Monthly Archives: January 2011

Opium Menjadi Konsumsi Sehari Hari Anak-Anak Afganistan Sebelum Tidur dan Bekerja

Banyak cara yang biasa dilakukan orang tua agar anaknya tenang dan tidur lelap. Beberapa menggunakan dot, obat penenang seperti Benadryl, atau “membedong” jika si anak masih bayi. Tapi tidak demikian di Afganistan. Para ibu di Negeri Taliban itu memberikan anaknya opium agar bisa tidur.

Simaklah kisah Aziza (bukan nama sebenarnya). Nun jauh di sudut Afganistan bagian utara, ibu satu anak itu membuka sebuah lemari kayu yang kusam. Dari dalamnya ia mengambil sesuatu yang terbungkus plastik. Seperti memotong cokelat, perempuan itu lalu memotong kecil isi plastik dan menyuapkannya kepada Omaidullah, putranya yang baru berusia 4 tahun. Ini sarapannya, sepotong opium murni.

“Jika saya tidak memberikan opium, dia tidak tidur dan saya tak bisa bekerja,” kata Aziza kepada CNN. Aziza bukan satu-satunya yang melakukan itu. Hampir semua ibu di desanya melakukan hal sama. Mereka memberikan opium tak hanya agar anaknya diam, tapi juga saat anak-anak itu sakit.

“Saya bekerja dan membesarkan anak, karena itu saya mulai menggunakan opium,” ujar ibu mertua Aziza, Rozigul. Dia menggulung gumpalan kecil di jarinya dan memasukkan ke mulutnya sambil tersenyum. Kepada CNN Rozigul mengungkapkan, menggunakan barang haram itu lantaran kondisi mereka yang sangat miskin. “Kami tak punya apa-apa untuk dimakan. Itulah mengapa kami harus bekerja dan menggunakan obat terlarang untuk membuat anak-anak kami diam.” Tak mengherankan jika semua keluarga besar Rozigul adalah pecandu.

Aziza, yang berasal dari keluarga miskin penenun karpet di Provinsi Balkh, mengaku tak tahu bahwa opium itu zat addictive. Perempuan yang tak pernah mengenyam pendidikan itu juga tak tahu risiko kesehatan akibat mengkonsumsi opium. Dia hanya tahu barang berbahaya itu telah digunakan turun-temurun.

“Opium bukan sesuatu yang baru bagi desa kami. Ini tradisi lama dan bahkan menjadi bagian dari agama di beberapa tempat,” ujar Dr Mohamed Daoud Rated, koordinator pusat rehabilitasi narkoba. “Orang-orang menggunakan opium sebagai narkoba atau untuk pengobatan. Jika seorang anak menangis, dia diberi opium; jika mereka tidak bisa tidur, mereka menggunakan opium; dan jika seorang bayi batuk, mereka diberi opium.”

Di Afganistan, opium memang tumbuh subur, bahkan negara itu menjadi salah satu penghasil terbesar zat addictive tersebut. Wajar jika warga, terutama yang tinggal di daerah-daerah miskin, akrab dengan tanaman berbahaya itu. Apalagi di daerah miskin umumnya, tak ada pelayanan kesehatan yang nyata dan harga obat pun sangat mahal. Di kalangan anak muda, opium biasanya digunakan agar mereka tahan bekerja berjam-jam dan untuk mengurangi rasa sakit.

China Akan Bangun Kota Megapolitan Terbesar Di Dunia Seluas 25.749 Kilometer Persegi

Kendati menempati urutan nomor satu sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, hal ini tampaknya belum membuat Cina puas. Negara komunis yang dipimpin oleh Presiden Hu Jintao, pemimpin paling berpengaruh di dunia, itu baru-baru ini menelurkan rencana baru yang sangat ambisius: membangun kota metropolitan terbesar di dunia.

Seperti diumumkan di media kemarin, megapolitan itu akan dibangun dengan menggabungkan sembilan kota di sekitar Delta Sungai Pearl di Cina Selatan, yakni Guangzhou, Shenzhen, Foshan, Dongguan, Zhongshan, Zhuhai, Jiangmenm, Huizhou, dan Zhaoqing. Sembilan kota ini merupakan 10 persen sumber perekonomian Cina.

