Monthly Archives: December 2010

Perempuan Dicambuk Polisi di Depan Umum Beredar di YouTube

Sebuah video beredar di YouTubeyang memperlihatkan seorang gadis asal Sudan dicambuk di depan umum di dekat kantor polisi di Khartoum, pekan ini. Perlakukan ini mendapat kecaman dari berbagai pihak di dunia maya termasuk surat kabar di negara itu.

Dalam video itu diperlihatkan polisi membawa cambuk dan mulai mencambuki tubuh gadis itu di depan umum. Si gadis itu menerima cambukan di seluruh tubuhnya mulai dari kaki, punggung, lengan, kaki, dan kepala secara brutal.

Si gadis ini menangis dan terbaring di tanah sembari menahan sakit dan meminta polisi menghentikan cambukan itu sebelum akhirnya seorang petugas polisi datang dan kemudian kembali mencambukinya. Si polisi terlihat santai dan orang-orang menertawainya.

Sejumlah kritikan muncul terkait dengan video itu di dunia maya dan mengutuk tindakan yang tidak berperikemanusiaan itu. Meski tidak diketahui apa penyebab ia mendapat hukuman cambuk namun diduga karena ia mengenakan celana panjang, suatu hal yang dilarang di negara itu.

Terlalu Seksi Seragam Militer Rusia

Seragam militer baru Rusia yang didesain oleh perancang mode terkenal membuat ratusan prajurit masuk rumah sakit karena terbukti terlalu tipis untuk dapat bertahan di musim dingin.

Hal itu diberitakan oleh surat kabar pemerintah, Rossiyskaya Gazeta, pada Rabu. Harian itu menunjukkan, 60-250 prajurit dirawat karena menderita flu hingga pneumonia karena angin Artik yang bertiup di kawasan sebelah utara Rusia.

“Mereka benar-benar merasa telanjang saat berada di luar ruangan,” kutip harian itu dari pernyataan ibu seorang prajurit.

“Banyak dari mereka dirawat di rumah sakit, anak kami terkena pneumonia,” katanya mengenai putranya.

Harian pemerintah itu mengatakan pejabat kementerian pertahanan mengaku tidak menerima keluhan mengenai seragam tersebut sebelum musim dingin datang.

“Tampaknya semua itu terjadi karena kecerobohan kami,” kata Kepala Staf Gabungan Jenderal Nikolai Makarov kepada harian tersebut.

Seragam parade yang diperkenalkan pada 2008 didesain oleh perancang mode selebriti Valentin Yudashkin dijalin dengan emas dan tampak lebih indah dan cantik, bentuk kemunduran dari seragam pasukan pada masa kekaisaran Tsar.

Sementara itu seragam versi lapangan lebih ringan dan tipis namun dilengkapi dengan sepatu boot yang lebih mudah digerakkan.

Rusia merancang seragam pasca Uni Soviet pertamanya pada periode 1990-an, namun tidak populer karena para prajurit mengeluh bahwa tampilan mereka lebih terlihat sebagai tentara negara dunia ketiga.

Bos Triad Ditangkap

Kepolisian Hongkong menyatakan berhasil menaklukkan kelompok Triad yang terkenal kejam. Polisi menangkapi puluhan orang yang dianggap sebagai pemimpin kelompok dan anggota utama itu.

Triad merupakan julukan bagi mafia Asia dan mempunyai jaringan di seluruh dunia.

Ada 36 tersangka, termasuk seorang pria berusia 56 tahun yang diduga sebagai pemimpin dan anggota senior dari sebuah sindikat kriminal yang tergolong paling kuat di Asia itu. Polisi belum mau mengungkapkan nama kelompok tersebut.

Mereka ditangkap dalam sebuah operasi besar yang dilakukan di Hongkong, Senin (13/12) malam, tetapi kasusnya baru diberitakan kemudian.

Puluhan polisi dan petugas imigrasi bergerak serentak di beberapa tempat yang berbeda di Hongkong, termasuk empat kelab malam.

Sebanyak 16 lelaki dan 20 perempuan berusia antara 22 dan 63 tahun ditangkap dalam beberapa kesempatan. Mereka dituduh melakukan berbagai macam kejahatan, seperti mengatur bisnis pelacuran, penjualan obat-obat terlarang, dan kejahatan yang terkait dengan keimigrasian.

”Kami yakin operasi ini telah menjaring semua anggota utama dari kelompok Triad dan sudah sukses mengejutkan aktivitas Triad di kawasan Kowloon Barat,” demikian pernyataan polisi.

Kowloon merupakan kawasan di Hongkong yang padat penduduk dan bernuansa metropolis.

Operasi polisi ini merupakan tindakan terbaru dalam upaya memberantas kejahatan terorganisasi di bekas koloni Inggris tersebut.

