Ribuan Warga Kulit Putih Amerika Menuntut Kembali Nilai Amerika


Ratusan ribu warga kulit putih konservatif berkumpul di dekat National Mall, Washington, Sabtu (28/8), memperingati pidato tokoh kulit hitam Martin Luther King Jr. Namun, pidato yang disampaikan adalah mengembalikan ”nilai Amerika” konservatif.

Isi pidato itu bertentangan dengan pidato Martin Luther King Jr yang memimpikan persamaan kulit hitam dan kulit putih di AS. Aksi massa kelompok sayap yang dipimpin Glenn Beck mengobarkan semangat untuk pengembalian ”nilai Amerika” yang sangat religius dan didukung kelompok kulit putih konservatif.

”Amerika berada di persimpangan jalan. Kita harus kembali pada prinsip iman, pengharapan, dan kasih,” ujar Glenn Beck, yang juga pemandu acara di saluran Fox News.

Dia meminta warga AS menentukan sikap, ”Siapakah diri mereka, apa yang diyakini dan harus bergerak maju atau akan musnah.” Ucapan-ucapan Beck disambut meriah sekitar 500.000 orang yang memadati halaman Lincoln Memorial hingga Monumen Washington.

Glenn Beck adalah pemandu acara populer ”Mengembalikan Kehormatan Amerika”. Sebagian besar jalanan di Washington DC ditutup dan polisi berjaga-jaga.

Peserta pawai konservatif itu mengklaim aksinya sebagai tidak bermuatan politik dan hanya berdasarkan semangat keagamaan untuk menghormati para prajurit AS yang bertugas di luar negeri dan menjunjung nilai AS.

Banyak anggota kelompok Tea Party, kumpulan warga kulit putih konservatif, mengikuti acara tersebut. Nyaris tidak terlihat warga Afro-Amerika di sana.

Pawai kubu konservatif itu mengundang kritik keras karena digelar di lokasi tempat Martin Luther King Jr mencanangkan persamaan hak antara kulit putih dan hitam.

Sarah Palin berseru

Pengkritik menyebutkan, Beck dan Sarah Palin, mantan calon wakil presiden AS dari Partai Republik pada pemilu 2008 lalu, melecehkan semangat Martin Luther King Jr yang memperjuangkan masyarakat madani. Para pemimpin kulit hitam (Afro-Amerika), seperti Al Sharpton, menggelar pawai tandingan. Dia menuduh Beck salah menafsirkan pesan Martin Luther King Jr yang memperjuangkan persamaan hak. ”Orang-orang yang mengkritik perjuangan kita sekarang justru sedang menggelar pawai,” katanya.

”Mereka menguasai National Mall, tetapi kitalah yang mengerti pesan Martin Luther. Mereka menguasai panggung penting, tetapi kita yang memiliki mimpi Martin Luther King,” Sharpton berseru di depan massa.

Beck menjawab bahwa pihaknya juga mempunyai hak sama untuk memperingati perjuangan King. ”Orang kulit putih tidak berhak mengklaim Abraham Lincoln. Demikian pula kulit hitam tidak bisa mengklaim Martin Luther King sebagai milik mereka,” kata Beck, awal bulan ini.

Pawai akbar berlangsung menjelang pemilihan anggota Kongres AS bulan November. Partai Republik, yang umumnya didukung kubu konservatif, berseteru dengan Obama dan berusaha menguasai kembali Kongres AS dari dominasi Partai Demokrat.

Tujuan dari pawai kelompok konservatif tidak disebutkan dengan jelas. Glenn Beck dalam acara televisi Fox News hanya menyebut kegiatan itu untuk menghormati para pahlawan, tradisi dan nilai-nilai Amerika, serta masa depan mereka.

Lou Tribus (67), seorang pensiunan asal Tennesee, menempuh perjalanan darat ratusan kilometer untuk bergabung dengan pawai konservatif. ”Aku ingin negeri ini kembali ke nilai-nilai dasar,” kata Tribus.

Sarah Palin di tengah massa mengepalkan tangan dan menyerukan: ”USA! USA! USA!”. ”Kita harus memulihkan kehormatan Amerika,” kata Palin.

Kelompok pengkritik Beck menilai, tidak tepat menuduh Presiden AS Barack Obama membenci kulit putih. Kelompok Beck dan Palin juga tidak berhak bicara tentang agama dan nilai tradisional AS.

Leave a comment