Kelompok peretas terkenal Anonymous tidak senang dengan kedatangan Paus Benediktus XVI di Meksiko pada hari Jumat. Mereka mengaku ada di balik tak berfungsinya dua situs populer Meksiko menjelang kunjungan Paus. Anonymous mengklaim, kunjungan Paus adalah bentuk dukungan bagi partai konservatif National Action.
Samuel Najera, juru bicara Konferensi para Uskup Meksiko menyatakan halaman web tentang kunjungan Paus diblokir oleh apa yang disebutnya “serangkaian serangan cyber.” “Kami telah menyadari ancaman semacam ini sebelumnya akan terjadi hari ini,” kata Najera. Ia menyebut hal itu sebagai buah dari tindakan intoleransi oleh kelompok-kelompok tertentu.
Situs ini berisi informasi tentang kegiatan yang direncanakan selama Paus berada di negara itu. Aktivitas pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia itu yang dimulai dari Guanajuato, menunjukkan Paus mau diatur oleh Presiden Felipe Calderon, dari partai konservatif.
Website lain dengan informasi acara Paus di Guanajuato juga tak bisa diakses.
Situs Anonymous IberoAmerica yang telah menjadi saluran komunikasi untuk para peretas di masa lalu, mengatakan tak berfungsinya situs adalah hasil dari operasi Anonymous. Operasi ini mereka sebut dengan sandi “Pharisee” and “freeloader.”
Anonymous Meksiko mengatakan dalam sebuah video yang di-posting di situs media sosial bahwa kunjungan Paus hanya menghambur-hamburkan uang dan dimaksudkan untuk mendukung partai konservatif dalam pemilihan presiden tanggal 1 Juli. Musim kampanye resmi dimulai pada akhir bulan ini.
Beberapa orang juga mempertanyakan keputusan Paus untuk tidak datang ke Meksiko City, di mana anggota legislatif telah mensahkan aborsi dan pernikahan sejenis. Namun Vatikan menjawab dengan menyatakan Paus tidak dapat berada di ketinggian. Mexico City berada pada 2.225 meter di atas permukaan laut.
Kartel narkoba di Meksiko dikabarkan telah meneken janji untuk menghentikan setiap tindak kekerasan selama kunjungan Paus Benediktus XVI akhir pekan medatang. Sedikitnya 11 spanduk ditandatangani oleh geng The Knights Templar ditemukan di lima kota, termasuk kota Leon, di mana Paus mulai perjalanannya Jumat ini.
Seorang pejabat di Kantor Jaksa Agung meksiko mengatakan, spanduk yang ditemukan Sabtu tergantung di jembatan penyeberangan. Tulisan dalam spanduk itu disebutnya sebagai “semacam gencatan senjata untuk perdamaian dan mengatakan mereka akan menjaga perdamaian selama kunjungan Paus.”
Pejabat itu tidak mengungkapkan kata-kata yang tepat dari pesan itu, tetapi surat kabar Reforma mengutip salah satu spanduk berbunyi ‘The Knights Templar meniadakan tindakan militer, kami bukan pembunuh, selamat datang kepada Paus’.
The Knights Templar menyebut diri mereka pembela rakyat di kawasan itu. Kelompok ini merupakan pecahan dari kartel La Familia. Pada bulan Februari, The Knights Templar memasang spanduk memperingatkan geng saingan untuk menjauh dan tidak menciptakan kesulitan selama kunjungan Paus.
Paus Benediktus dijadwalkan mengunjungi Guanajuato dari Jumat sampai Senin, sebelum terbang ke Kuba. Presiden Meksiko, Felipe Calderon, merencanakan untuk menyambut paus di bandara Leon.
Minggu kemarin, pihak berwenang Meksiko mengumumkan mereka telah menemukan 10 kepala terpenggal dan dibuang di luar rumah jagal di sebuah kota di negara bagian Guerrero utara. Mereka mengatakan polisi masih mencari bagian tubuh lainnya.
Sebuah pernyataan dari polisi Teloloapan menyatakan kepala tujuh pria dan tiga wanita itu merupakan ‘pesan’ bagi kartel La Familia. Peringatan itu mengatakan, “Ini yang akan terjadi kepada semua pihak yang mendukung FM.”
La Familia berbasis di negara bagian Michoacan, yang terletak di sebelah timur Guerrero. Meksiko menderita dalam beberapa tahun terakhir akibat pertempuran antar a geng narkoba. Pihak berwenang mengatakan La Familia telah sangat terpukul dalam pertempuran itu.