Proyek “Turn The Pearl River Delta Into One” itu akan dibangun di daerah urban seluas 25.749 kilometer persegi dan diperkirakan bakal dihuni 42 juta jiwa. Diperkirakan luas megapolitan itu 26 kali lebih besar dari metropolitan London dan hampir sama dengan Swiss. Jika kota yang belum dinamai itu menjadi negara sendiri, akan menggantikan posisi Argentina sebagai negara terbesar ke-32 di dunia.

Kedengarannya memang sangat ambisius, tapi seperti ditulis Reuters, kita hanya bisa menyaksikan enam tahun nanti setelah benar-benar terealisasi. Dalam enam tahun itu pula akan dibangun secara bersamaan sekitar 150 sarana transportasi besar, listrik, air, dan jaringan telekomunikasi untuk menghubungkan kota.

“Gagasannya adalah ketika kota-kota terintegrasi, penduduk dapat melakukan perjalanan ke sekitarnya dengan bebas dan menggunakan pelayanan kesehatan serta fasilitas lainnya di lokasi yang berbeda-beda,” tulis Daily Telegraph mengutip kepala perencana, Ma Xiangming. Dengan menjadi megapolitan, polusi di Delta Sungai Pearl, yang menjadi masalah utama akibat industrialisasi, akan ditangani melalui satu kebijakan. Keuntungan lainnya, harga bensin dan listrik akan distandardisasi dengan baik

Pemerintah Rusia Akan Membalas Serangan Bom Bunuh Diri Stasiun Moskwa

Aksi teror bom bunuh diri di Bandara Internasional Domodedovo, Moskwa, Rusia, Senin (24/1/2011), memicu kemarahan Pemerintah Rusia. Presiden Dmitry Medvedev bersumpah akan memburu dan ”menghabisi” mereka yang bertanggung jawab dan berada di balik aksi teror itu.

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin bahkan dengan keras menyatakan akan membalas dendam atas insiden tersebut. Jumlah korban tewas terakhir dilaporkan mencapai 35 orang, 8 orang di antaranya warga negara asing.

Selain itu, lebih dari 180 orang juga ikut terluka dalam peristiwa mengerikan tersebut. Otoritas Rusia memastikan kedelapan warga negara asing yang tewas adalah dua orang berkebangsaan Inggris, seorang warga negara Jerman, seorang warga negara Bulgaria, serta masing-masing satu orang berkewarganegaraan Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Ukraina.

Sejumlah kalangan meyakini serangan dilakukan kelompok militan dari kawasan Kaukasia Utara, yang memang selama setahun terakhir melakukan serangan serupa di Rusia. Pada Maret tahun lalu serangan ganda ledakan bom bunuh diri terjadi di sistem angkutan umum bawah tanah Moskwa dan menewaskan sekitar 40 orang.

”Terorisme masih menjadi ancaman keamanan utama di negeri ini. Kita harus berupaya sekeras mungkin mengidentifikasi, mengekspos, lalu membawa para bandit pelaku teror bom itu ke pengadilan.

Tidak cuma itu, kita juga harus menumpas tempat persembunyian mereka. Jangan sampai kita cuma berdiam diri. Mereka harus dihancurkan tepat di mana mereka berada,” tutur Medvedev, Rabu, langsung melalui siaran televisi.

Medvedev, yang juga terlihat sangat emosional, menyalahkan pengelola dan aparat keamanan Bandara Internasional Domodedovo yang, menurut dia, telah melakukan kesalahan fatal sehingga serangan bom bisa terjadi.

Dari temuan di lokasi kejadian dan pernyataan sejumlah saksi mata, aparat keamanan memperkirakan ledakan berasal dari bom berdaya ledak tinggi atau setara dengan 5 kilogram hingga 7 kilogram TNT.

Para pelaku juga diyakini memilih lokasi peledakan bom di tempat yang memungkinkan jatuh korban jiwa secara maksimal. Dari sejumlah fakta itu, diyakini serangan memang telah dipersiapkan dengan sangat matang.

