Monthly Archives: March 2014

Kapal Mata Mata Rusia Muncul Mendadak Di Kuba Untuk Tekan Amerika Serikat Soal Ukraina

Sebuah kapal mata-mata milik Rusia ditemukan tengah menyelinap ke Havana Bay, Kuba, pada awal pekan ini. Kunjungan mendadak ini diduga dilakukan di tengah konflik dengan Ukraina guna menampilkan peta kekuatan militer di negara lain di dunia.

Dilaporkan Reuters, kapal intelijen Viktor Leonov SSV-175 ini diam-diam memasuki perairan Kuba dan berlabuh di terminal kapal pesiar pada Kamis, 27 Februari 2014. Kru kapal diabarkan melakukan pengintaian di sekitar kota kolonial tersebut.

Kapal perang Rusia memang telah datang dan pergi ke Kuba sejak runtuhnya Uni Soviet, biasanya dengan banyak publisitas dan kesempatan terbuka bagi rakyat Kuba untuk mengunjungi kapal tersebut. Namun, kali ini kunjungan Rusia terkesan sembunyi-sembunyi.

Dalam ketegangan dengan Ukraina, Rusia disebut tengah mencari sekutu dari Barat untuk membantunya menyakinkan Ukraina agar mau bergabung dengan Rusia. Pada Rabu kemarin, negara ini telah menempatkan setidaknya 150 ribu pasukan di bagian tengah dan barat Rusia, termasuk di daerah perbatasan, untuk menunjukkan kekuatan mereka.

Meski demikian, Rusia membantah penempatan tentara dan kunjungan ke Kuba ini merupakan dampak dari ketegangannya dengan Ukraina.

Pada hari Rabu di Moskow, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan Rusia tengah berencana untuk meningkatkan proyeksi militernya di luar negeri, termasuk di Kuba, Venezuela, dan Nikaragua.

Bahkan, pejabat kedutaan Rusia di Kuba menyatakan kunjungan ini dilakukan dengan “ramah”. Begitu merapat di Havana, anggota awak Viktor Leonov SSV-175 bersama dengan pejabat Havana melakukan kunjungan dan meletakkan karangan bunga di monumen tentara Soviet di negara tersebut.

Kuba Berikan Keringanan Pajak 8 Tahun Untuk Tarik Investor

Negeri komunis Kuba kini semakin ramah investasi. Majelis negara di selatan US itu telah menyepakati aturan yang lebih ramah bagi investor. Salah satunya, pajak atas keuntungan diturunkan separuhnya, dari 30 persen jadi 15 persen. Aturan baru ini juga akan membebaskan investor baru dari kewajiban membayar pajak selama delapan tahun.

Walaupun draf aturan itu belum dirilis, ada beberapa hal yang menjadi fokus. Di antaranya proses persetujuan investasi asing akan dipercepat dan perlindungan hukum untuk mendongkrak kepercayaan investor.

Menurut laporan BBC, Sabtu, 29 Maret 2014, dalam sidang majelis yang disiarkan televisi, menteri terkait menekankan bahwa pemerintah tidak menjual negara, tetapi mengambil langkah-langkah sebagai negara sosialis untuk menjamin kemakmuran. Perubahan ini dipandang sebagai bagian penting dari paket reformasi Presiden Raul Castro untuk memodernisasi ekonomi Kuba.

Kuba sebenarnya sudah membuka penanaman modal asing sejak 1995. Namun beberapa tahun terakhir, investasi asing turun dan pertumbuhan ekonomi masih moderat. Tahun lalu, ekonomi hanya tumbuh 2,7 persen, jauh di bawah target pemerintah sebesar 7 persen.

Ekonomi Kuba dinilai sangat terpusat dan tidak efisien. Walau terpusat, hampir setengah juta orang Kuba kini memiliki lisensi untuk mengoperasikan usaha swasta skala kecil.

Walaupun berusaha ramah investasi, keramahan tak berlaku bagi semua investor. Kuba tampaknya masih alergi dengan Amerika Serikat dan masih enggan menerima investasi dari negara adi daya itu.

10 Gembong Obat Bius Kartel Meksiko Ditangkap Polisi

Sepuluh orang diduga anggota kartel obat bius tewas dalam adu senjata dengan tentara dan petugas kepolisian di sebelah timur Meksiko, Kamis, 27 Maret 2014.

Menurut Badan Keamanan Publik Negara Bagian Veracruz, bentrok senjata api itu pecah setelah pasukan keamanan ditembaki dari sebuah rumah saat mereka dalam perjalanan di Kota Perote.

“Akibat bentrok senjata api itu, sembilan pria dan satu perempuan tewas,” kata badan ini melalui sebuah pernyataan.

Petugas mengatakan informasi awal yang mereka peroleh menyebutkan para korban tewas itu merupakan anggota kartel obat bius dari kelompok Zetas.

Petugas juga menerangkan, dari hasil tembak-menembak itu, kepolisian menyita sepuluh pucuk senapan otomatis laras panjang, peluru, amunisi, kaus, serta topi berlogo kepolisian federal Meksiko dan kepolisian Veracruz.

Didirikan oleh bekas pasukan elite militer, Zetas dikenal sebagai geng setan yang melakukan berbagai kekerasan di Meksiko dalam beberapa tahun terakhir. Namun kepemimpinan kelompok ini telah dihabisi oleh pemerintah Meksiko dua tahun lalu.

Zetas dipimpin oleh gembong Miguel Angel Trevino yang pernah menguasai kawasan di sebelah timur laut perbatasan negara bagian Tamaulipas pada Juli 2013. Sedangkan pendahulunya, Heriberto Lazcano, tewas dalam tembak-menembak dengan pasukan keamanan pada Oktober 2012.

Rambut Pria Korea Utara Kini Harus Sama Dengan Presiden Kim Jong-un

Mulai sekarang, mahasiswa Korea Utara akan tampil serupa. Model rambut mereka akan sama dengan pemimpin negeri itu, Kim Jong-un. Pemerintah Korea Utara mengumumkan peraturan baru tersebut sekitar dua minggu lalu di Pyongyang.

Kebijakan ini akan dimulai di Pyongyang dan selanjutnya akan menyebar ke seluruh negeri. Meski mereka menghormati Kim, kebijakan model rambut ini dinilai negatif.

