Pemerintah China Temui Dalai Lama Untuk Dialog


Pemerintah China menyatakan akan bertemu wakil pribadi pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, dalam waktu dekat. Pertemuan itu merupakan yang pertama sejak kerusuhan pecah di Tibet.

Kantor berita Xinhua, Jumat (25/4), melaporkan, keputusan itu diambil karena permintaan berulang kali dari Dalai Lama untuk berdialog.

”Melihat permintaan yang berulang kali dari pihak Dalai Lama untuk melakukan dialog, departemen terkait akan mengadakan kontak dan konsultasi dengan wakil pribadi Dalai Lama dalam beberapa hari mendatang,” demikian dilaporkan Xinhua, mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

Beijing menghadapi tekanan internasional untuk bertemu dan berdialog dengan Dalai Lama setelah kerusuhan pecah di Lhasa, ibu kota Tibet, 14 Maret. China menuding kelompok Dalai Lama berada di balik kerusuhan menjelang Olimpiade Beijing 2008.

”Melalui kontak dan konsultasi, diharapkan pihak Dalai Lama akan mengambil langkah kredibel untuk menghentikan aktivitas yang bertujuan memisahkan diri dari China, berhenti merencanakan dan menghasut kekerasan, dan berhenti mengganggu serta menyabotase Olimpiade Beijing 2008 supaya tercipta suasana dialog,” sebut Xinhua.

Pemerintah China dan Dalai Lama mulai menggelar pembicaraan diam-diam pada akhir tahun 2002, tetapi terhenti. Pembicaraan terakhir yang diketahui terjadi antara Juni dan Juli 2007.

China telah enam kali mengadakan kontak dengan perwakilan Dalai Lama, tetapi tidak membuahkan hasil. Pemerintah China meminta Dalai Lama memenuhi sejumlah persyaratan, salah satunya menghapus tuntutan Tibet merdeka sebelum bertemu secara pribadi dengan Dalai Lama.

Sambut baik

Dalai Lama menyambut baik niat Beijing untuk bertemu dengan perwakilannya. Seperti diungkapkan juru bicara Dalai Lama, Tenzin Takla, pertemuan itu merupakan langkah yang tepat.

”Hanya pertemuan empat mata yang bisa membawa resolusi isu Tibet. Sejak 10 Maret saat protes terjadi, Dalai Lama berupaya keras untuk merangkul China dan berharap isu Tibet dapat diselesaikan melalui dialog,” kata Takla di Dharamsala, India, pusat pemerintahan Tibet di pengasingan.

Juru bicara pemerintahan Tibet di pengasingan, Thubten Sampel, juga menyambut baik niat Beijing. ”Sampai sekarang kami belum menerima undangan dari pihak China, tetapi jika benar, inilah yang kami inginkan,” ujarnya.

”Jika (laporan Xinhua) akurat, kami menyambut baik karena tidak ada alternatif selain dialog untuk menyelesaikan isu Tibet,” kata Sampel.

Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, Jumat, mengharapkan adanya perkembangan positif soal isu Tibet. Barroso, yang memimpin rombongan delegasi UE, berada di Beijing untuk bertemu Perdana Menteri China Wen Jiabao.

”Kami berbicara secara terbuka dan terus terang soal isu Tibet. Saya menegaskan kembali posisi Uni Eropa dalam persoalan ini dan saya berbesar hati mengenai Tibet,” kata Barroso.

Sebelumnya, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang memegang kepresidenan UE pada Juli, menyatakan belum memutuskan akan menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Beijing atau tidak. Kehadirannya, kata Sarkozy, bergantung pada ada tidaknya dialog antara China dan Dalai Lama

Leave a comment