Pada bulan lalu, polisi mengakap 56 orang dalam operasi melawan sindikat Triad utama di kota itu yang dikenal dengan nama kelompok Wo Shing Wo.

Sepanjang tahun lalu polisi menahan sekitar 2.000 orang di Hongkong, Makau, dan China daratan sebagai bagian dari operasi berkala terhadap organisasi kriminal. Setidaknya ada dua bos mafia yang dieksekusi di daratan China pada tahun lalu.

Polisi enggan mengungkapkan kelompok mana yang menjadi sasaran utama dalam penyerbuan terbaru itu.

Sun Yee On

Akan tetapi, laporan media setempat menyatakan, otoritas sedang memburu Triad dari kelompok Sun Yee On yang sangat berkuasa.

Di antara orang yang tertangkap dalam operasi tersebut adalah 19 perempuan yang berasal dari China daratan. Mereka diduga bekerja secara ilegal di kelab malam yang dikelola oleh Triad, sebagaimana diutarakan seorang juru bicara kepolisian.

”Semua tersangka ditahan untuk ditanyai lebih lanjut dan tidak ada yang dilepaskan hingga Rabu pagi,” kata juru bicara tersebut.

Harian South China Morning Post menyatakan, orang yang diduga kuat merupakan otak dari kelompok Sun Yee On telah ditangkap di apartemennya setelah polisi menyerbu tempat tinggalnya itu.

Sun Yee On merupakan satu di antara tujuh sindikasi kriminal yang diyakini terlibat dalam prostitusi, perdagangan narkotik, dan pelanggaran hak cipta. Operasi pemberantasan ini masih berjalan, kata polisi.

Kepolisian Hongkong mencatat, telah terjadi penurunan angka pelaporan kejahatan yang terkait dengan Triad pada kurun waktu 10 bulan pertama dalam tahun ini. Total kasus yang dilaporkan sejumlah 1.645 kasus atau berkurang 13,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009.

Pada awal Desember, lebih dari 40 orang yang diduga terkait Triad maju ke pengadilan. Ada 42 orang, termasuk pemimpin Triad yang dikenal dengan nama Kepala Naga, serta anggota baru yang berusia 14 tahun tampil di pengadilan.

Dari jumlah itu, ada 34 orang yang ditangkap dalam sebuah pesta daging panggang untuk memperingati ulang tahun ke-29 seseorang yang diduga merupakan pemimpin kelompok. Penyerbuan dilakukan setelah polisi menyamar dan masuk ke dalam lingkaran kriminal itu sejak tahun lalu. Polisi memperkirakan, Triad bertanggung jawab atas 3 persen kejahatan di Hongkong.

Perusahaan Minyak Menyuap Wakil Presiden dan Pejabat Negara Lainnya

Polisi antikorupsi Nigeria menyatakan kemungkinan akan membatalkan tuduhan penyuapan terhadap mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Dick Cheney (2001-2009) dan perusahaan minyak Halliburton. Perusahaan itu telah menawarkan uang sebagai pembayaran denda.

Komisi Kejahatan Ekonomi dan Finansial (EFCC) Nigeria, Selasa (14/12) di Abuja, menyatakan telah bertemu dengan para pejabat yang mewakili Cheney dan Halliburton di London pada pekan lalu.

Pertemuan itu terjadi setelah EFCC mengajukan 16 tuduhan ke pengadilan tinggi di Abuja seputar kasus yang terjadi pada pertengahan tahun 1990-an itu.

Halliburton mengatakan tuduhan Pemerintah Nigeria itu tidak berdasar. Namun, Halliburton tidak dapat dimintai keterangan seputar pertemuan tersebut.

Jubir EFCC, Femi Babafemi, mengatakan sudah ada penawaran untuk membayar denda sebesar 250 juta dollar AS. ”Mereka membuat penawaran untuk membayar denda sebanyak 120 juta dollar AS sebagai tambahan di samping repatriasi dana 100 juta dollar AS yang dibekukan di Swiss dan 30 juta dollar AS di Monako,” kata Babafemi. ”Penawaran itu harus mendapatkan ratifikasi pemerintah,” katanya.

Sebuah sumber mengatakan, memang jumlah total yang ditawarkan sebesar 250 juta dollar AS. Dana tersebut akan dibayarkan segera, tetapi imbalannya adalah masalah penyuapan tidak akan diungkit-ungkit lagi.

Demi mengamankan bisnis

KBR, salah satu unit Halliburton yang berbasis di Houston, Texas, AS, dinyatakan bersalah tahun lalu. KBR menyogok dengan uang sebesar 180 juta dollar AS antara tahun 1994 dan 2004 kepada para pejabat di Nigeria.