“Potongan rambut pemimpin kami sangat khusus. Ini belum tentu cocok untuk semua orang karena masing-masing memiliki bentuk muka dan kepala yang berbeda,” kata sejumlah sumber kepada Radio Free Asia, seperti dikutip Korea Times, Rabu, 26 Maret 2014.

Kunjungan ke salon di negara itu dikontrol ketat oleh rezim komunis. Seperti dilansir Australia Network News, pemerintah telah melarang sepuluh model rambut untuk pria dan 18 model untuk wanita.

Seorang warga Pyongyang yang kini tinggal di Cina mengatakan gaya rambut seperti itu tidak digemari di Korea Utara karena mirip dengan penampilan penyelundup dari Cina.

Steven Seagal dan Kanselir Jerman Puji Langkah Putin Terkait Crimea

Aktor Hollywood Steven Seagal diam-diam adalah pengagum Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam sebuah wawancara dengan Rossiskaya Gazeta, koran milik pemerintah Rusia, ia menyatakan mendukung penuh langkah Putin atas Ukraina. Bahkan aktor laga ini menyebut Putin sebagai “satu dari pemimpin terhebat dunia” dalam wawancara yang dilakukan di Rumania itu. Ia berada di negara itu untuk syuting film terbarunya.

Dilansir The Moscow Times, koran berbahasa Inggris terbesar di Rusia, Seagal mengungkapkan alasan mengapa dirinya mendukung Putin atas putusannya menginvasi Crimea. “Melindungi rakyat berbahasa Rusia di Crimea, aset-asetnya, dan pangkalan militer Laut Hitam Rusia di Sevastovol, itu sangat masuk akal (mengapa Putin mengambil tindakan atas Crimea),” katanya.

Aktor 61 tahun yang dikenal sebagai Republikan sejati ini juga mengkritik kebijakan AS atas Ukraina dengan menyebutnya sebagai “idiot”. Ia menyatakan pemberitaan media AS soal Crimea semuanya membawa agenda Presiden AS Barack Obama. Seagal dikenal dekat dengan Putin. Keduanya sama-sama penyuka olahraga bela diri. Dia sebelumnya pernah makan malam bersama Putin dan mendampinginya dalam beberapa acara olahraga.

Mantan Kanselir Jerman, Gerhard Schroeder, memberikan dukungan terhadap Presiden Vladimir Putin atas tindakannya terhadap Ukraina. Dia mengkritik langkah kelompok negara industri raksasa atau G-8 yang telah mengisolasi Rusia. Bahkan, dia mendukung argumen Kremlin yang membandingkan aneksasi wilayah Crimea dengan intervensi NATO di Provinsi Kosovo, Serbia, pada 1999.

“Pada waktu itu pun kami serta NATO mengirim pesawat ke Serbia dan menjatuhkan bom di atas negara berdaulat tanpa resolusi Dewan Keamanan PBB,” ujar sahabat Putin itu di Reuters, Kamis, 27 Maret 2014. Schroeder menjabat sebagai kanselir Jerman pada 1998-2005. Dia telah bersahabat dengan Putin sejak dikucilkan Presiden Amerika, George W. Bush, pada 2003. Menurut Schroeder, NATO dan Uni Erpa tidak sensitif terhadap kepentingan Rusia. “Dan memperburuk krisis dengan membuat Ukraina memilih berhubungan erat ke Barat atau Rusia,” ujar Schroeder.

Menurut komisioner Parlemen Jerman, yang juga anggota oposisi dari Partai Hijau, Manuel Sarrazin, Schroeder telah menyebarkan propaganda soal Kremlin. Bahkan, ia menduga bila Schroeder telah dibayar guna menjadi juru bicara Rusia. “Dia menjadi pelayan Rusia dengan konflik kepentingan yang besar,” ujar Sarrazin.

Pada saat ini, Schroeder merupakan ketua dewan perusahaan pipa gas kerja sama dengan Rusia yang dimonopoli Gazprom. Di posisi itu dia mendapatkan gaji sekitar 250 ribu euro, setara Rp 3,9 miliar. Jerman adalah pembeli terbesar ekspor gas alam Rusia. Sebagian besar gas Rusia untuk Eropa disalurkan melalui Ukraina. Hal itulah yang membatasi kemampuan Moskow untuk bermain keras dalam negosiasi dengan Kiev. Sebab, itu bisa memunculkan ancaman pematian gas Ukraina yang bakal berdampak ke pelanggan di Eropa.

Schroeder sendiri menyatakan hubungannya dengan Putin lebih dari sekedar bisnis. “Saya memahami jalan pikiran Putin,” ujar dia.

Puing MH370 Berada Di Kawah Gunung Berapi Bawah Laut Samudera Hindia

encarian bangkai pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 bakal menghadapi tantangan yang pelik. Selain fenomena Roaring Forties dan ancaman siklon tropis di bagian selatan Samudra Hindia, medan yang sulit menunggu–demikian diungkapkan ahli geologi. “Puing-puing yang diduga MH370 berada di atas sebuah rangkaian gunung api bawah laut raksasa yang belum terpetakan,” kata Robin Beaman, ahli geologi bawah laut dari James Cook University, Australia, kepada Sidney Morning Herald, Selasa, 25 Maret 2014.

Di seluruh dunia, ada sekitar 30.000 gunung api bawah laut atau seamount yang terhampar di dasar samudra. Lokasi puing-puing MH370 itu berada di zona pemekaran lantai dasar samudra, yaitu South-East Indian Ocean Ridge (SEIOR). Rangkaian gunung berapi bawah laut itu berjejer di barat daya Australia ke Selandia Baru. Para ahli geologi menyebut gunung-gunung ini masih aktif hingga sekarang. Kedalaman dasar laut dan palung di wilayah ini antara 4.000 hingga 7.000 meter.

Menurut Robin Beaman, untuk mencari bangkai MH370 itu dibutuhkan pemetaan 3D (tiga dimensi) oleh kapal-kapal berperalatan pendeteksi bawah air atau multibeam echo sounders. Sayangnya, RV Southern Surveyor, satu-satunya kapal milik Australia yang mampu memetakan itu, sudah dinonaktifkan Desember lalu.

