6 ABK Asal Indonesia Berhasil Menang dan Bebaskan Diri Melawan Para Perompak Bajak Laut Somalia


Para bajak laut di Somalia kembali beraksi. Kali ini yang menjadi korban adalah kapal ikan berbendera Taiwan yang dikabarkan membawa anak buah kapal asal Indonesia.

Dilaporkan AFP, Sabtu (5/11/2011), insiden ini terjadi di perairan kepulauan Seychelles, Samudera Hindia. Pejabat berwenang di Taiwan sudah memastikan hal ini.

Kapal bernama Chin Yi Wen tersebut diawaki oleh 29 kru kapal. Mereka terdiri dari 9 orang asal China, 8 Filipina, 6 orang Indonesia, dan lima orang berkebangsaan Vietnam.

Kementerian luar negeri Taiwan menduga mereka dalam cengkeraman para bajak Somalia karena terakhir kali dilaporkan sedang menuju pantai wilayah tersebut. Para awal kapal hilang kontak sejak hari Jumat (3/11/2011) lalu.

Seperti diketahui, selama dua dekade ini, Somalia diperintah oleh orang-orang bersenjata dan militan. Menurut Ecoterra International, setidaknya 47 kapal asing dan 500 pelaut telah ditangkap oleh pembajak Somalia. Ecoterra International adalah LSM yang memonitoring kegiatan maritim di wilayah perairan Somalia.

Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari Kementerian Luar Negeri Indonesia terkait insiden ini. Bajak laut Somalia terus beraksi dan korban terakhir adalah Kapal penangkap ikan berbendera Taiwan. Dari 28 orang, ada 6 ABK berkewarganegaraan Indonesia dalam kapal itu. Hebatnya, semua awak kapal ini berani melawan para perompak dan merebut kapal mereka kembali. Hal ini patut ditiru.

“Ini yang paling bagus. Perlawanan pertama harus datang dari awak kapal,” ujar pengamat intelijen Wawan Purwanto, kepada detikcom, Minggu (6/11/2011).

Wawan menjelaskan ada beberapa kasus dimana awak kapal melawan, perompak Somalia yang bersenjata malah menjadi ciut dan buru-buru kabur keluar kapal. Tapi tentunya sebelum melawan, para anak buah kapal (ABK) mempertimbangkan betul strategi dan kekuatan mereka jika menghadapi perompak. Jangan sampai malah mati konyol.

“Ada awak kapal dari suatu negara, begitu perompak naik kapal mereka sembunyi semua. Nah si perompak kebingungan karena tidak mampu menjalankan kapal. Perompak itu menyangka semua awak kapal sudah meninggalkan kapal. Karena bingung, perompak itu juga meninggalkan kapal,” jelas Wawan.

Menurutnya self defence atau kemampuan mempertahankan diri pada awak kapal sangat penting. Misalkan setelah ada pembajakan dan ABK mengirim sinyal bahaya, butuh berapa lama sebelum kapal perang penolong tiba?

“Karena itu tindakan pertama awak kapal sangat penting,” jelasnya.

Para anak buah kapal (ABK) penangkap ikan berbendera Taiwan, melawan para perompak Somalia yang membajak kapal mereka. Aksi heroik para ABK, termasuk dari Indonesia, ini berbuah manis. Mereka berhasil membebaskan kapal dari cengkeraman 6 perompak Somalia yang bersenjata.

Kapal Chin Yi Wen tersebut berawak 28 ABK. Mereka adalah 6 warga negara China, 8 Filipina, 6 Indonesia, dan 5 warga negara Vietnam. Para awal kapal hilang kontak dan diduga mulai dibajak sejak hari Jumat (3/11/2011) lalu. Namun kapten kapal mengorganisir para ABK untuk melawan. 6 Perompak bersenjata berhasil dijatuhkan ke laut. Sementara 3 ABK luka-luka.

“Seingat saya, ini adalah pertama kalinya para pelaut kapal penangkap ikan yang dibajak perompak Somalia, berhasil membebaskan diri oleh usaha mereka sendiri,” ujar Jubir Perikanan Taiwan, Tsay Tzu-yaw kepada AFP, Minggu

6 WNI Anak buah kapal (ABK) Kapal Chin Yi We berbendera Taiwan lolos dari penyanderaan perompak Somalia. Bersama rekannya yang lain mereka melakukan perlawanan pada 6 perompak. Dalam aksi heroik itu ada 3 awak kapal yang terluka. Siapa saja yang terluka belum diketahui, Kemlu masih melakukan pengecekan.

“Kita masih menunggu, kapal segera tiba di Seychelles. Kita belum tahu kondisi terakhir mereka, siapa saja yang terluka,” kata Direktur Perlindungan WNI, Tatang Razak saat dihubungi detikcom, Senin (7/11/2011).

Tatang menjelaskan, berdasarkan informasi dari KBRI Nairobi, Kenya saat kapal dibajak terjadi perlawanan oleh ABK yang berjumlah 29. Perompak dibuang ke laut.

“Ada 3 yang terluka dan kelihatannya tidak terlalu serius,” tambah Tatang.

Kapal berbendera Taiwan ini kini dalam pengawalan menuju Seychelles. Pihak KBRI masih melakukan koordinasi hingga kapal tiba di lokasi aman.

“Ada kapal Angkatan Laut Inggris yang mengawal,” jelasnya.

Diketahui para anak buah kapal (ABK) penangkap ikan berbendera Taiwan, melawan para perompak Somalia yang membajak kapal mereka. Aksi heroik para ABK, termasuk dari Indonesia, ini berbuah manis. Mereka berhasil membebaskan kapal dari cengkeraman 6 perompak Somalia yang bersenjata.

Kapal Chin Yi Wen tersebut berawak 28 ABK. Mereka adalah 6 warga negara China, 8 Filipina, 6 Indonesia, dan 5 warga negara Vietnam. Para awal kapal hilang kontak dan diduga mulai dibajak sejak hari Jumat (3/11) lalu. Namun kapten kapal mengorganisir para ABK untuk melawan.

“Seingat saya, ini adalah pertama kalinya para pelaut kapal penangkap ikan yang dibajak perompak Somalia, berhasil membebaskan diri oleh usaha mereka sendiri,” ujar Jubir Perikanan Taiwan, Tsay Tzu-yaw kepada AFP, Minggu

Leave a comment