”Ada sebuah kegagalan sistemik yang dilakukan manajemen bandara terkait pengamanan. Dengan begitu, mereka juga harus ikut bertanggung jawab, termasuk menjelaskan mengapa peristiwa itu bisa terjadi.

Tidak gampang menyelundupkan bom sebanyak itu. Penyidik dan Komite Penyelidikan Rusia harus menyelidiki ’tanggung jawab kriminal’ mereka, para petugas bandara, yang ikut bersalah karena telah membiarkan teror bisa terjadi,” ujar Medvedev lebih lanjut.

Pelaku teror

Dari hasil penyelidikan awal, petugas menemukan potongan kepala orang, yang mereka sebut ”berwajah Arab”. Pria itu diduga merupakan salah seorang pelaku, yang mendampingi pelaku bom bunuh diri lain, seorang perempuan.

Bom meledak ketika pelaku perempuan membuka tasnya. Menurut beberapa saksi mata, sebelum meledakkan diri, para pelaku berteriak dan mengancam akan membunuh semua orang di bandara.

Saksi mata lain menggambarkan, saat kejadian ada banyak orang di lokasi pengambilan barang bawaan penumpang di terminal kedatangan bandara tersebut.

Sejumlah pemimpin negara, seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden China Hu Jintao, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan juga Pemerintah Indonesia mengecam aksi teror tersebut.

Karena Jatuh Cinta Bukan Dengan Pria Pilihan Orangtua, Gadis Pakistan Dihukum Listrik Sampai Mati Oleh Tetua Adat

Kerabat seorang gadis remaja Pakistan tampaknya telah membunuh gadis itu dengan listrik karena jatuh cinta kepada seorang pria yang tak direstui keluarga, kata polisi hari Minggu.

Para tetua dan keluarga Saima Bibi (17) memutuskan, setelah sebuah pertemuan dewan desa (panchayat), bahwa hukuman bagi dia karena mempermalukan keluarga haruslah kematian.

”Ada tanda-tanda terbakar di leher, punggung, dan tangannya, yang kemungkinan besar disebabkan oleh perlistrikan,” kata pejabat polisi di lokasi kejadian, Zahoor Rabbani, dari Distrik Bahawalpur, Pakistan timur.

PM Yusuf Raza Gilani memerhatikan ”insiden menyedihkan, seorang gadis dibunuh dengan aliran listrik atas perintah panchayat itu” dan memerintahkan polisi untuk segera menyusun laporan, kata kantornya.

Pembunuhan demi kehormatan adalah hal lumrah di daerah pedesaan Pakistan, di mana berdasarkan adat suku yang telah ratusan tahun, menikah tanpa izin kerabat pria atau berhubungan seks di luar pernikahan dianggap kelalaian serius pada kehormatan keluarga atau suku.

Ratusan orang, sebagian besar perempuan, tewas di pedesaan Pakistan demi ”kehormatan” setiap tahun dan mayoritas korban berasal dari keluarga miskin. Menurut laporan terbaru Komisi HAM independen Pakistan, sekitar 650 perempuan tewas dengan cara itu tahun 2009.

Seorang perempuan dicap sebagai seorang ”kari” atau ”perempuan hitam” kalau dia dituduh melakukan hubungan seks di luar perkawinan.

Berdasarkan adat suku, pembunuhan terhadapnya dibenarkan. ”Karo” adalah laki-lakinya.

Bibi jatuh cinta kepada tetangganya, Dilawar, dan melarikan diri bersama kekasihnya ke kota terbesar Pakistan, Karachi, bulan ini, kata Rabbani. Kerabatnya membujuknya untuk pulang dengan janji bahwa dia akan diizinkan menikah dengan pria itu.

”Ayahnya, paman, dan kerabat lainnya kemudian menolak untuk mengabulkan permintaannya karena pria pilihannya datang dari sebuah kasta yang lebih rendah,” katanya.

”Paman-pamannya dan orang- orang penting lainnya membunuhnya ketika dia menolak untuk menikah menurut keinginan mereka.”