Multi-beam echosounder dapat menghasilkan data batimetri dengan resolusi tinggi, yaitu 0,1 meter akurasi vertikal dan kurang dari 1 meter akurasi horisontalnya. Memang, perangkat ini mengirimkan pancaran pulsa atau gelombang bunyi langsung ke dasar laut yang lalu akan dipantulkan kembali ke kapal yang ada di permukaan. Beaman mengatakan bagian puing pertama yang dipotret satelit DigitalGlobe pada 16 Maret lalu berlokasi sekitar 60 km sebelah barat daya South-East Indian Ocean Ridge (SEIOR).

Obyek satunya lagi yang dilihat pesawat Cina berada sekitar 180 kilometer barat daya SEIOR. Sedangkan obyek diduga puing yang dilihat sebuah pesawat Australia hari Senin lalu berada sekitar 200 kilometer sebelah timur laut SEIOR. “Pada sayap-sayap SEIOR yang besar kemungkinan di mana zona kecelakaan terjadi, hampir tidak ada pemetaan yang terlepas dari jalur penerbangan yang ganjil itu,” kata dia.

Menurut dia, tanpa pemetaan yang akurat sulit mencari puing MH370 di kompleks SEIOR itu. “Tak bisa lain, harus dipetakan kembali wilayah itu,” kata Beaman. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim ahli berbagai daerah yang terus mencari keberadaan bangkai MH370.

Proses pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak dua pekan lalu masih terus dilakukan hingga hari ini. Kini, pencarian oleh belasan negara dipusatkan di daerah baru yang disebut Roaring Forties, yang terletak di Samudra Hindia bagian selatan. Lokasi yang terletak sekitar 1.600 kilometer barat daya Perth, Australia, itu pun disebut-sebut sebagai salah satu lokasi yang paling sulit diakses.

Dilansir Washington Post, Sabtu, 22 Maret 2014, istilah Roaring Forties diperkenalkan oleh para pelaut yang sudah akrab dengan ekspedisi lautan. Kata “Roaring” merujuk pada embusan angin barat yang sangat kuat hingga menimbulkan gemuruh kencang. Sedangkan istilah “Forties” mengacu pada lokasi daerah yang disesuaikan dengan garis lintang selatan, yakni terletak mulai di 40 derajat.

Angin kencang pun kerap terjadi di kawasan itu karena perubahan cuaca yang bisa terjadi dengan cepat. Hal itu disebabkan lokasinya yang berada di zona transisi antara daerah subtropis yang tenang dan pusaran hawa dingin di sekitar Kutub Selatan. Tidak adanya gunung maupun daratan lain membuat angin bisa bertiup kencang dengan mulus, sehingga kecepatannya bisa menjadi yang tercepat di dunia.

Matthew England, peneliti perubahan iklim dari University of New South Wales, Sydney, mengatakan keberadaan Roaring Forties dulunya amat membantu para pengusaha ekspedisi. Kebedaraan angin kencang kerap menjadi pertanda bagi navigator kapal untuk mengetahui keberadaan mereka di Samudra Hindia. Lokasi itu pun menjadi rute navigasi populer dari Afrika menuju Australia.

Hanya saja, dia memperingatkan bahwa arus yang berada di kawasan itu cukup cepat dan rumit untuk diprediksi. Soalnya, kontur dasar laut di daerah Roaring Fortis terdiri atas banyak bukit dan tebing yang mempengaruhi arus laut. Keberadaan “bukit dan tebing” laut membuat lautan itu menjadi berbahaya karena seperti arus yang hidup. “Itu merupakan kawasan yang banyak pusaran airnya,” kata England.

Untuk proses pencarian pesawat Malaysia Airlines, daerah itu bisa dijangkau menggunakan pesawat terbang. Perjalanan oleh tim pencari pun akan memakan waktu delapan jam bolak-balik Perth-Roaring Forties-Perth. Kondisi itu membuat tim cuma memiliki waktu dua jam melakukan pencarian di perairan tersebut. England mengatakan pencarian yang dilakukan sejak Kamis, 19 Maret 2014, bakal semakin sulit. Sebab, angin kencang berembus di kawasan tersebut pada setiap akhir pekan. Kondisi demikian bakal menghasilkan hujan lebat dan ombak setinggi 30 kaki yang membuat jarak pandang terbatas. Cuaca seperti itu, kata dia, akan membuat pesawat rentan terkena turbulensi. Dia juga tidak yakin puing pesawat yang sempat terlihat sebelumnya masih berada di posisi yang sama dalam kondisi demikian.

Penemuan benda yang diduga puing pesawat Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia membawa titik terang bagi pencarian pesawat yang telah hilang hampir dua minggu tersebut. Meskipun satelit Australia berhasil mendapat gambaran tersebut, nyatanya pencarian lokasi puing membutuhkan waktu setidaknya dua-tiga hari. Peninjauan pertama sudah dilakukan oleh tiga pesawat peninjau jarak jauh, tapi mereka tak menemukan apa pun. “Kru tidak dapat menemukan puing karena cuaca hujan dan berawan sehingga jarak pandang terbatas,” kata Twitter Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA), seperti dilansir Malaysia Insider, Kamis, 20 Maret 2014.

Sejak pencitraan satelit dirilis kemarin, Australia langsung mengirimkan pesawat Royal Australian Air Force P-3C Orion ke lokasi yang dimaksud. Kru yang terdiri atas pesawat pengintai Australia, Selandia Baru, dan AS tersebut akan menyisir zona pencarian sekitar 2500 kiloeter sebelah barat daya Perth. Semua pihak kini berharap cuaca di Samudra Hindia bisa membaik sehingga benda terduga puing tersebut bisa segera dikonfirmasi. Beberapa negara lain juga akan membantu penyisiran di kawasan tersebut sambil terus menyusuri kawasan lain yang mungkin menjadi lokasi ditemukannya pesawat.

Perdana Menteri Australia, Tonny Abbott, menyatakan pencarian pesawat Malaysia Airlines sangat sulit dilakukan. Bahkan, dia menyebut lokasi pencarian pesawat itu sebagai lokasi yang paling terpencil di dunia. “Ini semua mengenai lokasi yang paling sulit diakses di muka bumi seperti yang kita bayangkan,” katanya seperti dikutip dari Today Online, Sabtu, 22 Maret 2014.

