Tim Kriket dan Atlet Menjadi Target Favorit Para Teroris Untuk Mencari Perhatian


Serangan teroris selalu mencari target yang bisa menimbulkan dampak besar dan menarik perhatian luas. Karenanya, kalau bukan jumlah korban serangan yang fantastis, maka target serangan teroris harus punya kadar informasi yang besar dan efektif. Dan, untuk kawasan Asia Selatan, tim olahraga kriket masuk dalam salah satu target favorit (high-profile targets) teroris.

Jadi, sebenarnya bukan kejutan saat belasan orang bersenjata menyerang bus yang membawa tim kriket Sri Lanka di luar stadion kriket Gaddafi di Lahore, Pakistan timur, Selasa (3/3). Enam anggota tim kriket dan pelatih mereka cedera. Delapan orang, enam polisi dan dua warga sipil, tewas dalam serangan ini. Sebab, tim kriket sudah menjadi target teroris di Asia Selatan.

Sinyal serangan ini sudah dilontarkan tim kriket India yang menolak datang ke Lahore dengan alasan keamanan. India belum lama ini punya pengalaman buruk dengan serangan teroris asal Pakistan ke kota industri Mumbai. Aksi pada 26 November 2008 ini menewaskan sekitar 170 orang.

Serangan di Mumbai ini intinya menargetkan warga asing dan kemungkinan besar di antaranya tim kriket Inggris yang sedang berada di India saat itu. Tim ini biasanya menetap di Taj Mahal Hotel, salah satu hotel yang menjadi target aksi teroris di Mumbai. Tim Inggris langsung meninggalkan India, 28 November 2008.

Olahraga kriket memang favorit di negara-negara Asia Selatan yang bekas jajahan Inggris. India, Pakistan, Banglades, dan Sri Lanka merupakan negara-negara dengan tim kriket hebat. Negara-negara lain yang dekat dengan Inggris, seperti Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan, dikenal memiliki tim kriket hebat.

Dewan Kriket Internasional (ICC) sudah menetapkan Asia Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2011. Adapun Pakistan, India, Sri Lanka, dan Banglades bakal menjadi tuan rumah bersama bagi kejuaraan ini. Kehadiran tim kriket Sri Lanka di Lahore ini bagian dari uji coba menuju Piala Dunia 2011.

Wilayah panas

Serangan dengan target tim kriket atau bersamaan dengan kehadiran tim kriket asing di salah satu negara Asia Selatan sudah berlangsung sejak tahun 1987. Semua ini juga tidak lepas dari wilayah Asia Selatan yang muncul menjadi salah satu wilayah panas penuh dengan aksi bersenjata.

Pada 21 April 1987, bom mobil meledak di terminal bus di Kolombo, Sri Lanka. Sekitar 100 orang tewas. Teror ini terjadi bersamaan dengan kehadiran tim kriket Selandia Baru di sana. Uji coba kriket tim Selandia Baru pun dikurangi dan tim segera pulang ke negaranya.

Serangan teroris berkenaan dengan kehadiran tim kriket asing juga pernah terjadi Karachi, Pakistan, tahun 2002, di Lahore, Pakistan, dan New Delhi, India. Semuanya berlangsung bersamaan dengan munculnya aksi separatis Macan Tamil di Sri Lanka, Sikh di India, dan munculnya berbagai kelompok bersenjata di Pakistan.

Kini situasi di Asia Selatan kian runyam dengan munculnya aksi bersenjata tentara perbatasan di Banglades. Praktis seluruh negara di kawasan itu memiliki kelompok bersenjata yang siap menebar teror setiap waktu. Hadirnya tim kriket dan Piala Dunia Kriket 2011 semakin menggairahkan kelompok bersenjata di sana.

Leave a comment