Polisi menggerebek desa Bibi berdasarkan info seorang penduduk desa. Rabbani mengatakan, ayah Bibi, Abdul Majeed, dan seorang pamannya telah ditahan.

El Chapo Guzman Raja Kartel Narkoba Yang Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia

Sejak melarikan diri dari sebuah penjara berpengamanan ketat dengan sebuah truk binatu sepuluh tahun lalu, Joaquin ”El Chapo” Guzman telah mengubah dirinya dari seorang gembong kecil narkoba menjadi salah satu gembong paling berpengaruh di dunia. Dia juga menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

El Chapo lolos dari sebuah penjara di Meksiko barat pada 19 Januari 2001 setelah hampir delapan tahun beroperasi dari belakang terali besi.

Selama 10 tahun dia buron, Federasi Sinaloa, kartel narkobanya, telah bergerak dari operasi perdagangan narkoba yang relatif kecil-kecilan menjadi menguasai daerah luas wilayah Meksiko. Mereka juga terus memperluas daerah kekuasaannya dengan menempur kartel-kartel pesaingnya.

Kekayaannya telah berkembang menjadi lebih dari 1 miliar dollar AS, menurut majalah Forbes, yang menempatkannya dalam daftar ”Orang-orang Paling Berkuasa di Dunia” tahun 2010 serta menempatkannya di atas Presiden Perancis dan Presiden Venezuela. Pengaruhnya kini meluas dari Argentina sampai Australia.

Dia telah melakukan itu semua, sementara ada sebuah hadiah 7 juta dollar AS untuk penangkapannya. Dia juga mengelakkan ribuan agen penegak hukum dari AS dan negara-negara lain yang ditugaskan untuk menangkapnya dan menghancurkan kartel Sinaloa-nya.

”Kami punya personel yang ditugaskan khusus menangani Chapo Guzman. Itu memperlihatkan betapa penting bagi kami untuk menangkapnya,” kata seorang pejabat tinggi DEA, badan antinarkoba AS, di Meksiko yang tak bisa diungkapkan identitasnya.

”Kalau Anda mengumpulkan semua petugas penegak hukum AS dan asing di seluruh Amerika Tengah dan Amerika Selatan, ada ribuan yang memusatkan perhatian pada seluruh operasi Sinaloa,” katanya.

Guzman (53) membuat pihak berwenang tak mampu menangkapnya dengan dukungan banyak warga setempat di tempat asalnya di Negara Bagian Sinaloa, Meksiko barat laut. Di situ dia menggunakan kekayaannya untuk membantu kaum miskin keluar dari kemiskinan dengan menjadikanya petani opium atau mati dan bisnis narkobanya untuk mempekerjakan banyak orang. Dia diperkirakan bersembunyi di pegunungan ”Segitiga Emas” yang terletak di Negara Bagian Sinaloa dan Durango—wilayah yang begitu terpencil dan tak berhukum sehingga ibu-ibu rumah tangga dipaksa menanam bunga opium dan diperlukan berjam-jam untuk polisi mencapai tempat itu.

Salah sebuah kawat yang dikeluarkan WikiLeaks mengutip seorang pemimpin militer Meksiko, Jenderal Guillermo Galvan, mengatakan, Guzman beserta wanita-wanita simpanannya berpindah-pindah antara 10 dan 15 lokasi untuk menghindari penangkapan serta mempunyai pengamanan sampai 300 orang.

”Dia itu seperti Robin Hood,” kata pejabat DEA tersebut mengenai Chapo. ”Orang-orang di sekitarnya mungkin tidak termotivasi untuk menyerahkan dia.”

Lolosnya Guzman dari penjara di Guadalajara merupakan hal yang sangat memalukan bagi Presiden Meksiko waktu itu, Vicente Fox, dan menimbulkan tuduhan bahwa kartel Sinaloa dilindungi partai Fox, Partai Aksi Rakyat (PAN). Kabar angin itu masih menghantui Presiden Felipe Calderon, pengganti Fox yang juga dari PAN.

Lahir di kota kecil Badariguato di Negara Bagian Sinaloa, Guzman mulai dengan kartel Guadalajara pada tahun 1980-an, yang waktu itu dipimpin Miguel Felix Gallardo, gembong narkoba tertinggi Meksiko.