Sebelumnya, proses pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu, 8 Maret 2014, dipusatkan di kawasan Samudera Hindia. Hal itu dilakukan setelah hasil pencitraan satelit menemukan benda mengambang yang diduga sebagai serpihan pesawat. Australia pun menyataan siap melakukan pencarian di daerah yang terletak di sebelah barat negara tersebut. Abbott mengatakan, proses pencarian pesawat itu memiliki sejumlah tantangan yang cukup berat untuk dihadapi. Lokasi pencarian yang terletak antara Australia, Antartika, dan Afrika bagian selatan itu merupakan daerah yang cukup berbahaya. Bahkan, para pelaut handal menyebut daerah itu sebagai ‘Roaring Forties’.

Terletak di 40-50 derajat garing lintang selatan, daerah itu dikenal kerap dilanda angin dengan kekuatan yang cukup kencang. Daerah itu juga diyakini sebagai daerah yang menjadi poros rotasi bumi. Hal itu membuat hembusan angin menjadi cukup kencang. Posisinya sesuai garis lintang itu juga menjadikan lokasi pencarian pesawat sebagai petemuan antara lokasi beriklim sub-tropis dengan iklim dingin. Hal itu membuat proses pergantian udara terjadi dengan cepat. Pergantian cuaca itu bisa menghasilkan angin berkecepatan 60 kilometer per jam yang meningkatkan ketinggian ombak.

Meski lokasi pencarian cukup sulit untuk diakses, Abbott menyatakan tim pencari dari Negeri Kangguru siap menelusuri di kawasan laut dalam tersebut. Dia pun yakin bisa menemukan pesawan Boeing777-200ER, Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. “Kalau memang ada sesuatu di daerah itu, kami akan menemukannya.”

Rusia Berencana Akan Dukung Program Senjata Nuklir Iran Bila Ditekan Soal Krimea

Rusia pada Rabu malam mengancam akan mengubah pendiriannya soal program nuklir Iran sebagai tanggapan atas tekanan Uni Eropa dan Amerika Serikat yang mengecam invasi Moskow ke Krimea. “Kami tidak ingin menggunakan perundingan ini sebagai ajang perjudian dengan mempertimbangkan apa yang sedang terjadi di ibu kota negara-negara Eropa seperti Brussels dan juga Washington,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov kepada kantor berita Interfax.

“Namun jika kami dipaksa maka kami akan berbalik arah. Nilai historis mengenai apa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir dan juga penyatuan kembali Krimea dan Rusia tidak dapat diperbandingkan dengan apa yang kami lakukan (berkaitan dengan Iran),” kata dia seperti dikutip AFP.

Pernyataan tersebut disampaikan Ryabkov di Wina di sela perundingan nuklir Iran yang juga melibatkan Rusia. Negosiasi tersebut dihadiri Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton dan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, yang baru-baru ini mengaku optimistis kesepakatan nuklir jangka panjang dapat diraih.

Iran bersama enam negara lainnya saat ini sedang berusaha mencapai kesepakatan nuklir jangka panjang sebelum 20 Juli mendatang. Ryabkov mengatakan bahwa Rusia, yang sebelumnya mendukung Barat dan mendesak Teheran untuk menghentikan program nuklirnya, dapat mengubah pendiriannya dan menegaskan bahwa peristiwa historis di Krimea merupakan persoalan yang lebih penting.

“Pada akhirnya, semua pilihan dan keputusan bergantung pada sahabat-sahabat kami di Washington dan Brussels,” kata Ryabkov. “Keberhasilan perundingan ini bergantung kepada mereka. Berubahnya pendirian kami juga bergantung pada mereka, bukan kami,” kata dia.

Ryabkov mengatakan bahwa Rusia tidak ingin “bermain-main dengan Amerika Serikat, Eropa, maupun Iran.” Moskow hanya ingin mempertahankan “kepentingan nasional yang fundamental.”

Kirghizstan Akui Keinginan Rakyat Krimea Dalam Referendum … Indonesia Menolak

Kementerian Luar Negeri Kirghizstan pada Kamis mengumumkan bahwa mereka mengakui hasil referendum Minggu di Krimea. Referendum itu memutuskan Krimea untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia. “Hasil referendum di Krimea mencerminkan pandangan mayoritas mutlak di daerah itu, dan ini adalah kenyataan,” kata kementerian itu dalam pernyataan seperti dikutip RIA Novosti.

Krimea, bersama dengan beberapa daerah lain di tenggara negara, menolak untuk mengakui legitimasi pemerintahan baru Ukraina. Referendum yang diadakan pada hari Minggu menunjukkan mayoritas pemilih mendukung reunifikasi dengan Rusia setelah 60 tahun sebagai bagian dari Ukraina.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menanggapi sekaligus menghargai pernyataan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa mengenai penolakan Indonesia atas referendum yang terjadi di Krimea. “Sebagai duta besar Rusia untuk Indonesia, saya sangat menghargai pernyataan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa,” ujar Galuzin dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Menurut Galuzin, pernyataan tersebut tidak bertentangan dengan apa yang terjadi, namun yang diutamakan adalah keutuhan di Krimea dan Ukraina. Pemerintah Indonesia tidak setuju dengan pemerintahan yang tidak sah di Ukraina. Selain itu, Galuzin juga menegaskan bahwa kebijakan Anti Rusia dan ekstrimisme akan menyebabkan perpecahan di Ukraina.

Menanggapi hal itu, pihak kedutaan besar Rusia akan memberikan penjelasan menyeluruh tentang apa yang terjadi di Krimea kepada pihak Kementerian Luar Negeri RI. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan pemerintah Indonesia tidak mengakui referendum pemisahan diri Krimea dari Ukraina.

Pemerintah menilai referendum tersebut tak memiliki dasar hukum sehingga penduduk Krimea dapat bergabung dengan Federasi Rusia, kata Marty di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/3).

Sikap pemerintah ini telah secara resmi diinstruksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat kabinet terbatas. Posisi Indonesia secara prinsipil mengedepankan kedaulatan negara yang menjunjung tinggi integritas suatu wilayah negara

Analisa Politik : Mengapa Rusia Tidak Lagi Takut Terhadap Amerika dan Uni Eropa

Barat terkesima, tak percaya Vladimir Putin menginvasi Ukraina. Semua diplomat Jerman, birokrat euro Prancis dan intelektual Amerika tertegun bertanya-tanya, mengapa Rusia memilih mempertaruhkan hubungan bernilai triliunan dolarnya dengan Barat?