Tujuan sogokan itu adalah untuk mengamankan kontrak senilai 6 miliar dollar AS demi proyek gas alam cair di Pulau Bonny di Delta Niger, Nigeria.

Halliburton juga mencapai kesepakatan untuk membayar sebesar 579 juta dollar AS di AS. Akan tetapi, Nigeria, Perancis, dan Swiss mengadakan penyelidikan untuk kasus serupa.

Pekan lalu, EFCC memperkarakan CEO Halliburton David Lesar, Cheney, dan dua eksekutif lainnya. Selain para eksekutifnya, Nigeria juga memperkarakan Halliburton untuk kasus-kasus saat perusahaan dipimpin Cheney pada dekade 1990-an beserta empat orang mitra bisnis lainnya.

Halliburton menyatakan, bisnis di Nigeria diselidiki oleh EFCC bulan lalu. Namun, dikatakan, penyelidikan itu tidak terkait dengan proyek di Pulau Bonny dan tidak ada dasar hukum yang kuat untuk menyerang proyek itu.

Namun, tuduhan yang dilancarkan oleh Nigeria malah terkait dengan kasus tersebut. Tuduhan diajukan kepada CEO KBR William Utt dan mantan CEO KBR Albert ”Jack” Stanley.

Stanley pernah bekerja di bawah Cheney ketika Cheney masih memimpin Halliburton. Perusahaan dan para eksekutif ini dinyatakan bersalah di AS pada tahun 2008 dengan tuduhan menyuap di negara asing.

KBR menyatakan, Utt bergabung di perusahaan tersebut pada Februari 2008 dan selebihnya perusahaan dikelola oleh tim eksekutif yang dia tunjuk. KBR juga menyatakan bahwa tuduhan Nigeria sangat kasar dan salah.

Selain KBR dan Halliburton, konsorsium TSKJ yang membangun pabrik Bonny juga diperkarakan oleh EFCC. Konsorsium beranggotakan Technip SA dari Perancis dan Snamprogetti, anak unit perusahaan Saipem (Italia). Eni adalah

Pemimpin Kartel Narkoba Tewas, Anak-anak Melakukan Aksi Demo

Presiden Meksiko Felipe Calderon, Selasa (14/12) di Mexico City, menjelaskan, pemimpin kartel La Familia, Nazario Moreno (40), tewas di tangan polisi. Moreno ditembak setelah polisi federal terlibat baku tembak selama dua hari dengan kelompok La Familia di barat Apatzingan, Negara Bagian Michoacan.

Kata Calderon, geng La Familia mengundang ratusan orang untuk pesta pekan lalu di Apatzingan. Mereka menggelar pesta secara terang-terangan. Polisi mempelajari keadaan, tetapi aksi baku tembak akhirnya pecah saat polisi baru mulai melakukan investigasi. Para gengster sempat memblokade jalan dan membakar kendaraan. Namun, Moreno yang dijuluki ”The Craziest One” tewas seketika pada hari kedua aksi baku tembak.

Setelah Moreno dinyatakan tewas, para pengikutnya kabur. Mayat pemimpin kartel pun belum ditemukan. ”Hal yang terjadi adalah petugas telah berhasil memukul kartel La Familia, keberhasilan terbesar dalam sejarah,” kata Calderon. ”Anehnya, mereka membuat pesta dengan mengundang ratusan orang. Semua orang tahu pesta itu,” lanjutnya.

Calderon berbicara di hadapan Majelis Rendah Meksiko yang sedang melakukan voting. Sebanyak 384 anggota majelis setuju untuk mencabut status kekebalan anggota Kongres yang diduga kuat terlibat dengan jaringan La Familia.

Parlemen melindungi

Anggota parlemen, Cesar Godoy Toscano, menyangkal tuduhan meskipun beredar kaset yang memperlihatkan ia diduga telah melakukan chatting dengan seorang pria yang diidentifikasi sebagai pemimpin kartel.

Godoy Toscano sudah menghadapi tuduhan federal karena diduga melindungi La Familia. Meski demikian, anggota Kongres di Meksiko memiliki status kebal hukum, bebas dari penangkapan oleh polisi selama mereka masih berstatus anggota Kongres. Namun, setelah Calderon mengumumkan aksi penumpasan geng La Familia, hasil voting di Kongres memutuskan untuk memecat Toscano dari keanggotaannya. Namun, Toscano mengajukan banding atas putusan pengadilan.

La Familia telah menjadi yang paling flamboyan dari kartel narkoba Meksiko. Geng ini mengklaim bahwa mereka berusaha melindungi Michoacan—negara bagian asal Calderon—dari kartel lain dan kriminal umum. Pesan itu muncul di spanduk dan dalam wawancara dengan media.

