Monthly Archives: June 2011

Wanita Arab Saudi Berhasil Melakukan Revolusi Lingerie Pakain Dalam

Perempuan di berbagai penjuru dunia tidak hanya tergila-gila pada model baju, sepatu, tas, dan perangkat kosmetik baru. Lingerie, yang sejatinya dipakai di balik baju luar pun menjadi produk yang digilai sebagian perempuan.

Peragaan model lingerie terbaru seperti yang digelar Victoria’s Secret, misalnya, termasuk peristiwa yang dinanti para penggemar lingerie. Mereka bisa punya patokan tentang model terbaru pakaian dalam berbahan lembut ini.

Di Indonesia wabah lingerie sudah menjalar ke berbagai kalangan; tidak hanya artis, tapi juga mahasiswi, ibu-ibu muda, hingga yang sudah berusia 50-60 tahun sejak beberapa tahun lalu.

Soal Lingerie kini menjadi topik utama lagi di Arab Saudi terlebih setelah Raja Abdullah mengintervensi aturan perdagangan pakaian seksi wanita ini.

“Kami berterima kasih kepada Raja,”kata seorang aktivis Arab Fatima Garub dalam Telegraph, Rabu, 15 Juni 2011. Ungkapan syukur Fatima adalah cerminan kebahagiaan wanita Arab yang selama ini kebebasan berbelanja pakaian seksinya seakan tergembok.

Maklum, kaum adam di Arab memegang monopoli perdagangan lingerie. Hampir seluruh pelayan di Saudi didominasi pria. Padahal negara itu menganut hukum yang ketat di mana laki-laki tidak bisa bercampur dengan wanita, lebih-lebih membahas atau jual beli pakaian dalam. Sehingga selama ini akses wanita membeli busana terkungkung.

“Saya terpaksa membeli pakaian dalam di luar negeri,”kata Huda, warga Arab Saudi. Meurutnya bagaimana mungkin dia mendiskusikan hal tersebut dengan pramuniaga yang hampir semuanya pria.

Nah, aturan inilah yang dicoba didobrak wanita Arab Saudi sejak 2005. Pada 2008, mereka berkampanye lewat Facebook agar wanita boleh bekerja di toko-toko pakaian dalam. Namun baru sekarang kampanye ini menorehkan hasil nyata. Meski terlambat perempuan Arab tetap menyambutnya dengan suka cita. “Ini bisa menjadi perbaikan prospek pekerjaan untuk generasi muda Saudi,”kata Profesor Keuangan di Jeddah, Reem Asaad.

Revolusi lingerie di Arab kini baru saja dimulai.

Nunun Nurbaetie Daradjatun Orang Indonesia Pertama Yang Berhasil Masuk Daftar The Most Wanted Interpol

Pengamat politik Universitas Padjajaran Bandung, Dede Mariana, menilai terpampangnya foto Nunun Nurbaetie, tersangka kasus suap cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia di situs interpol internasional berdampak buruk pada wajah Indonesia di mata pergaulan internasional.

“Itu sangat memalukan bangsa Indonesia di mata dunia,” kata Dede Mariana, Rabu, 15 Juni 2011.

Hingga kini, istri bekas Wakil Kepala Kepolisian RI itu masih buron. Sejak KPK mengumumkan statusnya sebagai tersangka bulan lalu, keberadaan saksi kunci pemilihan Deputi Senior Gubernur BI itu masih misterius.

Dirjen Keimigrasian sempat melacaknya di tiga negara, yakni Singapura, Thailand, dan Kamboja. Bahkan beberapa waktu lalu, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar sempat mendeteksi keberadaan Nunun di Phnom Penh, namun tidak disebutkan secara pasti lokasinya.

Menurut Dede Mariana, lambatnya penanganan kasus Nunun bisa berpotensi memperburuk citra bangsa Indonesia di mata dunia sehingga perlu adanya upaya kongkret dari KPK untuk segera membawanya kembali ke Tanah Air. “Harus ada negosiasi antara KPK dan Pak Adang (suami Nunun),” kata Dede. “Ini menyangkut pencitraan bangsa Indonesia juga.”

Penegakan hukum di Indonesia, menurut Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Publik dan Kewilayahan Universitas Padjajaran Bandung itu, ada kecenderungan terjadinya perubahan pola pikir, khususnya penegak hukum dalam memperlakukan status tersangka bagi seseorang. “Seolah-olah tersangka itu terdakwa,” kata Dede. Dengan begitu, tak sedikit tersangka lebih banyak yang memilih jalan pintas dengan melarikan diri.