Para pemimpin Barat terpaku tak mengira para penguasa Rusia tak lagi menghormati Eropa seperti mereka perlihatkan usai Perang Dingin. Rusia tidak lagi menganggap Barat aliansi pembebas. Rusia kini menganggap semua yang ada di benak Barat melulu uang. Para tangan kanan Putin tahu sekali soal ini. Selama bertahun-tahun para penguasa Rusia telah membeli Eropa. Orang-orang Rusia mempunyai mansion dan flat mewah dari West End di London sampai Cote d’Azure di Prancis.

Anak-anak Rusia belajar di sekolah-sekolah khusus nan elite di Inggris dan Swiss, sedangkan uang mereka diparkir di bank-bank Austria dan ditampung sistem pajak rendah Inggris. Lingkaran terdalam kekuasan Putin tak lagi takut terhadap sikap Eropa. Mereka kini tahu betul siapa Eropa. Mereka bisa langsung melihat betapa penjilatnya para aristokrat dan konglomerat Barat itu yang matanya berubah berbinar setiap kali miliaran dolar uang Rusia dimainkan.

Rusia sekarang menganggap Barat munafik karena elite-elite Eropalah yang justru membantu orang-orang Rusia menyembunyikan kekayaannya.

Sekali waktu Rusia menyimak saat kedubes-kedubes Eropa mengutuk korupsi di BUMN-BUMN Rusia. Tapi sekarang tidak lagi. Karena Rusia tahu sekali bahwa para bankir, pengusaha dan pengacara Eropa justru melakukan kerja kotor bagi orang-orang Rusia untuk menyembunyikan uang hasil korupsi mereka di Antila Belanda dan Kepulauan Virgin, Inggris.

Kita tidak sedang membahas uang yang banyak, melainkan uang yang sangat banyak. Bank sentral Rusia memperkirakan dua pertiga dari 56 miliar dolar AS uang yang ada di Rusia pada 2012 ada kaitannya dengan kegiatan-kegiatan ilegal, hasil berbagai kejahatan seperti pungli, uang narkotika atau penggelapan pajak. Ini adalah uang yang digulungkan para bankir kaya raya Inggris sebagai karpet merah demi masuknya orang Rusia ke London.

Di balik korupsi Eropa, Rusia melihat kelemahan Amerika. Kremlin tak yakin negara-negara Eropa, kecuali Jerman, benar-benar independen dari Amerika Serikat. Rusia kini melihat Eropa tak lebih dari negara-negara klien yang bisa dipaksa Washington, untuk tidak berbisnis dengan Kremlin.

Namun ketika Rusia menyaksikan Spanyol, Italia, Yunani dan Portugal saling menyisihkan dalam tender menjadi mitra bisnis terbaik Rusia dalam Uni Eropa, mereka melihat kontrol Amerika atas Eropa perlahan memudar. Di Moskow, Rusia menyimak kelemahan Amerika di luar Kedubes Moskow.

Suatu waktu Kremlin khawatir petualangan asing akan memicu sanksi ekonomi ala Perang Dingin yang merugikannya seperti larangan ekspor komponen-komponen kunci bagi industri minyaknya atau bahkan diputusnya akses ke sektor perbankan Eropa. Kini kekhawatiran seperti ini tidak ada lagi. Rusia melihat Amerika bingung karena perjudian Putin di Ukraina menggoyahkan kebijakan luar negeri AS yang lebih memilih membicarakan China atau berpartisipasi dalam perundingan damai Israel-Palestina.

Rusia melihat Amerika rentan: di Afghanistan, di Suriah dan di Iran di mana Amerika Serikat kini amat sangat memerlukan dukungan Rusia untuk melanjutkan pengapalan pasokan-pasokannya, menuanrumahi konferensi perdamaian atau menguatkan sanksi Barat ke Iran. Moskow tidak gugup. Para elite Rusia telah mengekspos Barat dengan cara luar biasa dengan menawan properti-properti dan rekening-rekening bank Eropa.

Secara teoritis, ini membuat Barat rentan mengingat penarikan dana secara tiba-tiba oleh adanya investigasi pencucian uang dan larangan visa, bisa memangkas kekayaan mereka. Dari masa ke masa Rusia menyaksikan betapa pemerintah-pemerintah Eropa menolak meloloskan undang-undang yang mirip dengan UU Magnistky AS yang mencegah para pemimpin kriminal memasuki Amerika Serikat.

Semua ini membuat Putin percaya diri, sangat percaya diri, percaya bahwa elite Eropa lebih tertarik pada uang ketimbang menghadapinya.

Ini buktinya. Setelah pasukan Rusia mencapai pinggiran Tbilisi, ibukota Georgia, pada 2008, rangkaian pernyataan dan gertakan keluar dari Barat, namun saat dihadapkan pada miliaran dolar dana Rusia, mereka menjadi ciut. Lalu, setelah para tokoh oposisi Rusia diadili, Uni Eropa mengirim surat keprihatinan, tapi sekali lagi mereka bungkam saat miliaran dolar uang Rusia tersaji di hadapan mereka.

Kremlin kini tahu rahasia perang kotor Eropa. Kremlin tahu pasti sikap Eropa. Orang-orang bermuka masam yang mengendalikan Rusia di era Putin melihat Barat seperti para politisi di akhir masa Soviet.

Menengok era 1980-an, USSR (Uni Soviet) berbicara soal Marxisme internasional padahal Soviet tak lagi mempercayainya.

Kini, Brussels, menurut Rusia, berbicara soal hak asasi manusia tapi mereka sendiri tidak lagi mempercayainya. Eropa sungguh sudah dikendalikan oleh elite bermoralitas hedge fund (pengelola dana atau pialang): Keduk uang dengan cara apa saja, lalu parkir uang itu di luar negeri.

Kronologi Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines & Dua Penumpang Berpaspor Palsu Yang Terduga Teroris

Pencarian masih terus dilakukan atas pesawat Malaysia Airlines yang dinyatakan hilang kemarin. Dalam pesawat jenis Boeing 777-200 ini terdapat 227 penumpang dan 12 awak. Di antara penumpang terdapat dua bayi. Pesawat berangkat lepas landar dari Kuala Lumpur pada pukul 00.41 waktu setempat dan dijadwalkan mendarat di Beijing pada 06.30. Namun, di tengah perjalanan, hubungan dengan menara pengawas terputus. Kabar terakhir, pesawat diduga jatuh di wilayah udara Vietnam. Hingga kini upaya pencarian masih terus dilakukan.

