Garda Revolusi Iran Berhasil Membunuh 30 Pejuang Pemberontak Iran


Garda Revolusi Iran hari Minggu (26/9) mengumumkan telah membunuh 30 aktivis pejuang pembebasan Iran bersenjata pelaku utama serangan bom terhadap parade militer di kota Mahabad hari Rabu pekan lalu.

Serangan atas parade militer yang digelar untuk memperingati 30 tahun meletusnya perang Irak-Iran (1980-1988) tersebut telah membawa 12 korban tewas dan 81 lainnya luka-luka. Kota Mahabad yang berpenduduk 190.000 jiwa dikenal berpenduduk mayoritas etnis minoritas Kurdi yang bermazhab Sunni.

Televisi Iran, mengutip seorang perwira tinggi Garda Revolusi Abdel Rosul Mahmoud Ebadi, mengungkapkan kelompok aktivis pejuang pembebasan Iran bersenjata itu telah terjerat dalam perangkap pengawal revolusi di suatu tempat (diduga di dalam wilayah Irak). Aksi jebakan itu menyebabkan terjadi baku tembak sengit hari Sabtu lalu. Menurut Ebadi, seorang atau dua orang dari anggota kelompok bersenjata berhasil lari dari perangkap tersebut dan sekarang jadi buron.

Komandan Angkatan Darat Garda Revolusi Iran Mohammad Pakpour, seperti dikutip kantor berita Iran ILNA, menjelaskan, instruksi serangan langsung dikeluarkan begitu sekelompok bersenjata itu tiba di suatu tempat untuk bertemu dengan elemen lain dari kelompok antirevolusi.

”Oknum bayaran dan agen kekuatan global yang berada di balik serangan Mahabad telah tewas,” ungkap Pakpour tanpa menyebut secara persis tempat bentrok senjata itu dan jumlah korban yang jatuh.

Menuduh AS dan Israel Sebagai Jalan Pintas

Pakpour menuduh Israel dan AS berada di balik serangan di Mahabad yang terletak di Provinsi Ajarbaijan Barat, Iran barat. ”Hasil investigasi mengindikasikan bahwa pihak yang berada di balik serangan Mahabad adalah Mossad (Dinas Intelijen Luar Negeri Israel) bekerja sama dengan AS dan elemen dari Partai Baath di Irak,” kata Pakpour.

Media massa Iran menyebut telah terjadi bentrok senjata sengit antara Garda Revolusi dan aktivis muslim Kurdi yang berafiliasi pada Partai Kebebasan Hidup. Partai tersebut selama ini mengangkat senjata untuk memperjuangkan hak-hak etnis minoritas muslim Kurdi di Iran.

Wilayah Iran barat dikenal berpenduduk etnis minoritas muslim Kurdi dalam jumlah besar dan beberapa tahun terakhir ini sering terjadi bentrok senjata antara aparat keamanan Iran dan kelompok pemberontak Kurdi, khususnya Partai Kebebasan Hidup.

Menurut data statistik tahun 2007, sekitar 7 persen atau 4.620.000 jiwa dari 70 juta penduduk Iran adalah kaum muslim Kurdi. Sebagian besar kaum Kurdi berdomisili di Provinsi Ajarbaijan Barat, Kermanshah, dan Ilam yang dekat dengan perbatasan Turki dan Irak. Wilayah tersebut juga dikenal dengan sebutan segi tiga maut karena setiap kelompok pemberontak muslim Kurdi dari Irak, Turki, dan Iran selalu beroperasi di wilayah perbatasan tiga negara tersebut.

Kaum Kurdi pernah mendeklarasikan Republik Rakyat Demokrasi Mahabad dengan ibu kota Mahabad pada 22 Januari 1946. Namun, republik tersebut hanya bertahan 10 bulan karena tidak mampu menaham serangan besar-besaran pasukan Iran.

Leave a comment