Geng La Familia tampaknya tidak terpengaruh insiden yang menewaskan Moreno. Para simpatisan, sebagian di antaranya anak-anak, berulang kali melakukan aksi protes di Apatzingan dan ibu kota Morelia untuk mendukung kartel tersebut. Mereka mendesak agar polisi federal keluar dari wilayah mereka.

Kartel ini mengkhususkan diri pada metamfetamin dan dikenal sebagai salah satu geng paling ganas di Meksiko. La Familia muncul sebagai organisasi yang mandiri pada tahun 2006 setelah sempat bergabung dengan kartel Teluk. Aksi penyelundupan obat bius terjadi setiap hari di Meksiko

Berlusconi Menang Tipis, Rakyat Rusuh

Roma hari Rabu (15/12) masih terhuyung-huyung karena kerusuhan terburuk dalam lebih dari 30 tahun. Kerusuhan berlangsung menyusul kemenangan tipis Perdana Menteri Silvio Berlusconi di Majelis Rendah parlemen.

Berlusconi selamat dari mosi tidak percaya di Majelis Rendah dengan perbedaan hanya tiga suara.

Ketua Parlemen Gianfranco Fini meninggalkan koalisi berkuasa dengan sekutu-sekutunya beberapa bulan lalu.

Lebih dari 100 orang cedera pada hari Selasa dalam aksi kerusuhan jalanan yang dipicu hasil pemungutan suara di parlemen itu. Ratusan demonstran anti-Berlusconi dan polisi antihuru-hara bentrok di beberapa jalan paling banyak turis di ibu kota Italia itu.

”Aksi itu bukan sebuah ungkapan kebebasan. Itu adalah sebuah serangan kelompok-kelompok holigan yang terorganisasi,” kata Berlusconi dalam sebuah acara televisi.

Para demonstran membakar mobil-mobil, melempar dengan batu, dan memukuli polisi dengan tongkat besi. Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata dan balik memukuli demonstran.

”Roma tak pernah rusuh sejak tahun 1977, saat Italia diguncang akibat militansi politik yang penuh kekerasan,” demikian harian Corriere della Sera.

Wali Kota Roma Gianni Alemanno yang dikutip harian La Repubblica mengatakan, bentrokan-bentrokan itu ”mengejutkan”. Dia menyamakannya dengan iklim kekerasan yang ada di jalan-jalan Roma tahun 1970-an, ”Yang saya kira tidak akan pernah terjadi lagi,” ujarnya.

Peringatan

”Ledakan kekerasan yang absurd dan merusak sebagian Roma merupakan sebuah lonceng peringatan karena … sebuah pemberontakan tanpa aturan sedang mengakar,” kata surat kabar Il Messaggero.

”Tidak ada alasan di dunia ini untuk kekerasan,” kata Pierluigi Bersani, pemimpin Partai Demokrat, partai oposisi yang kiri-tengah.

Menteri Dalam Negeri Roberto Maroni mengatakan, bentrokan itu disebabkan oleh 2.000 orang yang menyusupi sebuah prosesi yang dilakukan 20.000 orang. ”Penyusup ingin mendorong kekerasan yang mampu memicu akhir dunia,” ungkapnya.

Berlusconi hari Rabu mengatakan, dia akan mencoba meningkatkan dukungan parlemen. Dia mengimbau anggota-anggota parlemen untuk bergabung dalam kekuasaan.

Berlusconi memenangi ujian mosi tidak percaya di Majelis Rendah parlemen itu dengan hanya selisih tiga suara. Hal itu tetap membuat Berlusconi kesulitan dalam menjalankan pemerintah secara efektif. Berlusconi tetap dalam keadaan rawan untuk diguncang

Mogok Besar-besaran, Yunani Lumpuh

Yunani praktis lumpuh, Rabu (15/12), setelah para pekerja di negara tersebut ikut serta dalam mogok massal untuk menentang keputusan pemerintah menerapkan aturan ketenagakerjaan baru yang merugikan mereka.

Seluruh penerbangan pesawat udara, perjalanan kereta api, dan pelayanan penyeberangan dengan kapal feri dibatalkan di seluruh negeri. Pabrik-pabrik pun tutup dan pelayanan umum, seperti di rumah sakit, terganggu.

Lalu lintas di ibu kota Athena kacau balau setelah para pekerja sektor transportasi publik dan sopir-sopir taksi berhenti bekerja dan bergabung dengan sekitar 20.000 demonstran. ”Tak ada pengorbanan bagi orang kaya,” teriak para demonstran berulang-ulang sambil bergerak menuju pusat kota.

Aksi protes pun berubah rusuh saat sebagian demonstran bentrok dengan polisi, melemparkan bom molotov, dan membakar mobil.

