Gembong Narkotika Ini Baru Berusia 30 Tahun dan Sudah Membunuh 1500 Orang


Polisi menghargai informasi tentang Acosta Hernandez hingga $1,2 juta lebih.

Kepolisian Meksiko mengatakan tersangka gembong kartel narkoba, Jose Antonio Acosta Hernandez mengakui telah memberikan perintah pembunuhan terhadap 1500 orang.

Pria berusia 30 tahun ini juga diduga terlibat dalam aksi serangan terhadap seorang perempuan pegawai kantor Konsulat AS bersama suaminya saat berada di Ciudad Juarez tahun lalu.

Petugas mengatakan Acosta Hernandez adalah tokoh kunci di dalam kartel Juarez yang berhasil ditangkap polisi pada hari Jumat pekan lalu.

Kartel ini berkuasa untuk mengontrol jalur peredaran narkoba dari Ciudad Juarez hingga Amerika Serikat.

Juarez sendiri merupakan kota dengan angka kekerasan paling tinggi di negara itu, data pada tahun lalu menunjukan telah terjadi 3000 kasus pembunuhan di kota tersebut.

KORBAN REMAJA
Acosta yang lebih dikenal dengan nama El Diego juga diduga merupakan pimpinan geng La Linea, yang anggotanya diperkerjakan oleh kartel Juarez untuk melakukan pembunuhan terhadap lawan-lawan mereka.

Kepala Unit Anti Narkoba Kepolisian Federal Meksiko, Ramon Pequeno mengatakan Acosta Hernandez dalam pemeriksaan juga mengakui telah memerintahkan pembunuhan 15 orang yang kebanyakan adalah remaja saat melakukan pesta di Ciudad Juarez tahun lalu.

Sebelumnya pemerintah Meksiko menawarkan uang sebesar $1,275 juta kepada orang yang bisa memberikan informasi tentang keberadaan Acosta.

Pemerintah AS juga berupaya untuk membawa Acosta ke Amerika karena terlibat kasus pembunuhan terhadap pegawai konsulat keduataan itu, Lesley Enriquez beserta suaminya Arthur Redelfs dan suami rekannya, Jorge Salcedo.

Mereka semua ditembak mati di dalam kendaraan merela sesaat setelah meningalkan sebuah acara sosial di kota Ciudad Juarez.

Dalam peristiwa itu putri Enriquez yang masih berusia tujuh bulan dan berada di bangku belakang mobil mereka dibiarkan selamat.

Leave a comment