Berikut menit-menit menjelang hilangnya pesawat itu:
Pukul 00.41
Malaysia Airlines (MAS) dengan nomor penerbangan MH370 tinggal landas dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA), dengan 239 orang di atasnya.

Pukul 01.30
Sinyal MH370 menghilang dari radar Departemen Penerbangan Sipil Malaysia. Pesawat juga tak memasuki wilayah udara Cina atau membuat kontak dengan menara pengawas negeri itu.

Pukul 06.40
Pesawat dijadwalkan tiba di Beijing, Cina. Kerabat penumpang yang menjemput mulai cemas.

Pukul 10.15
Pesawat dikabarkan mendarat darurat di Bandara Nanning di Cina Selatan.

Pukul 10.45
MAS mengkonfirmasi pendaratan darurat itu tak benar. MH370 masih dinyatakan hilang.

Pukul 12.00
CEO MAS, Ahmad Jauhari Yahya, menggelar konferensi pers. Ia menyatakan kontak terakhir MH370 pada 120 mil timur Kota Baru, di atas Laut Cina Selatan.

Pukul 12.50
Sinyal pesawat MH370 terdeteksi di Vietnam, namun dibantah Badan SAR Vietnam.

Pukul 13.00
Cina mengirim dua kapal SAR ke Laut Cina Selatan untuk membantu pencarian pesawat itu.

Pukul 13.10
Kedutaan Malaysia di Beijing membuka hotline untuk keluarga penumpang pesawat MH370.

Pukul 13.30
Pemerintah Vietnam mengkonfirmasi pesawat terakhir melakukan kontak di wilayah udara provinsi Ca Mau, meminta ditransfer ke pengawas lalu lintas udara di Ho Chi Minh City. Namun transfer tak pernah terjadi.

Pukul 14.00
Manifes pesawat MH370 diumumkan ke publik.

Pukul 16.20
Pemerintah Vietnam mengumumkan pesawat MH370 hilang di wilayah udara mereka.

Pukul 18.00
Vietnam, Singapura, Filipina, dan Amerika Serikat mengumumkan bergabung dengan Malaysia melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

Pukul 21.00
Laporan menyatakan Departemen Penerbangan Sipil Vietnam mendeteksi dua lokasi tumpahan minyak dalam jumlah besar di dekat pesisir selatan negara itu.

Seorang pilot Boeing 777 mengaku sempat mengontak Malaysia Airlines Boeing 777-200ER sesaat sebelum pesawat tersebut hilang. Pilot tersebut menghubungi pesawat bernomor penerbangan MH370 itu karena diminta oleh petugas pengatur lalu lintas udara Vietnam yang kehilangan kontak dengan pesawat tersebut. Adapun pilot itu terbang 30 menit di depan MH370 dan menghubungi pesawat tujuan Beijing tersebut melalui frekuensi darurat.

Menurut pilot yang enggan disebut namanya itu, dia kesulitan berkomunikasi dengan awak MH370. “Banyak gangguan. Saya dengar gumaman di sana,” katanya, Ahad, 9 Maret 2014. Menurutnya, ia tak dapat membedakan suara antara Kapten Zaharie (Ahmad Shah) dan Fariq (Abdul Hamid), kopilot. “Tapi saya yakin itu adalah kopilot,” katanya.

Sebelumnya, radar militer Malaysia merekam jejak pesawat Malaysia Airlines MH370 yang sempat berputar arah kembali ke Kuala Lumpur sebelum kemudian menghilang, Sabtu, 8 Maret 2014. Namun pilot tidak memberi sinyal kepada petugas di bandara. Jejak itu telah membuat petugas memperluas pencarian pesawat jenis Boeing 777-200ER yang diduga hilang di sekitar perbatasan perairan Malaysia-Vietnam pada Sabtu, 8 Maret 2014, pukul 01.30 waktu setempat.

Panglima Angkatan Udara Malaysia Tan Sri Rodzali Daud membenarkan kemungkinan pesawat itu berbalik arah berdasarkan rekaman radar militer. Petugas bandara juga sedang mempelajari kemungkinan MH370 memang sempat berputar arah saat penerbangan mengarah ke Beijing, Cina. Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang setelah dua jam mengudara dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Sabtu, 8 Maret 2014, diduga kuat jatuh ke laut. Dugaan tersebut didasari temuan ceceran minyak sepanjang 19 kilometer di perairan antara Malaysia dan Vietnam.

“Pesawat Angkatan Laut Vietnam menemukan bukti itu sekitar 20 kilometer dari lokasi dugaan jatuhnya pesawat Boeing,” kata Lai Xuan Thanh, Direktur Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam. “Ceceran minyak ini konsisten dengan jejak avtur dari mesin jet pesawat yang jatuh.” Namun hingga berita ini diturunkan, Thanh belum mengetahui pasti apakah ceceran minyak tersebut lebih dekat ke Malaysia atau perairan Vietnam di dekat Teluk Thailand.

Kepada New York Times, direktur situs pencari pesawat hilang, Flightradar24, mengatakan pesawat Boeing 777-200 ini dilengkapi alat pengirim sinyal lokasi. “Berdasarkan rekaman terakhir, pesawat MH370 berada 150 kilometer timur laut Kuala Terengganu,” ujar Fredrik Lindahl melalui e-mail. Posisi ini berada dekat Teluk Thailand di antara sebelah utara Malaysia dan wilayah selatan Vietnam. Hal ini sesuai dengan pernyataan petugas menara pengawas udara Cina kepada stasiun televisi China Central bahwa pesawat itu tidak pernah memasuki wilayah udara Negeri Tirai Bambu.

Namun, jika penemuan awal menyebutkan pesawat sempat mengudara selama dua jam, seharusnya posisi pesawat sudah berada di wilayah utara Vietnam. Tapi Lindahl menegaskan, kontak radar terakhir pada pukul 01.19 waktu setempat atau kurang dari 40 menit setelah pesawat tinggal landas dari Kuala Lumpur.

