Hugo Chavez Dibenci Amerika Serikat Tetapi Tetap Di Cintai Rakyat


Presiden Venezuela Hugo Chavez kian memperlihatkan sikap keras kepada AS setelah hari Kamis (18/9) malam dia mengusir Jose Miquel Vivanco dan Daniel Wilkinson, pejabat perwakilan Human Rights Watch di Caracas, Venezuela. Chavez melakukan hal itu setelah lembaga tersebut mengeluarkan laporan yang mengatakan Chavez telah memperlemah demokrasi dan penegakan hukum.

Kementerian Luar Negeri Venezuela mengusir Vivanco dan Wilkinson yang merupakan penerbit dari laporan setebal 230 halaman berjudul ”Satu Dekade di Bawah Chavez: Ketidaktoleransian Politik dan Hilangnya Peluang bagi Kemajuan Hak Asasi Manusia di Venezuela”. Vivanco juga Direktur Human Rights Watch untuk Amerika.

”Vivanco telah melanggar konstitusi dan undang-undang di Venezuela,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Venezuela. Juga ditegaskan, laporan itu telah menyerang lembaga demokrasi Venezuela dan campur tangan ilegal dalam urusan dalam negeri Venezuela.

Dikatakan, Venezuela harus menjaga kedaulatan nasionalnya dalam menghadapi agresi badan- badan pemerintahan AS. Badan- badan bermantel hak asasi itu telah menggelar sebuah strategi agresif yang tidak bisa diterima oleh rakyat Venezuela.

Tampil di televisi

Menteri Luar Negeri Nicolas Maduro tampil di televisi dan menegaskan, Vivanco yang memegang paspor Cile harus meninggalkan Venezuela. Tidak dijelaskan apakah Wilkinson juga sudah meninggalkan Venezuela.

”Pengusiran ini sebuah pesan jelas kepada siapa saja yang berniat datang ke sini dan membentuk komplotan dari dalam,” ujar Maduro. Ini pertama kalinya pemerintahan Chavez mengusir warga asing dari negara Amerika Latin itu.

Pemimpin berhaluan kiri itu sebelumnya mengancam bahwa Venezuela akan mengusir orang asing jika mereka datang hanya untuk menghujat pemerintahannya. Sikap itu lebih ditujukan kepada AS dan sekutunya.

Pengusiran para pemimpin Human Rights Watch itu kian mempertegas sikap Chavez yang sangat antipati terhadap Washington. Chavez pada 11 September lalu mengusir Duta Besar AS untuk Venezuela Patrick Duddy sebagai bagian dari toleransi kepada Presiden Bolivia Evo Morales yang juga mengusir Dubes AS dari La Paz.

Bukan kejutan jika Chavez sampai mengusir pihak Human Rigths Watch karena dalam laporan mereka disebutkan bahwa Chavez sebagai pemimpin gagal menerapkan janjinya sebagai reformis. Laporan itu juga mengaitkan adanya ”diskriminasi terhadap lawan politik dan kritik” kepada pemerintahan Chavez.

Saat dilantik sebagai presiden 10 tahun lalu, Chavez mengajukan sebuah konstitusi baru yang dikatakan akan memperbaiki secara signifikan kondisi hak asasi manusia di Venezuela. ”Bukannya kemajuan dalam perlindungan hak, pemerintahan Chavez justru bergerak ke arah yang berlawanan untuk mengejar agenda politiknya,” demikian tulisan dalam laporan itu.

Leave a comment