Menurut dia, seseorang yang telah dinyatakan tersangka tidak langsung berubah jadi terdakwa. Dia bisa melakukan penjelaskan di pengadilan untuk selanjutnya hakim bisa menentukan apakah ia sudah layak sebagai terdakwa atau bebas. “Sekarang ini bila seseorang tersangka, maka ada kecenderungan langsung jadi terdakwa dan dibui,” kata Dede. “Saya yakin Pak Adang sendiri pesimis dengan penegakan hukum di negeri ini.”

Ia menilai akhir-akhir ini penegakan hukum di Indonesia kerap dijadikan alat politik. Masyarakat yang awalnya tidak tahu akhirnya ikut menghakimi karena derasnya pemberitaan media. Akibatnya, banyak penyelesaian kasus besar yang akhirnya tidak jelas. “Bahkan banyak yang menjadi korban,” kata Dede.

Dalam laman Red Notice interpol tertanggal 14 Juni 2011, wajah Nunun terpampang dengan nama Nunun Daradjatun dengan tulisan Wanted di atasnya. Di bagian awal dijelaskan identitasnya, antara lain lahir di Sukabumi, berusia 60 tahun, dengan nama belakang Daradjatun suaminya, bukan nama aslinya, Nurbaetie.

Situs interpol di Indonesia (NCB) telah mengunggahnya di situs interpol.go.id. Di situ ditulis identitas dengan nama Nunun Nurbaetie Daradjatun dengan identitas pelanggaran korupsi. Nunun adalah tersangka kasus penyuapan cek pelawat anggota DPR Komisi Perbankan periode 2004-2009 dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangkan oleh Miranda Swaray Goeltom pada tahun 2004.

Unjuk Rasa Karena Hutang Negara Yunani Di Athena Berunjung Ricuh

Unjuk rasa di Athena terkait utang negara Yunani mulai ricuh. Setidaknya, menurut warta AP dan AFP pada Rabu (15/6/2011), para demonstran sempat bentrok dengan polisi di depan gedung parlemen. Saat ini, parlemen memang menggelar debat tentang kebijakan penghematan baru.

Yunani diharuskan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) menyusun dan melaksanakan langkah-langkah penghematan untuk mendapatkan paket dana penyelamatan.

Insiden saling dorong dan pelemparan terjadi di luar kompleks parlemen, tempat ribuan warga berkumpul untuk menyatakan berkeberatan terhadap langkah penghematan yang diusulkan oleh Pemerintah Yunani. Massa demonstran mula-mula mencoba memblokade parlemen dan mencegah anggota parlemen masuk ke gedung tersebut. Polisi akhirnya berhasil menyekat jalan-jalan ke arah Lapangan Syntagma dan membuka jalur bagi para wakil rakyat.

Sebagian demonstran kemudian melempari polisi, yang mencoba menghadang mereka, dengan batu dan yoghurt di Lapangan Syntagma. Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata ke massa.

Demonstrasi digalang oleh gerakan yang menamakan diri The Indignants (Orang-orang yang Marah) dan juga aktivis serikat pekerja.

Kalangan serikat buruh Yunani juga melancarkan pemogokan, termasuk di rumah sakit, perbankan, angkutan umum, dan penyiaran. Ribuan pekerja dari sektor publik dan swasta mematuhi seruan pemogokan umum yang merupakan aksi serupa kali ketiga di Yunani pada tahun ini. Meski demikian, bandara beroperasi seperti biasa setelah petugas pengendali lalu lintas udara membatalkan pemogokan mereka.

Perdana Menteri Yunani George Papandreou meminta dukungan parlemen untuk meloloskan program penghematan baru senilai 28 miliar euro yang akan berlaku mulai 2012 hingga 2015. Dalam perkembangan terkait, lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor’s menurunkan peringkat Yunani ke tingkat negara yang paling kurang layak diberi pinjaman dari 131 negara yang mereka pantau.

Pemerintah Yunani mengatakan, penurunan peringkat dari B ke CCC oleh Standard & Poor’s mengesampingkan upaya negara itu untuk memastikan bahwa pendanaan bisa diperoleh. Parlemen Yunani harus menyetujui rencana penghematan baru yang diajukan pemerintah paling lambat akhir Juni agar paket bantuan penyelamatan berikutnya bisa dipenuhi.