Setelah Gallardo ditangkap tahun 1989, kelompok itu terpecah. Guzman mengambil alih operasi Sinaloa, menguasai jalur ke Arizona, dan menempur kartel Arellano Felix untuk menguasai kota Tijuana.

Tahun 1993, orang-orang bersenjata yang ada hubungannya dengan geng Arellano Felix mencoba membunuh Guzman di bandara Guadalajara, tetapi menewaskan Kardinal Katolik Juan Jesus Posadas Ocampo, yang membuat rakyat Meksiko marah. Guzman ditangkap beberapa hari kemudian di Guatemala.

Setelah menjalani delapan tahun dari masa hukuman penjara 20 tahun, El Chapo lolos keluar penjara Puente Grande di Guadalajara dalam sebuah truk binatu. Dia konon dibantu direktur penjara itu dan dua puluhan penjaga.

Setelah itulah nama El Chapo mulai menjadi legenda, menyaingi Pablo Escobar, gembong Kolombia yang berkuasa selama 10 tahun sebelum tewas oleh polisi tahun 1993.

Guzman adalah orang pertama yang melanggar perjanjian non-agresi antar kartel-kartel top beberapa tahun lalu untuk mendapatkan rute penyelundupan melalui Negara Bagian Chihuahua dari kartel Juarez.

Upaya-upaya untuk menangkapnya malah memperkuat legendanya. Dia kabarnya menyelenggarakan sebuah pesta perkawinan terbuka dengan pengantin perempuan berusia 18 tahun yang orangtuanya tidak bisa membayar hutang padanya pada 2007 yang dihadiri banyak pejabat dan polisi setempat. Polisi federal yang mau menangkap dia datang terlambat.

Seekor Burung Nazar Ditangkap Pemerintah Arab Saudi Atas Tuduhan Mata Mata Mossad

Pemerintah Arab Saudi menangkap seekor burung nazar karena diduga merupakan mata-mata untuk Israel. Burung nazar tersebut membawa alat transmisi GPS atas nama Universitas Tel Aviv.

Otoritas hewan Israel sendiri membantah burung tersebut merupakan mata-mata. Mereka khawatir dengan nasib burung itu.

Bulan lalu, pejabat Mesir mengisyaratkan Mossad sebagai biang keladi terjadinya serangan hiu di sebuah pantai di Mesir.

Burung nazar yang bisa membentangkan sayap sepanjang 265 sentimeter itu ditangkap setelah mendarat di Kota Hyaal beberapa hari lalu.

Menurut surat kabar Israel, Ma’ariv, ketika penduduk lokal menemukan alat transmisi GPS di burung itu, mereka curiga. Warga pun menyerahkan burung tersebut ke petugas keamanan.

Akibat penangkapan burung itu, teori konspirasi mulai beredar di media massa Arab. Muncul anggapan burung tersebut merupakan bentuk spionase.

Para pejabat Israel mengatakan keapda Ma’ariv bahwa mereka terkejut dengan tudingan tersebut. Mereka khawatir burung itu mendapat hukuman yang berat karena Arab dikenal memiliki sistem peradilan yang kejam.

“Alat itu hanya sebagai alat menerima dan menyimpan data mentah mengenai keberadaan burung, juga ketinggian terbang burung serta kecepatannya,” ujar seorang ahli burung di Otoritas Alam dan Kebon Binatang Israel kepada Ma’ariv.

Data tersebut akan digunakan untuk mengetahui secara mendetai mengenai perangai spesies burung yang dilindungi itu. “Kini, burung nahas tersebut harus menerima konsekuensi yang buruk. Itu menyedihkan,” ujarh ahli yang tidak disebutkan namanya. “Saya berharap mereka melepaskan burung nahas tersebut.”

Pada Desember, Gubernur Provinsi Sinai Selatan di Mesir, Mohamed Abdul Fadil Shousha, menuding Mossad ikut andil dalam serangan hiu di pantai dekat tempat peristirahatan mewah Sharm el-Sheikh. Namun, Kementerian Luar Negeri Israel membantah tudingan tersebut.