Bahkan, para wartawan pun memutuskan bergabung dalam aksi mogok 24 jam sehingga seluruh siaran berita televisi, radio, dan situs berita di internet mati sepanjang hari. Seluruh koran tidak akan terbit hari Kamis ini.

”Peserta mogok kali ini sangat besar. Saya yakin ini akan memberikan tekanan kepada pemerintah. Kami ingin pemerintah menarik kembali undang-undang ketenagakerjaan terbaru, yang akan merugikan para pekerja,” ungkap Stathis Anestis, Wakil Ketua GSEE, organisasi serikat pekerja terbesar di Yunani.

Ini adalah aksi mogok massal ketujuh sepanjang tahun ini sebagai protes atas gelombang kebijakan pengetatan yang diterapkan pemerintah demi menyelamatkan ekonomi negara itu.

Yunani dilanda defisit anggaran dan beban utang sangat besar, yang membuat negara itu hampir bangkrut. Dana talangan internasional berhasil menyelamatkan Yunani, Mei lalu.

Namun, sebagai gantinya, pemerintah harus mengadakan penghematan besar-besaran dengan memotong gaji dan uang pensiun, menaikkan pajak, menaikkan usia pensiun, dan melonggarkan syarat pemutusan hubungan kerja bagi pekerja swasta.

Selasa malam lalu, pemerintah kembali mengegolkan paket reformasi perburuhan di parlemen. Di bawah undang-undang baru tersebut, pemotongan gaji diperbesar, sistem batas upah tertinggi diterapkan, dan pemerintah dimungkinkan memindahkan pegawai secara paksa di lingkungan perusahaan-perusahaan milik negara.

Aturan baru itu juga mengurangi daya tawar kolektif serikat pekerja di sektor swasta, yang memungkinkan para pengusaha memotong gaji pegawai mereka secara signifikan. Pemerintah beralasan, langkah-langkah itu perlu dilakukan untuk mengurangi kerugian perusahaan dan mencegah pengangguran.

Menolak Rahasia yang Disalahgunakan

Hanya dalam kurun empat tahun sejak diluncurkan, situs peniup peluit (whistle blower) WikiLeaks sangat terkenal. Kiprah termutakhirnya membocorkan lebih dari 250.000 dokumen kawat diplomat AS membuat ”Negeri Paman Sam” serta banyak pemimpin dunia pusing kepala.

Kehebohan terus terjadi seiring dengan bocoran dokumen, mulai dari Arab Saudi meminta AS menyerang Iran atau bagaimana AS menyebut Rusia sebagai ”Negara Mafia” dan para pemimpinnya diibaratkan tokoh komik Batman dan Robin.

Fenomena WikiLeaks juga menunjukkan bagaimana negara adidaya memperlakukan negara lain, sekaligus ”wajah” sebenarnya negara Barat, yang antikebebasan informasi, demokrasi. Ini tampak dalam reaksi mereka atas kebocoran tersebut.

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengatakan, sebenarnya dia tidak anti terhadap kerahasiaan. Assange menyebut kerahasiaan sangat penting bagi WikiLeaks, terutama untuk melindungi sumber pemasok berbagai informasi rahasia ke mereka.

”Dalam banyak hal kerahasiaan sangat penting. Namun, kerahasiaan jangan dipakai untuk menutup-nutupi sebuah penyalahgunaan, yang kemudian membawa kita pada pertanyaan soal siapa yang memutuskan atau bertanggung jawab terhadap kerahasiaan,” ujar Assange.

Situs WikiLeaks membangun sistemnya sendiri. Setiap data yang masuk otomatis terenkripsi dan langsung anonim. Orang dalam WikiLeaks pun tidak tahu identitas si pengirim bocoran. ”Namun, memang kadang ada sumber yang mencoba langsung menghubungi kami dan mengaku punya dokumen rahasia untuk disebar,” ujar Assange.

Dalam kondisi seperti itu WikiLeaks memintanya mengirim dokumen dengan proses yang tetap anonim. ”Kami bisa saja mengira-ngira siapa pengirimnya. Namun, hal itu tetap sebatas dugaan tanpa bisa dibuktikan,” ujar Assange, akhir Juli lalu di depan Frontline Club di London, Inggris.

Bagaimana WikiLeaks mendapat bocoran? Pemerintah AS menangkap seorang analis intelijen Angkatan Darat AS, Bradley Manning (22), yang diduga membocorkan dokumen rahasia ke WikiLeaks.

Salah satu dokumen rahasia yang dibocorkan Manning itu berisi rekaman video soal helikopter tempur AS, Apache, yang menembaki dan menewaskan 12 warga sipil di Baghdad, Irak, tahun 2007. Selain itu juga 90.000 dokumen sepanjang tahun 2004-2009 terkait perang AS di Afganistan.