15 Polisi, 9 Anak dan 45 Warga Sipil Tewas Dibantai Pembom Bunuh Diri Taliban

Sejumlah ledakan yang diklaim dilakukan Taliban dan bentrokan senjata, menyebabkan 15 orang anggota polisi Afganistan tewas, 45 lainnya tewastermasuk 23 warga sipil di kota kelahiran Taliban Kandahar.

“Dalam insiden tragis yang disebabkan teroris, 15 polisi mati syahid dan 45 lainnya termasuk 22 polisi dan 23 warga sipil tewas,” kata Tooryali Wesa, gubernur provinsi Kandahar, kepada wartawan.

Di antara mereka yang terluka terdapat sembilan siswa sekolah. Kemungkinan korban tewas masih akan bertambah. Tiga pembom bunuh diri tewas dalam ledakan mereka, sementara pelaku keempat terluka dan ditangkap oleh polisi.

Kepala departemen kesehatan masyarakat di kota Kandahar, dr Abdul Qayum Pukhla, mengatakan kepada wartawan bahwa 5 mayat dan 48 orang yang luka-luka telah dibawa ke rumah sakit di kota Kandahar.

Qari Yusuf Ahamdi yang mengatasnamakan Taliban berbicara melalui telepon dari lokasi yang dirahasiakan. Ia mengklaim bertanggung jawab, enam pembom bunuh diri yang telah melakukan tugasnya dengan baik dan menimbulkan korban besar untuk pasukan Afganistan yang dipimpin NATO.

Wakil Presiden Afghanistan Mohammed Karim Khalili Lolos Dari Serangan Mortir

Wakil Presiden (Wapres) Afghanistan Mohammed Karim Khalili lolos dari maut ketika sebuah mortir menghantam pusat pelatihan polisi yang berlokasi di pusat provinsi Wardak, dekat Kabul, Rabu (15/6/2011).

Serangan itu tidak menimbulkan korban karena mortir jatuh di samping gedung tempat Wapres Mohammed Karim Khalili, Menteri Dalam Negeri Bismullah Khan Mohammadi dan sejumlah pejabat tinggi NATO di Afghanistan.

Mereka menghadiri pembukaan pusat pelatihan pasukan keamanan nasional Afghanistan, sebuah program bernilai miliaran dolar AS dari NATO, yang dipersiapkan sebelum pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat meninggalkan negeri itu pada 2014.

Ledakan itu mengguncang keras gedung dan lebih dari 500 siswa kepolisian mencari perlindungan. Ledakan itu disusul suara tembakan.

Para pengawal langsung mengevakuasi para pejabat Afghanistan dan NATO ke sebuah tempat perlindungan sebelum membawa mereka dengan helikopter.

Serangan di kawasan itu terus meningkat setelah Taliban menyerukan kampanye serangant terhadap kekuatan NATO dan Afghanistan.

Belum jelas apakah serangan itu ditujukan pada Khalili yang kelahiran Khalili. Yang jelas serangan mortir itu ditujukan ke gedung itu saat Khalili baru selesai memberi sambutan.

Fasilitas senilai 106 juta dollar AS (Rp 907 triliun) saat ini menampung 725 taruna, namun akan ditingkatkan hingga 3.000, dan menjadikannya fasilitas pelatihan terbesar di Afghanistan.

Program yang sebagian besar dananya dari AS itu untuk melatih, membekali, dan membangun infrastruktur keamanan Afghanistan, termasuk polisi, tentara, dan angkatan udara.

Serangan serupa terjadi wilayah barat laut Afghanistan. Seorang pelaku bom bunuh diri meledak sekitar 200 mter dari kantor gubernur Azizul Rahman Tawab.

Serangan itu menewaskan empat polisi dan empat warga sipil, kata juru bicara provinsi Halim Ayar. Namun kementerian dalam negeri memberi data berbeda, yakni tujuh orang tewas dan lima di antaranya polisi.

Sebuah bom bunuh diri lain menyebabkan tiga warga sipil tewas, termasuk seorang remaja pria berusia 13 tahun. Bom itu meledak di sebuah gedung di provinsi Paktia.

Semua Wisatawan Asing Dilarang Mengunjung Tibet Mulai Bulan Juli 2011

Wisatawan asing dilarang mengunjungi Tibet hingga akhir Juli. Hal ini disampaikan agen-agen perjalanan, Senin (13/6/2011). Hal tersebut merupakan larangan kali kedua yang diberlakukan pada tahun ini. “Saat ini kami tidak menerima wisatawan asing,” kata seorang pegawai di Jasa Perjalanan China di ibu kota Tibet, Lhasa, kepada AFP, melalui telepon. Ia menambahkan bahwa badan itu telah menerima pemberitahuan yang mengatakan larangan kunjungan tersebut diberlakukan hingga 26 Juli.

