Tag Archives: Anti Teror

Sekjen NATO Tekan Turki Untuk Setuju Swedia Bergabung

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mendesak Turki untuk tidak menentang upaya Swedia yang ingin bergabung dengan aliansi NATO. “Keanggotaan akan membuat Swedia lebih aman, tetapi juga membuat NATO dan Turki lebih kuat,” kata Stoltenberg, usai bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan di Istanbul.

Ia menambahkan, “Saya berharap untuk menyelesaikan aksesi Swedia secepat mungkin.”

Selama ini, Erdogan menuduh Swedia sebagai “surga bagi teroris”, terutama bagi para anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok yang masuk daftar hitam Turki dan negara sekutu Barat.

Namun Stoltenberg menilai Swedia telah mengambil berbagai langkah yang signifikan untuk memenuhi kekhawatiran Turki. “Ini termasuk mengubah konstitusi Swedia, mengakhiri embargo senjata, meningkatkan operasi kontra-terorisme termasuk terhadap PKK. Swedia telah memenuhi kewajibannya,” ujarnya seperti dikutip AFP.

Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, juga mengatakan Stockholm telah memenuhi “semua komitmen” untuk bergabung dengan NATO, dan mendesak Turki serta Hungaria untuk mengizinkan negaranya masuk ke dalam aliansi tersebut.

Ankara sangat tidak senang dengan protes anti-Turki dan anti-Erdogan yang terjadi di Stockholm beberapa waktu terakhir.

Dalam demonstrasi itu, muncul kampanye “No to NATO, No Erdogan Laws in Sweden”.

Januari lalu, aksi unjuk rasa akibat pembakaran salinan kitab suci Al Quran di Stockhol, memicu pembicaraan keanggotaan Swedia di NATO terhenti. Insiden itu memicu demonstrasi anti-Swedia di beberapa negara Muslim. “Kami tahu Erdogan menonton ini dan dia sangat marah. Jadi kemungkinan besar kami akan mendapat tanggapan yang sama darinya dan menunda aksesi Swedia ke NATO,” kata juru bicara Alliance Against NATO, Tomas Pettersson, beberapa waktu lalu.

Empat Teroris Impor Warga Negara Uzbekistan Bunuh Petugas Imigrasi Jakut

Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat warga negara (WN) Uzbekistan, yaitu BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26), terkait dugaan terorisme. Kini, BKA masih diperiksa secara intensif usai tiga rekannya menyerang petugas di tempat detensi Imigrasi. Penyerangan itu dilakukan BA, OMM, dan MR hingga menyebabkan seorang petugas Imigrasi tewas. Ketiganya melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi Kelas I Jakarta Utara lalu melarikan diri. OMM dan MR ditangkap, sementara BA ditemukan tewas diduga bunuh diri di Kali Sunter.

Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, mengatakan BKA tak ikut melarikan diri. Dia mengatakan pihaknya masih memeriksa keterlibatan BKA terkait penyerangan terhadap petugas Imigrasi tersebut.

“(BKA) masih kita periksa secara intensif keterlibatannya dalam perkara penyerangan dan melarikan diri kemarin,” kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Kamis (13/4/2023).

Aswin mengatakan pihaknya masih mendalami apakah BKA ikut merencanakan penyerangan dan melarikan diri yang dilakukan BA, OMM, dan MR. Deportasi belum dilakukan. “Masih kita selidiki,” ujarnya.

Sebelumnya, empat WN Uzbekistan yang gagal mendirikan negara sesuai idealismenya itu ditangkap terkait propaganda terorisme di media sosial (medsos) karena ingin mendirikan negara baru sesuai keyakinannya di Indonesia. Setelah diamankan, tiga WN Uzbekistan melakukan penyerangan kepada petugas di kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara dan sempat melarikan diri. Dua di antaranya kembali diamankan, sedangkan satu orang lagi tewas bunuh diri.

Dua WN Uzbekistan berinisial OMM alias IM (28) dan dan MR (26) ditetapkan sebagai tersangka terkait penyerangan terhadap petugas Imigrasi Kelas 1 Jakarta Utara hingga tewas. OMM dan MR melakukan penyerangan saat diamankan terkait dugaan terorisme bersama dua WN Uzbekistan lainnya, BA alias JF (32) dan BKA (40). “(OMM dan MR) sudah (tersangka),” kata Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, saat dimintai konfirmasi, Kamis (13/4/2023).

Aswin mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait kasus ini. Dia mengatakan keduanya dijerat sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap petugas Imigrasi. “Akan dilakukan penyidikan untuk kasus pembunuhan tersebut bersama Polda Metro Jaya,” ujarnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat warga negara (WN) Uzbekistan karena melakukan propaganda terorisme di media sosial (medsos). Inisial keempat WN Uzbekistan tersebut adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).

Setelah diamankan, tiga WN Uzbekistan melakukan penyerangan kepada petugas di kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara dan sempat melarikan diri. Dua di antaranya kembali diamankan, sedangkan satu orang berinisial BA tewas diduga bunuh diri.

“Tiga orang di antaranya berhasil melarikan diri dan satunya tetap atau tidak mau lari,” ujar juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (11/4). “Satu orang ditemukan meninggal dunia di Kali Sunter, meninggal karena terjun ke kali kemudian tenggelam dan meninggal dunia. Mayatnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk diautopsi,” sambung Aswin.

Amerika Serang Milisi Pro Iran di Perbatasan Suriah

Amerika Serikat melancarkan serangan udara untuk menggempur milisi yang didukung Iran di kawasan perbatasan Irak dan Suriah pada Minggu (27/6) atas perintah langsung dari Presiden Joe Biden. “Atas perintah Presiden Biden, militer AS melancarkan serangan udara ke fasilitas yang digunakan kelompok milisi yang didukung Iran di perbatasan Irak-Suriah,” ujar Sekretaris Pers Kementerian Pertahanan AS, John Kirby, seperti dikutip AFP.

Militer AS menyatakan bahwa mereka menggencarkan gempuran dari udara ini untuk membalas serangan drone milisi ke personel mereka di Irak.
Melalui sebuah pernyataan, militer AS mengklaim bahwa mereka menargetkan fasilitas penyimpanan senjata dan operasional di dua lokasi di Suriah dan satu titik di Irak.Menurut militer AS, fasilitas-fasilitas yang menjadi target serangan merupakan milik sejumlah milisi pro-Iran, termasuk Kataib Hizbullah dan Kataib Sayyid al-Shuhada.

“Seperti yang terlihat dari serangan malam ini, Presiden Biden menegaskan bahwa ia akan bertindak untuk melindungi personel AS,” demikian pernyataan militer AS yang dikutip Reuters. Ini merupakan serangan kedua AS ke kawasan Timur Tengah di bawah perintah sang presiden. Biden pertama kali memerintahkan serangan udara ke milisi yang didukung Iran di Suriah pada Februari lalu, sekitar sebulan setelah ia dilantik menjadi presiden.

Saat itu, militer juga menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons atas serangan roket yang menghantam pangkalan militer AS di Irak beberapa pekan sebelumnya. Ini merupakan serangan kedua AS ke kawasan Timur Tengah di bawah perintah sang presiden. Biden pertama kali memerintahkan serangan udara ke milisi yang didukung Iran di Suriah pada Februari lalu, sekitar sebulan setelah ia dilantik menjadi presiden.

Saat itu, militer juga menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons atas serangan roket yang menghantam pangkalan militer AS di Irak beberapa pekan sebelumnya.