Tag Archives: Mossad

Saksi Kunci Kasus Korupsi Tewas Kecelakaan Pesawat

Salah satu saksi dalam sidang korupsi mantan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dilaporkan tewas dalam kecelakaan pesawat di Yunani pada Selasa (14/9). Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi bahwa dua warga mereka tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut. Mereka adalah Haim dan Esther Giron.

Badan Penerbangan Sipil Yunani melaporkan bahwa pesawat empat kursi itu lepas landas dari Haifa. Namun, pesawat itu menghilang dari pantauan radar tak lama sebelum jadwal mendarat di bandara Samos.

Kepala dewan penyelidikan kecelakaan udara Yunani,Konylis, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan tim spesialis keSamos untuk meneliti puing pesawat.

“Seorang nelayan mengatakan, ada ledakan besar, diikuti ledakan yang lebih kecil. Besaran puing akan menunjukkan indikasi ledakan,” tutur Konydlis kepada AFP.Menurut Kondylis, puing pesawat itu ditemukan dua kilometer dari bandara. Ia berharap penyelidikan lebih lanjut akan memperjelas penyebab kecelakaan pesawat ini.

Sebagaimana dilansir AFP, Haim Giron merupakan mantan wakil direktur Kementerian Komunikasi Israel. Ia seharusnya bersaksi di sidang terkait kasus yang menyeret Netanyahu dalam waktu dekat. Dalam kasus itu, Netanyahu dituding memberikan kebijakan khusus bagi bos-bos media besar. Sebagai gantinya, media harus memberitakan hal baik terkait Netanyahu.

Giron seharusnya hadir dalam sidang selanjutnya untuk menjadi saksi terkait dugaan Netanyahu bernegosiasi dengan salah satu perusahaan dengan iming-iming keuntungan. Namun, perusahaan media itu harus memunculkan citra positif Netanyahu.

Ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Tewas Dibunuh Teroris

Ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh tewas dalam dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh “teroris bersenjata”, Jumat (27/11).
Kementerian Pertahanan Iran, dalam sebuah pernyataannya dikutip dari AFP, Mohsen “terluka parah” ketika penyerang menargetkan mobilnya, di luar ibu kota Teheran. Baku tembak kemudian terjadi dengan tim keamanannya.

Lihat juga: Iran Janji Gabung Pakta Nuklir jika AS Cabut Sanksi
Pernyataan itu juga menyebut bahwa Mohsen, yang mengepalai organisasi penelitian dan inovasi Kementerian Pertahanan, “menjadi martir” setelah petugas medis gagal menyelamatkannya.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengutuk keras pembunuhan sang ilmuwan dan menyebutnya sebagai “aksi teroris”.

Ia pun menuding ada “indikasi serius peran Israel” dalam serangan tersebut.

“Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini. Kepengecutan ini, dengan indikasi serius peran Israel, menunjukkan provokasi putus asa dari para pelaku,” kicau Zarif, dalam akun Twitter-nya.

Dia pun meminta komunitas internasional untuk “mengakhiri standar ganda mereka yang memalukan dan mengutuk aksi teror yang dilakukan oleh negara ini.”

Juru Bicara PM Israel Benjamin Netanyahu, saat ditanya AFP di Yerussalem, engan berkomentar atas tudingan tersebut.

Presiden Donald Trump kembali mengungkap detail baru terkait serangan drone Amerika Serikat yang menewaskan salah satu jenderal berpengaruh di Iran, Qasem Soleimani, pada 3 Januari lalu di Irak.

Detail serangan yang sempat dikhawatirkan memicu konflik terbuka dengan Iran itu diungkapkan Trump kepada para donor partainya, Partai Republik, dalam malam penggalangan dana di resort pribadinya di Mar-a-Lago, Florida, Jumat (17/1).

Trump bercerita bahwa komandan militer AS yang memimpin serangan pesawat tak berawak itu secara langsung melaporkan kepadanya waktu yang tersisa bagi Soleimani dan rombongannya sebelum tewas.

“Kamera pengintai mengawasi bermil-mil di langit, hitungan mundur, dan kemudian boom!” kata Trump menceritakan saat-saat terakhir Soleimani tewas.

“Mereka (militer AS) berkata Pak Presiden, mereka (rombongan Soleimani) memiliki waktu dua menit dan 11 detik lagi. Mereka sedang berada di mobil lapis baja. Pak mereka punya waktu 30 detik, 10 detik, sembilan, delapan … lalu tiba-tiba boom!” tuturnya menambahkan.

Trump juga mengatakan secara tersirat bahwa Soleimani semula tidak terkalahkan namun akhirnya takluk oleh serangan AS.

Pernyataan Trump itu terungkap dari sebuah rekaman suara yang bocor ke media. CNN yang pertama kali menyiarkan rekaman pernyataan Trump tersebut.

Dalam rekaman itu, Trump mengklaim Soleimani selalu mengatakan hal-hal yang buruk tentang Amerika. Ia juga mengklaim bahwa jenderal yang memimpin pasukan elit Garda Revolusi Iran itu berencana menyerang AS.

“Dia (Soleimani) berkata, ‘kami akan menyerang Anda. Kami akan membunuh orang-orangmu’. Saya berkata, ‘berapa banyak omong kosong yang harus kita dengarkan?” ucap Trump seperti dilansir AFP.

Di depan petinggi dan donor partai Republik, Trump mengakui bahwa serangan AS itu mengguncang dunia. Namun, menurutnya Soleimani pantas menerima serangan itu karena bertanggung jawab atas “pembunuhan ribuan orang Amerika”.

Akibat pembunuhan Soleimani itu, relasi AS-Iran kembali memanas. Teheran bersumpah akan membalas dendam atas serangan drone Washington tersebut.

Beberapa hari setelah kematian Soleimani, Iran meluncurkan belasan roket dan rudal dalam beberapa kesempatan ke sejumlah pangkalan militer dan kedutaan AS di Irak.

Meski begitu, serangan Iran itu tak menimbulkan korban jiwa, hanya sedikitnya 11 personel AS terluka dan kerusakaan yang tidak signifikan.