Seorang pekerja di Jasa Perjalanan Pemuda Tibet mengonfirmasi larangan yang berlaku efektif pada Selasa (14/6/2011), terkait perayaan menandai ulang tahun ke-60 pemerintahan China di Tibet, yang menurut laporan dijadwalkan hingga Juli.

Sementara itu, biro wisata regional menolak berkomentar ketika dihubungi AFP, sedangkan seorang juru bicara Pemerintah Tibet menyatakan ia tidak menyadari situasi itu.

Ketegangan di Tibet terjadi ketika banyak dari warganya menuduh pemerintah berusaha mencairkan kebudayaan mereka dan menyebut bahwa mereka kekhawatir atas apa yang mereka anggap sebagai dominasi dari kelompok etnik mayoritas Han.

Kegelisahan berlanjut menjadi kerusuhan besar antipemerintah di Lhasa pada Maret 2008, yang kemudian meluas ke provinsi-provinsi tetangganya.

Segera setelah kerusuhan 2008, wisatawan asing dilarang mengunjungi wilayah Himalaya itu selama lebih dari 12 bulan.

Pada Maret tahun ini, Tibet sekali lagi ditutup bagi orang asing sebelum peringatan kerusuhan itu. Namun, lembaga perjalanan mengatakan bahwa pengunjung asing dapat berkunjung dari April hingga Juni.

Bahkan ketika orang-orang asing diperbolehkan masuk, pemerintah meminta mereka memperoleh izin khusus, selain visa China, dan perjalanan dalam kelompok.

China, yang mengatakan standar hidup di Tibet meningkat nyata sejak China memerintah wilayah itu pada 1951, telah meningkatkan keamanan di Tibet sejak kerusuhan pada 2008. Walau demikian, laporan kerusuhan masih muncul. Sebuah daerah di provinsi Sichuan di China barat daya dilanda demonstrasi pada awal tahun ini setelah seorang rahib Tibet mengorbankan diri dan tewas dalam peristiwa yang tampaknya merupakan protes antipemerintah.

Politikus Wanita Kuwait Salwa al-Mutairi Coba Membuat Peraturan Agar Lelaki Harus Punya Budak Seks Agar Terhindar Dari Bahaya Zinah

Boleh jadi politikus perempuan dari Kuwait, Salwa al-Mutairi, paham betul betapa laki-laki kebanyakan memiliki syahwat seksual yang kerap kali tak terbendung. Sebab itu, ia mengusulkan satu resep jitu agar para lelaki di negaranya tidak terjerumus godaan sehingga berzinah dengan pembantu, gadis, atau istri orang.

Ia mengatakan para lelaki yang telah menikah harus memelihara budak seks sebagai antisipasi jika istri mereka berhalangan. Ia menegaskan mempunyai budaks seks sama saja dengan mempunyai istri sah. Ia bahkan menyebutkan perempuan-perempuan yang dapat diperdagangkan itu bisa diperoleh dari negara-negara yang sedang berperang, seperti Chechnya. Karena budak seks itu harus berstatus tawanan perang.

Dia berdalih dulu, orang-orang kaya dibolehkan mempunyai budak, termasuk perempuan yang bisa dijadikan pemuas hawa nafsu. Namun di zaman sekarang, ide itu sangat kontroversial dan dianggap melecehkan kaum hawa.

Ia beralasan ketimbang mati sia-sia lantaran kelaparan akibat situasi perang, lebih baik menjadi budak seks dengan hidup terjamin dan aman. “Tidak ada yang memalukan dan (budak seks) ini tidak haram menurut hukum Islam,” kata Salwa beralasan. Ia pun menuduh secara sepihak bahwa para pemimpin yang hidup di abad ke-8 bahkan ada yang memelihara 2.000 budak seks.

Meski begitu, ia mensyaratkan umur minimal perempuan yang bisa dijadikan pemuas nasfu adalah 15 tahun. Ia pun mengusulkan agar perdagangan budak seks itu dilegalkan seperti perdagangan pembantu rumah tangga.

Salwa mengklaim idenya itu mendapat dukungan dari sejumlah mufti di Arab Saudi. “Mereka bilang (memelihara budak seks) itu benar. Itu satu-satunya solusi bagi seorang pria layak yang memiliki kekayaan, nafsu seks luar biasa, dan tidak ingin berbuat zina,” ujarnya.