WikiLeaks juga digugat soal keotentikan dan keorisinalan dokumen rahasia yang diperoleh. Namun, WikiLeaks mengatakan, badan itu juga mengembangkan mekanisme verifikasi terhadap data atau informasi bocoran yang diperoleh.

Selain dengan menerapkan teknik jurnalisme investigatif, mereka juga mengembangkan sejumlah teknik verifikasi lain, termasuk mencari kemungkinan apakah data itu palsu dan siapa kira-kira yang punya motif atau siapa yang akan diuntungkan.

Terkait video serangan helikopter tempur AS di Irak, WikiLeaks bahkan menelusuri data, informasi, kesaksian, dokumen rumah sakit, dan fakta-fakta eksternal lain sebelum memastikan keaslian rekaman dan memublikasikannya.

WikiLeaks juga mengirim dokumen mentah ke sejumlah media utama yang dipilih untuk bersama-sama memublikasikan bocoran. Dengan menyerahkan bocoran dalam bentuk data mentah, WikiLeaks mencoba membuktikan informasi yang mereka punya itu otentik dan tidak disensor untuk kepentingan tertentu.

Taktik militer

”Jurnalis lain bisa jadi melihat sudut pandang lain yang tidak kami lihat sebelumnya. Dengan mencantumkan pula data asli, kami berharap analisis dan tanggapan yang muncul bisa jauh lebih luas dan masyarakat bisa tahu kebenaran sekaligus menentukan pilihan mereka sendiri,” papar Assange dalam situsnya itu.

Lalu, siapa di balik WikiLeaks dan apa kira-kira rencana besarnya. Teori konspirasi sempat dilontarkan pembawa acara talkshow sekaligus komentator politik terkenal AS, Glenn Beck, yang meyakini keterkaitan Assange dengan filantropis dan hartawan dunia, George Soros.

Keduanya mencintai dan menginginkan sebuah ”masyarakat terbuka”. Bukti lain, Assange didukung oleh para pengacara pro bono (tak dibayar), yang bekerja untuk Open Society Institute yang didirikan Soros. Teori konspirasi Beck berujung pada tuduhan, keduanya mencoba menciptakan kondisi kacau dengan mendestabilkan seluruh pemerintahan di dunia. Akibatnya, keduanya dianggap tak berbeda dengan jaringan Al Qaeda.

Tuduhan lain dilontarkan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, yang menyatakan pembocoran itu membahayakan nyawa orang lain. Tuduhan itu langsung dibantah Assange.

”Well, hal itu tidak masuk akal. Soal nyawa yang kemungkinan berada dalam bahaya, selalu didengung-dengungkan organisasi militer atau intelijen, yang terekspos. Empat tahun kerja kami, belum pernah terjadi seseorang secara fisik terluka atau dipenjarakan karena kerjaan kami,” ujar Assange.

Kerajaan Terlibat Penggulingan Thaksin

PSalah satu anggota Kerajaan Thailand dituduh terlibat pada penumbangan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, tahun 2006. Kerajaan seharusnya netral, tetapi dituduh ada di balik protes Aliansi Demokrasi Rakyat untuk menjatuhkan Thaksin.

Masalah tersebut dirilis situs harian Inggris, The Guardian, Rabu (15/12) di London. Berita ini dimunculkan atas permintaan pembaca, yang bertanya tentang kejatuhan Thaksin. Situs itu menyajikan kolom ”You Ask, We Search” lewat forum ”Madeleine McCann Investigation”.

Jubir Departemen Luar Negeri Thailand, Thani Thongphakdi, mengatakan, pemerintah tidak bisa berkomentar atas kawat diplomatik yang bukan milik mereka. ”Kami ingin menegaskan bahwa monarki Thailand berada di atas politik partisan, berada di atas konflik politik yang telah terjadi,” katanya kepada kantor berita Agence France Presse.

”Pada masa lalu ada upaya pihak tertentu yang mencoba menyeret-nyeret monarki ke dalam kegalauan politik. Kami tidak seharusnya memberi ruang terhadap masalah itu.”

Pada tahun 2006 puluhan ribu pendukung Aliansi Demokrasi Rakyat (PAD), dijuluki kelompok Kaus Kuning, menggelar aksi protes untuk menurunkan Thaksin. Menurut bocoran kawat diplomatik AS yang dimiliki WikiLeaks, orang penting Kerajaan ikut mendorong kudeta terhadap Perdana Menteri Thailand. Masalah itu dibahas dalam kawat diplomatik AS, Oktober 2008.

Berdasarkan keterangan Samak Sundaravej, para diplomat AS menyebutkan, orang penting Kerajaan itu secara tidak langsung ikut ”bertanggung jawab dalam kudeta tahun 2006”. Samak, yang sudah meninggal, adalah penerus Thaksin sebagai PM (Januari-September 2008).

