Hillarry Ungguli Obama Bila Perlu


Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, memerlukan kemenangan besar dalam pemilihan pendahuluan di Negara Bagian Pennsylvania, 22 April. Dalam jajak pendapat oleh RealClearPolitics, Hillary hanya unggul 6 persen atas rivalnya, Barack Obama.

Sejumlah pengamat yakin Hillary perlu unggul setidaknya dua digit atas Obama di negara bagian kelas pekerja itu. Saat ini Hillary masih tertinggal dalam perolehan delegasi dari Obama.

”Dia menghadapi situasi di mana angka benar-benar tidak mendukung. Pertanyaan yang sekarang banyak beredar di kalangan Demokrat: mengapa terus (bersaing) jika Anda benar-benar tak bisa menang,” kata Julian Zelizer, pakar dari Princeton University, Minggu (20/4).

Jika Hillary berhasil menang di Pennsylvania, akhir permainan partai dan sembilan kontes yang tersisa akan ditentukan oleh angka kemenangannya. ”Saya perkirakan dia (Hillary) menang. Pertanyaannya, apakah kemenangan itu lewat 10 angka atau lebih atau kurang 10 angka,” kata Tom Baldino, profesor ilmu politik di Wilkes University, Pennsylvania.

Selain jajak pendapat oleh situs RealClearPolitics, sejumlah jajak pendapat hanya memberikan kemenangan sebesar lima persen atau kurang untuk Hillary. Sebuah kekalahan di Pennsylvania, seperti dikatakan Gubernur New Jersey Jon Corzine, akan menjadi ”kesulitan”.

Kubu Hillary sendiri mengakui, sebuah kemenangan besar di Pennsylvania sulit diraih. ”Ini tidak akan jadi ledakan. Kami perlu menang hari Selasa nanti, tetapi kami memperkirakan hanya kemenangan tipis,” kata Nick Clemons, direktur kampanye Hillary di Pennsylvania.

Penampilan kuat Obama akan membantu dia keluar dari kesulitan yang membelitnya dalam kampanye selama enam pekan ini. Obama sempat ”menyakiti” hati kelas pekerja kulit putih di Pennsylvania dalam sebuah kampanyenya, dengan mengatakan bahwa dalam situasi yang pahit, mereka akan beralih ke senjata dan agama.

Lempar tuduhan

Menjelang pemilihan pendahuluan di Pennsylvania, Hillary dan Obama saling melemparkan tuduhan bahwa rivalnya menyebarkan kampanye negatif. Obama menuding Hillary menggunakan taktik negatif dan mengubah posisi dalam isu-isu penting.

”Yang terjadi adalah Senator Clinton menginternalisasi banyak strategi dan taktik yang membuat Washington menjadi tempat yang menyedihkan, di mana yang kami kerjakan hanyalah perang mulut dan berkelahi,” kata Obama di Paoli, Sabtu.

Kubu Hillary membalas dengan mengatakan Obama-lah yang berkampanye negatif. ”Dia selalu berkata dalam pidatonya bahwa dia menjalankan kampanye positif, tetapi justru melakukan sebaliknya,” kata Hillary saat kampanye di California.

Saat ini Obama memimpin dalam perolehan delegasi atas Hillary dengan 1.645 berbanding 1.507. Diperlukan 2.025 delegasi untuk menjadi nomine Partai Demokrat.

Beberapa jajak pendapat menunjukkan Obama masih unggul atas Hillary secara nasional. Jajak pendapat oleh Newsweek menunjukkan, Obama unggul 19 poin dengan 54 persen, mengungguli Hillary yang memperoleh 35 persen.

Leave a comment