Ide itu bertentangan dengan ajaran Islam. Saat Islam datang, saat itu budaya Arab memang masih diwarnai perbudakan. Untuk menghapuskan perbudakan itulah, maka dibolehkan majikan menikahi budaknya. Bila sudah dinikahi, maka status sang budak menjadi orang merdeka.

Prancis Akan Tempatkan Helikopter di Libya Untuk Bantu Menggulingkan Khadafi

Menteri Pertahanan Prancis Gerard Longuet pada Selasa menyatakan penempatan helikopter di Libya dapat segera terwujud. Saat ditanya tentang waktu dalam paparan media di Paris, Longuet mengatakan kepada kantor berita Inggris Reuters bahwa ia tidak dapat mengatakan tepat bila itu terjadi, namun menambahkan, “Dalam perkara apa pun, sangat cepat.” Penggunaan helikopter tempur, yang lebih rentan terhadap pertahanan darat daripada jet, yang digunakan sejauh ini, dirancang untuk mempercepat penggulingan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, setelah serangan udara dari ketinggian lebih jauh, yang dimulai pada Maret.

Inggris dan Prancis melancarkan sebagian besar serangan udara pasukan persekutuan tersebut dalam melawan pasukan Gaddafi. Telah banyak dilaporkan bahwa Inggris akan mengikuti Prancis dalam mengirim helikopter tempur untuk bergabung dengan upaya Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melawan Gaddafi dan melindungi warga di kota kekuasaan pemberontak terkepung Misrata.

NATO menyatakan telah sangat mengurangi kemampuan tentara Gaddafi dengan serangan udara dari pesawat tempur, tapi helikopter akan membantu persekutuan itu menyerang kemampuan penguasa tersebut, yang tersembunyi di perkotaan. NATO berencana menggunakan helikopter tempur di Libya untuk membantu memecahkan kebuntuan tentara dengan pasukan Muammar Gaddafi, kata sumber diplomatik Prancis pada pekan terahir Mei.

Kelangsungan penembakan terhadap pos terdepan kota dikuasai pemberontak, Misrata di barat, menggambarkan tingkat masalah, yang dihadapi pasukan pemberontak dan NATO. Pemberontak menyatakan pasukan Gaddafi berusaha maju ke kota terkepung lama di bawah tembakan roket dan mortir.

Harian Prancis “Le Figaro” melaporkan bahwa 12 helikopter, yang dapat melancarkan serangan dekat lebih cermat terhadap pasukan Gaddafi dan sasaran lain daripada pesawat sayap tetap, dikirim ke Libya dengan kapal perang Prancis Tonnerre pada 17 Mei.

Menurut sumber “Le Figaro”, pasukan khusus Prancis, yang telah bergerak di Libya untuk membantu mengenali sasaran untuk pesawat NATO sejak awal serangan udara, sekarang dapat diperkuat dan dikerahkan untuk memandu serangan helikopter. Penggunaan helikopter, sementara akan memungkinkan pasukan NATO melancarkan serangan lebih dekat dan lebih cermat, akan menimbulkan bahaya tambahan untuk NATO.

Helikopter akan terbang lebih rendah dan lebih rentan daripada pesawat, yang terbang jauh di atas senjata pertahanan udara. Kejatuhan helikopter dapat menarik pasukan darat ke dalam upaya penyelamatan.

Perdana Menteri David Cameron pada Kamis menyatakan, Inggris belum memutuskan pengiriman helikopter tempur Apache untuk menyasar pasukan pemimpin Libya Moamar Gaddafi. Sumber “Le Figaro” menyatakan langkah tersebut tidak dapat dianggap sebagai bagian dari siasat menggunakan pasukan darat dalam kemelut itu, yang sekarang dalam bulan keempat.

Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa “memungkinkan” NATO menyerang pasukan Gaddafi dalam membela warga, tapi secara nyata tidak termasuk pendudukan oleh tentara dalam bentuk apa pun. Pengecamnya, seperti, Rusia, menuduh NATO melampaui amanat mereka dalam melancarkan upaya tertata untuk memaksa kekuasaan 41 tahun Gaddafi berahir.

Partai berkuasa di Afrika Selatan pada Minggu mengutuk pemboman Libya, dalam pernyataan menjelang kunjungan Presiden Jacob Zuma ke Tripoli untuk pembicaraan dengan orang kuat Moamar Gaddafi. Ketua Afrika Bersatu Teodoro Obiang Nguema mengutuk campur tangan tentara asing di Pantai Gading dan Libya, dengan mengatakan bahwa Afrika harus dibolehkan mengelola urusannya