Menurut kawat itu, Samak juga mengklaim bahwa orang penting itu terlibat di dalam ”kekacauan yang dilakukan oleh aksi demo para aktivis PAD”.

Kawat diplomatik juga menambah rumor tentang skala keterlibatan politik anggota Kerajaan itu. Satu-satunya bukti signifikan sebagai bentuk dukungan nyata adalah orang penting Kerajaan itu datang menghadiri acara pemakaman seorang aktivis Kaus Kuning, Angkhana Radappanyawut, Oktober 2008.

Duta Besar AS untuk Thailand Eric John pada Oktober 2008 menulis kawat diplomatiknya. Dari keterangan Samak, kata John, orang penting Kerajaan itu diduga kuat ”bertindak melalui Dewan Rahasia Presiden, pimpinan Prem Tinsulanonda yang bersama sejumlah orang menampilkan diri sebagai kaum royalis dan bekerja sama dengan PAD dan agitator lainnya”.

Kawat diplomatik tidak menyebut adanya keterlibatan Raja Bhumibol Adulyadej dalam aksi kudeta terhadap Thaksin. Di awal kawat diplomatik yang dikirim seminggu pascakudeta, Raja dilaporkan memanggil para pejabat untuk mengadakan rapat menyikapi kejatuhan Thaksin.

Kabel diplomatik berikutnya juga menyebutkan, pihak Kerajaan secara terang-terangan meminta Anuphong Paochinda, Panglima Angkatan Bersenjata Thailand, untuk tidak melakukan kudeta terhadap Perdana Menteri Somchai Wongsawat pada November 2008.

Singapura kecam Myanmar

Sementara itu, dalam kawat diplomatik AS yang dbocorkan WikiLeaks pekan ini disebutkan, negarawan Singapura Lee Kuan Yew menuduh pemimpin junta Myanmar ”bodoh” dan ”tolol”. Berurusan dengan rezim militer Myanmar seperti ”berbicara dengan orang mati”. Hal itu terungkap dalam pertemuan rahasia AS merujuk percakapan Lee dengan Duta Besar AS untuk Singapura Patricia L Herbold dan Wakil Asisten Menlu AS Thomas Christensen, tahun 2007.

Lee juga menyebut bahwa India dan China juga berkepentingan dengan Myanmar. Lee sendiri tidak berkomentar terkait rilis WikiLeaks itu. Namun, Pemerintah Singapura menyangkalnya dan mengatakan hal itu sebagai sebuah ”gosip”. Mereka tidak ingin terlibat jauh.

Dalam kawat lain, disebutkan bahwa diplomat AS yakin bahwa Presiden Mesir Hosni Mubarak (82) akan kesulitan membujuk petinggi militer agar menerima anaknya sebagai penggantinya. Mubarak dilaporkan sedang berusaha keras agar sebelum masa jabatan atau sebelum dia meninggal, anaknya dapat mengambil alih jabatan.

Jika Mubarak meninggal, besar kemungkinan urusan suksesi seperti yang dia inginkan akan ”berantakan” jika tak didukung militer. Perdebatan publik paling sengit di Mesir kini adalah siapa pengganti Mubarak.

Pejabat Tinggi Negara Jadi Distributor Narkotik

Keterlibatan pejabat tinggi beberapa negara di Afrika Barat dalam penyelundupan narkotik menghambat operasi penumpasan jalur distribusi narkotik dunia oleh Inggris dan Amerika Serikat.

Bocoran kawat diplomatik rahasia dari Kedutaan Besar AS di Accra, Ghana, menyebutkan, polisi setempat diketahui menyabotase sendiri perangkat pemindai narkotik di bandar udara dan memberi tahu para penyelundup bagaimana menghindari pemeriksaan.

Bocoran kawat di WikiLeaks tersebut dimuat dalam serangkaian laporan di harian Inggris, The Guardian, Selasa (14/12) malam.

Bahkan, Presiden Ghana John Atta Mills khawatir para pengawalnya sendiri turut menyelundupkan narkotik melalui lounge kepresidenan di Bandara Kotoka, Accra. Mills terpilih sebagai Presiden Ghana pada 2008 setelah berjanji akan memberantas perdagangan narkotik dan obat-obatan terlarang (narkoba) di negerinya.

Pengganti Karibia

Ghana dan Inggris menggelar operasi pemberantasan perdagangan narkoba bernama sandi Operation Westbridge sejak November 2006. Inggris berkepentingan dalam operasi di Ghana karena negara itu menjadi salah satu titik transit utama distribusi narkoba dari kartel-kartel di Amerika Selatan menuju pasar Eropa, termasuk Inggris.

