6 Orang Pemerkosa Mahasiswi Di India Dihukum Mati dan Ditolak Untuk Naik Banding


Pengadilan di Delhi Selatan, India, riuh. Palu hakim diketok, empat pria dihukum mati pada 10 September tahun lalu. Keempat pria tersebut adalah Mukesh Singh, Vinay Sharma, Akshay Thakur dan Pawan Gupta.

Pengadilan menyatakan mereka terbukti melakukan tindak pemerkosaan, pembunuhan dan berusaha menghilangkan barang bukti. Keempat pria itu bersama dua orang lainnya, beramai-ramai memperkosa dan membunuh mahasiswi di sebuah bus yang tengah melaju di Delhi Selatan.

Keluarga korban mengaku lega dengan vonis hukuman mati pada pelaku pemerkosaan tersebut. “Kami telah menunggu dengan nafas tertahan, kini kami lega,” kata ibunda korban dengan ekspresi puas usai pembacaan vonis. Hadirin dan demonstran pun bertepuk tangan. Pengacara terdakwa mengajukan banding. Tapi hakim menolak dengan alasan kasus perkosaan brutal itu telah mengejutkan hati nurani publik India.

“Pengadilan tidak dapat menutup mata,” kata Hakim Yogesh Khanna saat itu seperti dikutip dari Huffingtonpost. Tiga hari setelahnya, Mukesh Singh, Vinay Sharma, Akshay Thakur dan Pawan Gupta dihukum gantung. Kasus pemerkosaan itu terjadi pada 16 Desember 2012. Saat itu ketika malam sudah larut, sebuah mobil van ukuran sedang tiba-tiba berhenti tak jauh dari jalan layang di Munirka, New Delhi, India. Nirbhaya, 23 tahun, dan teman lelakinya, Awindra Pandey dilempar secara kasar dari dalam mobil.

Keduanya tidak sadarkan diri. Seluruh harta benda mereka juga ludes dipreteli dan mereka ditelanjangi. Kondisi Nirbhaya dan rekannya sangat mengenaskan. Seluruh tubuh mereka penuh luka dan pada tubuh Nirbhaya banyak bekas gigitan.Mahasiswi kedokteran yang sedang magang fisiologi itu diserang secara brutal. Ketika masih di dalam bus yang tengah melaju, enam orang pria bergantian menyerang dan memperkosanya. Tubuh penuh luka mahasiswi kedokteran itu dan rekannya ditemukan oleh seseorang yang kebetulan melintas.

Polisi langsung ditelepon. Keduanya dilarikan ke rumah sakit. Nirbhaya berarti ‘Jiwa Pemberani’. Nama itu bukanlah nama sebenarnya sebab di India haram hukumnya menyebutkan nama korban pemerkosaan kecuali atas seizin keluarga.

Itu adalah nama alias untuk menyebut Jyoti Singh, yang menjadi korban kebrutalan di luar batas imajinasi manusia. Sekitar dua jam sebelum ditemukan bersimbah darah, Nirbhaya dan teman lelakinya yang bekerja di sebuah perusahaan swasta baru saja menonton film Life of Pi di sebuah bioskop.

Mereka menunggu kendaraan umum untuk pulang ke Dwarka, kota satelit di sudut barat daya Delhi. Karena tak ada lagi angkutan, mereka pun menyarter sebuah bus putih yang kebetulan berhenti di pinggir jalan. Memang bus itu seharusnya tidak beroperasi pada Ahad malam itu karena sedang dalam perbaikan.

Tapi sang sopir memastikan perjalanan yang dituju searah dengan kota tujuan Nirbhaya dan Awindra. Kejanggalan mulai dirasakan ketika bus melaju di rute yang tidak seharusnya dan pintunya pun ditutup. Di dalam bus ada enam orang pria, termasuk sopir. Belakangan terungkap mereka saat itu sedang mabuk. Kengerian itu pun terjadi.

Mereka terlebih dulu menghajar Awindra dan memukul kepalanya dengan batangan besi sampai ia pingsan. Jyoti juga sempat menghubungi polisi namun ponselnya dirampas. Kemudian keenamnya bergantian memperkosa Jyoti di bagian belakang bus. Dia terus bertahan, ia meronta dan menggigit pelaku. Namun ia tak kuat melawan hingga akhirnya tak sadarkan diri.