Perdana Menteri Malaysia najib Razak berusaha menenangkan para keluarga penumpang pesawat nahas itu dengan memastikan upaya pencarian terus dilakukan selama diperlukan. “Kami mengirim 15 pesawat Angkatan Udara, enam kapal Angkatan Laut, dan tiga kapal penjaga pantai ke lokasi,” tutur Najib kepada wartawan di Kuala Lumpur. Pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo, mengatakan kecelakaan yang menimpa pesawat Malaysia Airlines mirip dengan yang terjadi pada Adam Air. “Artinya, ini mirip, sama-sama jatuh dan masuk ke laut,” ujarnya saat dihubungi, Ahad, 9 Maret 2014.

Namun pesawat yang dioperasikan Adam Air pada 2007 berjenis Boeing 737-400. Sedangkan Malaysia Airlines menggunakan jenis Boeing 777-200. Dudi menuturkan pesawat berbadan lebar ini sudah banyak digunakan maskapai-maskapai di seluruh dunia, termasuk Indonesia. “Boeing 777-200 banyak yang memakai, termasuk Cathay Pacific Airways, Singapore Airlines, dan Garuda Indonesia,” kata Dudi. Ia menjelaskan, Malaysia Airlines sudah mengoperasikan pesawat jenis ini selama satu tahun dan tidak pernah bermasalah sebelumnya. Boeing 777 mampu terbang sejauh 11.500 kilometer nonstop. Harga pesawat jenis ini mencapai US$ 261,5 juta.

Pesawat Malaysia Airlines yang membawa 227 penumpang dan 12 awak diduga jatuh di Laut Cina Selatan. Tim penyelamat dari negara-negara yang paling dekat dengan jalur penerbangan itu menjelajahi area tersebut untuk melakukan pencarian. Media pemerintah Vietnam, mengutip seorang pejabat senior angkatan laut, telah melaporkan bahwa Boeing 777-200ER yang mengarungi penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing telah jatuh di Vietnam selatan. Namun baik Angkatan Laut Vietnam maupun Menteri Transportasi Malaysia kemudian membantah kecelakaan itu.

“Kami melakukan segala upaya untuk menemukan pesawat,” kata Menteri Transportasi Malaysia Hishamuddin Hussein kepada wartawan di dekat Bandara Internasional Kuala Lumpur. “Kami mencari informasi yang akurat dari militer Malaysia. Mereka menunggu informasi dari pihak Vietnam.” Kecelakaan pesawat Malaysia Airlines ini, jika benar terjadi, kemungkinan akan menandai insiden paling mematikanyang melibatkan pesawat Boeing jenis 777-200ER sejak mengudara 19 tahun lalu. Pesawat yang hilang tanpa memberikan sinyal bahaya mengingatkan pada jatuhnya Air France ke Samudra Atlantik Selatan pada 1 Juni 2009. Kecelakaan ini menewaskan 228 orang. Pesawat ini menghilang selama berjam-jam sebelum puing-puingnya ditemukan.

Hilangnya pesawat Malaysia Airlines melebar ke arah lain: kemungkinan campur tangan teroris. Menurut NBCnews.com, pada Sabtu, 8 Maret 2014, para pejabat AS menyatakan sedang menyelidiki kekhawatiran terhadap terorisme setelah dua calon penumpang Malaysia Airlines ternyata tak berada di dalam pesawat dan melaporkan bahwa paspor mereka dicuri. “Kami menyadari laporan ihwal dua paspor yang dicuri itu,” kata seorang pejabat senior. “Kami belum menentukan kaitannya dengan tindak terorisme. Masih sangat dini dan itu tidak berarti definitif.”

Para pejabat AS mengatakan mereka memeriksa manifes penumpang dan akan kembali menyelidiki lewat sisi intelijen. Seorang warga Italia tidak berada di dalam pesawat bernomor penerbangan MH370 itu seperti yang diumumkan. Kementerian Luar Negeri Italia mengatakan warganya tersebut mengaku paspornya dicuri. Penumpang yang dimaksud adalah Luigi Maraldi, 37 tahun, yang disebut dalam manifes pesawat berkewarganegaraan Italia. Koran Corriere Della Sera melaporkan paspor Maraldi dicuri di Thailand, Agustus lalu. Kementerian Dalam Negeri Italia menolak mengomentari laporan tersebut. Kementerian Luar Negeri Austria juga mengatakan warga Austria yang dilaporkan berada dalam penerbangan tersebut dalam kondisi aman. Dia juga mengaku paspornya dicuri.

Analis penegakan hukum dari CNN yang juga mantan asisten direktur FBI, Tom Fuentes, mengatakan lolosnya dua penumpang Malaysian Airlines Boeing 777-200ER yang menggunakan paspor curian atau paspol palsu dari pemeriksaan keamanan bandara disebabkan oleh maraknya pencurian dokumen perjalanan. “Hingga saat ini ada 39 juta laporan pencurian dokumen perjalanan di database Interpol,” kata Tom, seperti ditulis CNN.

Tom mengatakan ada 1 miliar penumpang menggunakan penerbangan internasional setiap tahun. Namun banyaknya penumpang yang memakai paspor itu tidak diimbangi dengan pemeriksaan database Interpol. “Jadi, itu meninggalkan celah,” kata Tom. Menurut sumber-sumber di Interpol yang mengurusi penyimpanan database dokumen perjalanan yang hilang dan dicuri, kata Tom, pencurian paspor milik seorang warga negara Italia telah dilaporkan ke Interpol dan tercatat dalam database lembaga kepolisian internasional itu. Namun, kata dia, aparat keamanan bandara di Malaysia ternyata tidak mengecek database Interpol.

Tom mengatakan setiap orang akan bertanya-tanya siapa dan apa motif penumpang yang menggunakan paspor curian tersebut. “Apakah mereka menggunakannya untuk memeriksa kecocokan bagasi dengan tiket, dan mungkin bagasi berisi bahan peledak? Jadi, itu adalah keprihatinan besar ketika orang menggunakan dokumen palsu untuk naik pesawat internasional,” kata Tom.

Sebelumnya, pejabat dari Eropa mengatakan dua penumpang Malaysia Airlines, yang hilang di Laut Cina Selatan, diduga menggunakan paspor palsu. Dua paspor tersebut tercatat atas nama Christian Kozel, warga negara Austria, dan Luigi Maraldi, warga negara Italia. Namun keberadaan kedua orang tersebut dalam pesawat telah dibantah negara masing-masing. Keduanya tidak naik pesawat tersebut. Paspor milik keduanya hilang karena dicuri saat mereka berada di Thailand tahun lalu.

