Category Archives: Manula Berprestasi

Fakuda Wanita Pertama Berumur 98 Tahun Raih Sabuk Hitam Level 10 Di Judo – Hanya 16 Orang Sepanjang Sejarah Judo Bisa Meraih Level 10

Sensei Keiko Fukuda mencetak sejarah. Perempuan 98 tahun ini menjadi perempuan pertama yang mendapat gelar sabuk hitam Judo level 10. Inilah tingkatan tertinggi di olahraga seni beladiri itu. Perempuan yang masih mengajar judo di Noe Valley, San Fransisco, Amerika Serikat ini resmi bergelar sabuk hitam tingkat 10 pada pekan lalu.

Selain Fukuda, hanya ada 16 orang di dunia yang mencapai gelar tertinggi di judo itu. Dari enam belas orang itu hanya empat orang yang masih hidup: Fukuda dan tiga lainnya adalah laki-laki yang tinggal di Jepang.

Fukuda terharu dengan pencapaian ini. Air mata membasahi pipinya. “Judo adalah hidupku, ini adalah takdir, tapi aku tak pernah menyangka jalannya akan sepanjang ini,” kata Fukuda.

Judo memang hidup Fukuda. Demi seni beladiri ini Fukuda rela berpisah dengan suaminya dan meninggalkan tanah airnya, Jepang. Dia juga terus berjuang melawan diskriminasi yang membuatnya sulit mencapai tingkat tertinggi Judo.

Fukuda mulai berlatih Judo pada 1935. Ia dilatih oleh salah seorang murid langsung pencipta Judo, Kano Jiguro. Di saat bersamaan berlatih Judo, Fukuda belajar bahasa Inggris. Bahasa inilah yang menjadi bekal dia untuk menyebarkan Judo ke negara lain.

Kesuksesan Fukuda ini akan dirayakan pada Oktober mendatang, saat digelarnya pertandingan Kata International di San Fransisco City College. “Selama hidupku, inilah mimpiku,” kata Fukuda.

Diana Nyad Seorang Nenek Umur 61 Tahun Di Amerika Pecahkan Rekor Berenang Dari Kuba Ke Amerika

Seorang nenek berusia 61 tahun asal Amerika Serikat menjadi manusia pertama yang sanggup berenang dari Kuba ke Amerika tanpa alat pelindung dari serangan ikan hiu.

Diana Nyad–nama perempuan gaek itu–meninggalkan Havana pada Ahad, 7 Agustus 2011, akan tiba di Key West di Florida, pada Rabu, 10 Agustus 2011 lusa.

Amerika Serikat dan Kuba sesungguhmya saling bermusuhan. Hingga kini kedua negara itu tak memiliki hubungan diplomatik. Kendati demikian keduanya memberikan izin kepada Nyad untuk mengarungi lautan yang penuh ikan buas tersebut.

Nyad dikenal sebagai salah seorang perenang gaya punggung terbaik di dunia pada era 1970-an, tapi dia gagal mewujudkan keinginannya untuk menyeberangi lautan ganas tersebut dari Kuba menuju negerinya pada 1978 ketika usianya 28 tahun.

Kini, di usianya yang 61 tahun, dia memutuskan untuk mewujudkan kembali ambisinya yang terbenam sejak 33 tahun silam kendati alam laut sepanjang 103 mil atau 166 kilometer yang membentang dari Havana ke Key West, Florida, penuh dengan ikan hiu

Sebelum mengarungi samudera, Nyad mengatakan kepada para wartawan, meski dirinya telah pensiun dari dunia renang sejak 30 tahun silam, keinginan untuk mewujudkan berenang di laut Havana menuju Florida tetap diimpikan dalam hidupnya.

“Dalam hidupku aku bermimpi menjadi orang pertama yang berenang di tengah laut tanpa pelindung antihiu,” ujarnya. “Aku tidak pernah berpikir kembali ke olahraga ini. Olahraga ini sangat melelahkan,” ucapnya.

Untuk melakoni kegiatan nekatnya, Nyad terus berenang tanpa tidur sedetik pun selama tiga hari, kecuali berhenti sejenak setiap 90 menit sekadar untuk makan yang diberikan oleh pemandunya melalui selang.

Selama berenang Nyad dikawal oleh tim medis yang berada di atas perahu karet disertai ahli gizi dan tim pengawal jika ada serangan hiu. Selain itu ada dua kayak yang dikayuh di sisi kiri-kanan Nyad yang membawa perlengkapan antihiu. Alat itu digunakan bila sewaktu-waktu ada serangan hiu. Tim lain adalah para penyelam yang siap terjun ke dalam laut dan membawanya ke pantai.