Megi Mengamuk dan Menewaskan 59 Orang


Taifun Megi, yang sempat mengamuk sebagai angin topan kategori 5, diturunkan statusnya menjadi badai tropis biasa saat masuk semakin jauh ke daratan China, Minggu (24/10). Megi telah menewaskan 59 orang sepanjang pekan lalu, yakni 28 orang di Filipina dan 31 orang di Taiwan.

Peringatan bahaya taifun telah dicabut oleh Pemerintah China, Minggu pagi, setelah sehari sebelumnya kecepatan angin Megi telah turun menjadi 108 kilometer (km) per jam. Saat pertama menerjang Filipina, Senin pekan lalu, kecepatan angin taifun tersebut mencapai 260 km per jam.

Meski demikian, curah hujan masih sangat tinggi, mencapai 33 sentimeter (cm) pada Sabtu dan memaksa 313.700 warga desa- desa pesisir selatan China mengungsi. Kerugian di kota Zhangzhou, Provinsi Fujian, mencapai 1,5 miliar yuan (Rp 2 triliun).

Tim pencari di Taiwan pada hari yang sama juga menemukan reruntuhan kendaraan yang diduga adalah bus wisata yang mengangkut 19 turis asal China. Bus tersebut adalah satu dari beberapa bus wisata yang sedang berada di jalan bebas hambatan Ilan, Taiwan timur laut, saat tanah longsor terjadi, Kamis malam. Semua penumpang diduga tewas.

Sembilan orang ditemukan tewas di sebuah biara Buddha yang terkubur tanah longsor dan tiga lainnya tewas karena tenggelam setelah rumah mereka di Provinsi Ilan kebanjiran.

Seiring dengan semakin melemahnya Megi, jalur feri yang menghubungkan Xiamen, kota pelabuhan di Fujian, dengan Jinmen di Taiwan kembali dibuka, Minggu, setelah ditutup selama dua hari. Sedikitnya 80 penerbangan di Bandara Xiamen juga sempat dibatalkan karena amukan Megi.

Di Vietnam, jumlah korban tewas akibat banjir yang melanda bagian tengah negara itu menjadi 75 orang. Hujan sangat deras terjadi di Vietnam saat ekor taifun Megi melintas, menyebabkan banjir yang menenggelamkan 280.000 rumah dan memaksa 170.000 orang mengungsi.

Di Thailand, korban tewas akibat banjir sudah mencapai 23 orang dan sekitar 1,3 juta warga terkena dampak bencana yang melanda 30 provinsi di bagian utara, timur, dan tengah

Leave a comment