Kawasan Afrika Barat menjadi titik transit baru setelah jalur lama melalui Kepulauan Karibia berhasil ditutup. Menurut data PBB, saat ini sekitar 60 ton kokain senilai 1,3 miliar poundsterling (Rp 18,3 triliun) diselundupkan melalui beberapa negara Afrika Barat setiap tahun.

Namun, operasi pemberantasan jalur distribusi narkotik ini tak berjalan mulus karena pejabat tinggi dan aparat penegak hukum setempat justru terlibat dalam penyelundupan. Inggris bahkan khawatir perdagangan narkoba di wilayah itu sudah mulai terlembagakan.

Dalam kawat pada Juni 2009 disebutkan, Komandan Operasi Westbridge Roland O’Hagan mengatakan kepada Duta Besar AS untuk Ghana Donald Teitelbaum bahwa berbagai unsur pemerintahan Ghana sudah terlibat dalam perdagangan narkoba dan petugas bandara biasa membocorkan rencana operasi kepada para penyelundup.

Bahkan, para petugas Dewan Pengendalian Narkotik Ghana (Nacob) dilaporkan sering membantu para penyelundup, menyabotase peralatan pemindai di bandara, dan menyalurkan penumpang-penumpang yang dicurigai sebagai penyelundup (termasuk pastor dan para manajer bank beserta istri-istri mereka) melalui lounge VVIP di bandara untuk menghindari pemeriksaan ketat.

AS dan Inggris juga khawatir, suburnya perdagangan narkoba di kawasan ini bisa dimanfaatkan oleh organisasi-organisasi militan, seperti Al Qaeda dan Hezbollah, untuk mencari uang guna mendanai operasi-operasi mereka.

”Penting untuk segera menutup perdagangan narkoba (di Afrika Barat) sebelum makin mendestabilisasi kawasan ini dan sebelum para teroris mulai menggunakan itu sebagai sumber pemasukan mereka,” tutur pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris untuk Afrika, Janet Douglas, dalam pertemuan dengan koleganya dari AS di London.

Sudah terlambat

Kekhawatiran Douglas itu mungkin sudah terlambat karena perdagangan narkoba sudah merambah ke negara-negara Afrika Barat lain. Dalam salah satu kawat, Presiden Mali Amadou Toumani Touré langsung menyebut bahwa pendapatan organisasi-organisasi teroris berkaitan langsung dengan perdagangan narkoba di kawasan ini. Touré mengatakan hal tersebut dalam pertemuan dengan Panglima Komando Militer AS di Afrika Jenderal William ”Kip” Ward, Desember 2009.

Kedutaan Besar AS di Freetown, Sierra Leone, juga mengirim kawat yang menyebutkan, para anggota parlemen, perwira polisi, dan tentara terlibat dalam operasi perkebunan ganja skala besar di negara itu.

Salah satu kawat tersebut melaporkan, ”Sebagai penghasil uang paling berharga (di Sierra Leone), produksi ganja terus meningkat dan mulai mengalahkan pertanian biasa. Di Distrik Moyamba, misalnya, laporan intelijen menyebut kebun-kebun ganja milik individu mencapai luas 5-12 mil persegi (12,9-31,1 kilometer persegi). Aparat setempat sudah tak sanggup lagi menghentikan penanaman ganja tersebut.”

Keterlibatan pejabat politik tingkat tinggi terbongkar pada Agustus 2008 setelah seorang penyelundup, yang diduga membawa 750 kilogram kokain, berhasil lolos dari Sierra Leone ke Guinea di bawah ”perlindungan” iring-iringan konvoi istri Presiden Guinea. Saat dicegat, iring-iringan tiga mobil Ibu Presiden tersebut berisi ratusan ribu uang dollar AS, euro, dan emas batangan.

Di Mali, sebuah pesawat Boeing 727-200, yang mampu mengangkut 10 ton kokain dan diduga berisi kokain selundupan dari Amerika Selatan, jatuh di gurun di negara itu, November 2009. Namun, yang membuat para diplomat AS terkejut adalah para penyelidik dari otoritas penerbangan sipil Mali dan unit antinarkoba kepolisian Mali dicegah menyelidiki di lokasi kecelakaan. Penyelidikan hanya boleh dilakukan oleh dinas intelijen negara itu.

Dalam sebuah kawat rahasia lain, para pejabat Kuba menuduh Jamaika telah membiarkan para penyelundup narkotik menggunakan jalur laut dan udara di wilayah Kuba untuk memasukkan narkotik ke AS.

Tuduhan Kuba ini makin menguatkan dugaan bahwa para pejabat pemerintah dan aparat penegak hukum Jamaika telah ”dibeli” oleh para bos narkoba. Aparat Jamaika dianggap tak berniat bekerja sama dengan AS dan Kuba.