Iran Juara Dalam Konsumsi Narkoba Dengan 60 Persen Penduduknya Memakai Narkotika Setelah Menjadi Eksportir Heroin Sintetis Terbesar Dunia


Saat ini diperkirakan terdapat 5 sampai 8 juta warga Iran yang kecanduan Narkoba. Ini menjadi masalah kemasyarakatan terbesar di negara itu. Jumlah tinggi pecandu tidak mengherankan, karena narkoba murah dari dua negara tetangga produsen narkotika terbesar sedunia Afghanistan dan Pakistan, mengalir ke Iran.

Iran memiliki populasi penduduk sekitar 75 juta jiwa. 60 persennya generasi muda. Tingginya angka pengangguran di kalangan remaja ditambah lemahnya pertumbuhan ekonomi di negara itu, memberikan kontribusi besar bagi tingginya konsumsi narkoba. Tahun 2011 Iran menempati posisi kedua di bawah Afghanistan sebagai pemakai tertinggi narkoba sedunia. Di kalangan generasi muda minat terhadap narkoba industrial seperti Desomorphin terus meningkat. Heroin sintetis itu mudah diproduksi dan gampang diperoleh. Iran saat ini tergolong eksportir utama narkoba sintetis semacam ini.

Laporan resmi mengenai jumlah pecandu narkoba atau tindakan terhadap delik narkoba tidak ada di Iran. Media resmi hanya melaporkan dengan bangga penyitaan narkoba sebagai kemenangan dalam perang melawan perdagangan narkotika.
Pemerintah melaporkan secara resmi menyita 480 ton narkoba. Polisi memperkirakan, itu hanya sekitar 30 persen dari seluruh volume narkoba yang diselundupkan ke Iran setiap tahunnya. Perdagangan narkoba di Iran diancam hukuman mati. Baru-baru ini media lokal melaporkan pembangunan kamp kerjapaksa pertama untuk pedagang narkoba. Kamp akan diresmikan akhir tahun ini.

Polisi melaporkan dari Maret 2011 hingga Maret 2012 diserahkan 300.000 berkas perkara baru kasus narkoba ke pengadilan. Jumlah penangkapan dalam setahun itu meningkat 9 persen. Sering dilakukan penangkapan massal tersangka pedagang narkoba. Disebutkan sekitar 70 persen narapidana di Iran terkait langsung atau tidak langsung dalam bisnis narkoba. Sejauh ini tidak ada kebijakan resmi terkait narkoba. Sebaliknya para pejabat saling menyalahkan, gagal dalam menangani tema ini. Mohammad Bagher Zolghadr wakil direktur badan pencegahan dan pemberantasan kejahatan Iran menuding, sejumlah institusi tidak memberikan informasi rinci mengenai pemberantasan kejahatan narkoba, untuk menutupi kinerjanya yang buruk.

Jaksa Agung Iran, Gholamhossein Mohseni Ezhei mengritik kementrian kesehatan. Tidak ada cukup anggaran untuk pos konsultasi narkoba dan rencana perluasannya. Lebih lanjut dia menuntut polisi dan dinas rahasia, untuk membenahi strateginya dalam pemberantasan narkoba. Penderita masalah narkoba di Iran terutama anak-anak. Demikian Mostafa Eghlima ketua perhimpunan pekerja sosial Iran. Mereka terimbas langsung, jika salah satu anggota keluarganya pecandu narkoba. Iran memiliki jutaan anak-anak yang terimbas masalah semacam itu di sekolah-sekolah.

Motto kementrian kesehatan tahun ini : Membuat generasi muda tahan godaan kecanduan narkoba. Menurut keterangan resmi, mayoritas pecandu narkoba adalah generasi muda pada kisaran umur 25 hingga 29. Statistik tidak resmi di Iran menyebutkan, umur pemakai pemula terus turun pada kisaran anak-anak berusia 10 hingga 12 tahun.

Leave a comment