70 Pejabat Strategis Militer Mynmar Diganti Karena Tidak Setia


Junta militer Myanmar merombak besar-besaran jabatan strategis militer, yakni dengan mencopot 70 pejabatnya. Mereka diganti para loyalis demi melanggengkan superioritas pemimpin junta, Jenderal Than Shwe. Pergantian itu diduga terkait pemilu 7 November 2010 karena ia akan maju sebagai calon presiden.

Pemilu yang akan datang merupakan yang pertama sejak 20 tahun lalu. Pemilu pertama negara itu terjadi tahun 1990. Saat itu Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi menang telak, tetapi ditolak junta militer yang berkuasa.

”Lebih dari 70 perwira senior diganti. Kami bisa mengatakan, perombakan kali ini merupakan yang terbesar dalam beberapa dasawarsa terakhir,” kata seorang perwira Myanmar, Sabtu (28/8).

Di antara pejabat militer yang diganti adalah perwira nomor tiga di lingkungan Angkatan Darat, yakni Thura Shwe Mann. Ia sendiri sudah pensiun dari militer untuk bertarung pada pemilu. Tetap saja tidak ada informasi pasti apakah kepemimpinan tertutup Than Shwe (77), yang mulai memimpin negara dengan tangan besi sejak tahun 1992, masih berlanjut atau tidak.

Laporan awal pada Jumat lalu mengatakan, Shwe telah mengundurkan diri, tetapi disangkal pejabat di Yangon. Sebuah sumber yang dekat dengan rezim ini mengatakan, Shwe dan wakilnya Jenderal Maung Aye belum pensiun, tetapi ”kemungkinan akan segera pensiun”.

Negara sarat rumor

Tidak diketahui pasti kapan mereka itu akan menanggalkan seragam militer atau peran apakah yang akan mereka mainkan dalam panggung politik nasional. ”Negara ini sarat rumor,” kata Aung Naing Oo, akademisi Myanmar yang menetap di Thailand. ”Ada lebih banyak pertanyaan dari jawabannya,” kata Aung.

Seorang pejabat militer di Yangon mengatakan, para pemimpin junta sudah merencanakan sejak lama agar militer tetap aktif dalam mengontrol jalannya negara itu. Win Min, analis Myanmar di AS dan aktivis prodemokrasi, mengatakan, dalam konteks itulah 70 pos penting diisi orang-orang muda yang loyal terhadap Shwe.

Ada banyak isu yang masih belum terjawab. Shwe kemungkinan mengambil jabatan presiden setelah pemilu, yang telah secara luas ditolak oleh aktivis dan Barat. Sebab, pemilu kali ini jangan-jangan hanya sebagai sandiwara melegitimasi kekuasaan militer dengan kedok sipil.

Ikon demokrasi Aung San Suu Kyi, yang ditahan selama dua dekade lebih, dilarang junta menjadi calon presiden. Partainya akan memboikot pemilu dan menuding pemilu kali ini tidak adil.

Leave a comment