Salah satu pelaku juga merusak kemaluan, rahim dan ususnya dengan cara memasukkan batangan besi panjang. Besi berkarat yang biasanya disebut kunci L itu lalu dicabut keras – keras hingga ususnya terburai. Luka parah itu yang membuatnya tidak tertolong.

Setelah kritis dan dioperasi berkali-kali, Jyoti meninggal 13 hari kemudian di sebuah rumah sakit di Singapura. “Kejadian itu sungguh brutal, hewan pun tak akan melakukan hal itu,” kata Awindra ketika diwawancara media, beberapa hari setelah kematian Jyoti.

Senin, 16 Desember 2013 ratusan lilin dinyalakan di New Delhi, India untuk mengenang tragedi pemerkosaan tersebut. Tapi nyatanya, kasus pemerkosaan masih kerap terjadi di Negeri Dewi Gangga tersebut. Bahkan jumlahnya cenderung meningkat. Tercatat setiap 20 menit ada satu wanita diperkosa di India.

Sore menjelang malam, 14 Januari lalu, gemerlap cahaya lampu tampak indah di Connaught Place. Seorang turis Denmark yang tidak disebut namanya berjalan santai mengitari jalan sempit di sekitar kawasan pusat perbelanjaan terkenal di New Delhi, India, itu. Tak dinyana, tamasya keliling kota itu berakhir tragis baginya.

Wanita berusia 51 tahun itu baru saja kembali seusai mengunjungi Museum Nasional India. Sambil jalan kaki ia mengingat-ingat jalan pulang menuju Amax hotel, tempatnya menginap. Karena mulai merasa tersesat, di jalan kecil yang banyak pohon itu, ia memutuskan bertanya arah kepada beberapa orang yang ditemui.

Nahas bagi sang turis. Orang yang ditanya ternyata mencari kesempatan dalam kesempitan untuk menyalurkan syahwat. Si wanita paruh baya itu pun menambah daftar perempuan yang jadi korban kekerasan seksual di Negeri Dewi Gangga.

Tidak diketahui jumlah pasti pemerkosanya. Namun si korban memastikan pelakunya ada beberapa orang. Tidak hanya diperkosa, tapi juga dirampok. “Ini sangat menyedihkan,” kata Amit Bahl, pemilik Hotel Amax. “Saya malu melihat hal ini terjadi.”

Sepekan sebelumnya, tindak kejahatan pemerkosaan juga terjadi. Lokasinya masih di New Delhi. Kali ini korbannya adalah turis asal Polandia berusia 33 tahun. Ketika itu dia ingin membawa putrinya yang berusia 2 tahun keliling ibu kota India. Di jalanan kota Mathura yang super sibuk, mereka menunggu taksi. Saat itulah sang sopir mendekat dan menawarkan taksinya. Di sepanjang 150 kilometer jalan dari Mathura ke New Delhi, otak kriminal si sopir taksi berputar.

Aksi pun mulai dilancarkan. Dia memberi wanita tersebut narkoba lalu memerkosanya ketika ia sudah tak sadarkan diri.“Masih belum terlalu jelas. Dia (sopir) memabukkannya (wanita itu) dengan menggunakan semacam alat semprot. Secara medis, dia terkonfirmasi memang diperkosa,” kata juru bicara kepolisian Delhi, Rajan Bhagat.

Tahun lalu, sejumlah insiden kekerasan menimpa wisatawan asing yang melancong ke India. Pada Maret, Wanita 25 tahun asal Inggris hampir diperkosa di Agra, wilayah yang terkenal dengan Taj Mahal. Demi menghindar, dia memilih melompat dari jendela kamarnya di lantai tiga. Kedua kakinya patah dan kepalanya pun terluka.

Masih bulan yang sama, delapan orang pria memperkosa turis asal Swiss. Wanita berusia 39 tahun itu tengah berkemah di hutan yang ada di Madhya Pradesh bersama suaminya. Ketika bersepeda, keduanya tiba-tiba diserang sekelompok pria usia 20-30 tahun. Dia diperkosa secara bergiliran. Barang-barang berharga juga ikut digasak.

Kisah tragis itu hanya berselang tiga bulan dengan pemerkosaan keji pada Desember 2012 di Delhi. Korbannya Jyoti Singh alias Nirbhaya, 23 tahun, mahasiswi fisioterapi. Dia disetubuhi dengan brutal oleh enam pria sekaligus hingga tewas sangat mengenaskan.

Leave a comment