Paspor palsu yang digunakan dua penumpang Malaysia Airlines menambah misteri hilangnya pesawat nahas itu. Para pejabat Kementerian Luar Negeri Italia dan Austria menyatakan dua nama yang terdaftar dalam manifes Malaysia Airlines tidak berada di dalam pesawat yang hilang itu. Keduanya mengaku paspor mereka dicuri saat berwisata ke Thailand. Dua nama yang dimaksud adalah Christian Kozel, 30 tahun, asal Austria, dan Luigi Maraldi, 37 tahun, asal Italia. Nama keduanya tiba-tiba muncul dalam manifes pesawat. Malaysia Airlines menghilang Sabtu, 8 Maret 2014, kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Ayah Maraldi mengatakan kepada The Associated Press bahwa paspor anaknya telah dicuri satu setengah tahun lalu saat berwisata di Thailand. “Paspor itu disimpan di agen penyewaan mobil, dan ketika ia kembalikan mobil itu, paspornya telah hilang,” kata Walter Maraldi melalui telepon dari rumahnya di utara Roma. Walter Maraldi mengatakan pihak berwenang tidak bisa mengatakan kepadanya apakah paspor yang digunakan untuk naik pesawat itu curian atau palsu. Maraldi saat ini tinggal di Thailand dan dalam kondisi baik-baik saja. Ibu Maraldi mengatakan kepada Reuters paspor anaknya hilang, diduga dicuri, di Phuket pada 2013. “Dia melaporkan kehilangan paspornya kepada pihak berwenang di Thailand,” kata Renata Lucchi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Austria Martin Weiss menegaskan nama yang terdaftar di manifes cocok dengan paspor Austria yang dilaporkan dicuri dua tahun lalu di Thailand. “Kami tidak memiliki informasi tentang siapa yang mungkin telah mencuri paspornya,” kata Weiss. Kedua pejabat ini meminta untuk mencermasti kasus ini dan mengadakan penyelidikan lebih mendalam.

Dari Amerika Serikat dilaporkan bahwa pihak keamanan negeri itu menyatakan akan meneliti mengenai kemungkinan adanya aksi terorisme dalam kejadian ini. Menurut NBCnews.com, para pejabat AS menyatakan sedang menyelidiki kekhawatiran terhadap terorisme setelah dua calon penumpang Malaysia Airlines ternyata tak berada di dalam pesawat dan melaporkan bahwa paspor mereka dicuri. “Kami menyadari laporan ihwal dua paspor yang dicuri itu,” kata seorang pejabat senior. “Kami belum menentukan kaitannya dengan tindak terorisme. Masih sangat dini dan itu tidak berarti definitif.” Para pejabat AS mengatakan mereka memeriksa manifes penumpang dan akan kembali menyelidiki lewat sisi intelijen.

Tim Investigasi gabungan dari beberapa negara Asia Tenggara hingga kini masih mencari pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200 yang hilang di Laut Cina Selatan. Beragam spekulasi muncul mulai dari kesalahan manusia, faktor cuaca, kesalahan mekanik sampai pada dugaan adanya tindakan teroris dalam pesawat itu. (Baca: Dua Penumpang Malaysia Airlines Pakai Paspor Palsu)

Ditambah dengan adanya dua penumpang pesawat itu yang diduga menggunakan paspor palsu. Dua paspor tersebut tercatat atas nama Christian Kozel, warga negara Austria dan Luigi Maraldi, seorang warga negara Italia. Namun kedua orang itu tidak berada di pesawat. Otoritas Kementerian Luar Negeri Austria mengatakan paspor yang dimiliki warga negaranya itu sudah hilang dua tahun yang lalu saat pemiliknya sedang di Thailand.

Sedangkan menurut Otoritas Kementerian Luar Negeri Italia, paspor atas nama warga negaranya itu juga hilang dicuri di Thailand pada Agutus 2013 lalu. Terkait adanya dugaan terorisme dalam pesawat itu, Kepala Investigasi Amerika Serikat mengatakan masih mendalami dugaan pencurian paspor yang digunakan penumpang misterius itu. Selain itu, dalam hilangnya pesawat itu juga belum ditemukan adanya ledakan atau pun bukti awal yang mengarah ke tindakan teroris.

“Untuk saat ini kami tidak menemukan adanya dugaan tindakan teroris,” kata seorang pejabat keamanan intelijen Amerika yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir New York Times, Ahad, 9 Maret 2014. “Kami juga masih menyelidiki soal pencurian paspor itu.” Hingga saat ini, tidak ada indikasi sabotase maupun klaim dari serangan teroris terkait hilangnya pesawat. Penyebab hilangnya pesawat dari radar sekitar satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur ke Beijing belum diketahui. Tidak ada laporan cuaca buruk ketika itu. “Kami tidak mengesampingkan kemungkinan apapun,” kata CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya dalam konferensi pers, Sabtu kemarin.

Satu dari tujuh warga Indonesia penumpang pesawat Malaysia Airlines yang hilang adalah Firman Chandra Siregar. Menurut ayah Firman, Krisman Siregar, anaknya naik pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing karena mendapat panggilan kerja di perusahaan Schlumberger di Beijing. “Sebenarnya Firman mulai bekerja di Cina pada Desember lalu. Tapi karena saat itu musim salju, perusahaan tempat Firman bekerja memperbolehkan Firman datang Maret,” ujar Krisman saat ditemui Tempo, Ahad, 9 Maret 2014. Pesawat Malaysia Airlines MH370 diduga kuat jatuh ke laut kemarin. Pesawat Boeing 777-200ER itu hilang setelah dua jam mengudara dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Setelah beribadah di gereja, siang ini, keluarga Firman berkumpul di rumah orang tua Firman di kawasan Padang Bulan, Medan. “Semua keluarga kami belum percaya dengan yang terjadi pada anak saya Firman. Kami berkumpul di rumah untuk berdoa semoga ada kabar baik,” ujar Herlina Panjaitan. Di dalam pesawat yang hilang dua jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur tersebut, ada tujuh penumpang warga negara Indonesia. Mereka adalah Firman Chandra Siregar, Suadaya Herryindra, Suadaya Ferry Indra, Tanurisam Indrasuria, Sugiyanto Lo, Vinny Chynthyation, dan Wang Willysurijanto.