Monthly Archives: October 2010

Gadis Narsis Dari Taipei Menikahi Dirinya Sendiri

Chen Wei-yin berpose memakai baju putih. Dia juga menggunakan jasa perencana perkawinan untuk 30 teman undangannya. Namun, ada satu yang tidak tampak, yaitu pengantin lelaki. Rupanya Chen tidak perlu pengantin lelaki karena dia menikah dengan dirinya sendiri.

Gadis Taipei ini rupanya mendapatkan tekanan sosial untuk menikah sehingga perlu membuat resepsi pernikahan untuk dirinya sendiri. ”Usia 30-an (di Taiwan) adalah periode emas. Pekerjaan dan karier saya berjalan baik, tetapi saya belum menemukan pasangan, apa yang dapat saya lakukan,” katanya.

”Saya tidak antiperkawinan, hanya berharap dapat menyampaikan aspirasi dalam cara yang berbeda,” ujarnya. Perkawinannya itu menelan biaya sebesar 5.675 dollar AS. Setelah ia publikasikan di internet, dukungan simpati padanya mengalir tidak kurang dari 1.800 komentar.

Kebangkitan Nasionalisme Jerman Karena Gagalnya Multikulturalisme

Ketika seorang pemimpin dunia mengatakan terang-terangan bahwa multikulturalisme telah gagal di negerinya, pasti ada sesuatu yang luar biasa sedang terjadi. Apalagi, saat pemimpin itu adalah pemimpin Jerman, negeri yang menyimpan trauma dan segunung rasa bersalah akibat politik ”pemurnian ras” Nazi Jerman yang memicu Perang Dunia II.

Yang kemudian menarik dari analisis George Friedman, pendiri dan CEO Stratfor Global Intelligence, adalah apa yang membuat pemimpin Jerman justru mengeluarkan pernyataan paling lugas dan agresif, tanpa tedeng aling-aling, tentang gagalnya multikulturalisme ”abal-abal” di Eropa itu, dibandingkan dengan pemimpin Eropa lainnya.

Menurut Friedman, sanggahan terhadap multikulturalisme dengan sendirinya berarti pengakuan terhadap pentingnya identitas nasional Jerman. Jerman dalam proses kembali ke dalam sejarah dunia. Selama 65 tahun masa ”tiarap”-nya, Jerman cenderung meleburkan diri dalam kelompok-kelompok multinasional, seperti UE dan NATO, demi menghindari topik yang sederhana, tetapi sangat dalam, yakni nasionalisme. Pernyataan Merkel oleh Friedman dibaca sebagai tanda bahwa masa-masa ”diam” Jerman telah usai.

Friedman memandang, kebangkitan kembali kesadaran nasional Jerman tersebut lebih dipicu oleh masalah yang lebih konkret, seperti masalah-masalah sosial yang disebabkan imigran tadi, dan mulai munculnya keraguan Jerman terhadap masa depan organisasi multinasional yang ia ikuti.

NATO, persekutuan militer yang sebagian besar anggotanya adalah negara-negara yang tidak memiliki kekuatan militer berarti, mulai dirasakan sebagai beban karena Jerman termasuk negara yang harus ikut bertanggung jawab terhadap keamanan negara-negara tersebut.

Krisis ekonomi yang melanda UE, terutama kasus hampir bangkrutnya Yunani beberapa bulan lalu, yang harus ditanggung negara-negara anggota UE lainnnya, membuat Jerman juga meragukan masa depan konsep Eropa bersatu ini. Jerman, sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama di Eropa, tak mau terpaksa menjadi penjamin utama finansial UE jika terjadi masalah lagi pada masa depan.

Jerman pun mulai memikirkan masa depannya sendiri dengan mulai berpikir di luar konteks UE. Salah satu skenario yang diajukan Friedman adalah jalinan kerja sama Jerman dengan Rusia. Rusia bisa menjadi jawaban atas kebutuhan 400.000 tenaga terampil yang sangat dibutuhkan Jerman untuk menggerakkan ekonominya.

Jerman saat ini sudah bergantung pada Rusia dalam hal pasokan energi. Jika Jerman kemudian juga bergantung pada Rusia dalam hal tenaga kerja dan Rusia bergantung pada Jerman dalam hal investasi, peta Eropa bisa berubah lagi.

Oleh sebab itu, pernyataan Merkel memiliki dua sisi yang sama-sama memiliki makna penting. Di satu sisi dia mengingatkan ancaman serius multikulturalisme ”abal-abal” dan menekankan pentingnya proses integrasi imigran ke dalam masyarakat Jerman. Di sisi lain, melalui peringatan itu, Merkel juga memulai sebuah proses yang bisa berdampak besar, tak hanya bagi Jerman sendiri ataupun Eropa, tetapi juga pada keseimbangan kekuatan global. Sejarah yang akan membuktikan.

Sabtu pekan lalu Kanselir Jerman Angela Merkel membuat pernyataan yang mengejutkan. Merkel menegaskan, usaha membangun multikulturalisme di negara tersebut telah gagal total. DAHONO FITRIANTO

Dalam pertemuan dengan para kader muda partai Uni Demokrat Kristen (CDU) di Potsdam itu, Merkel juga mengatakan, para pendatang, yang sebagian besar berasal dari Turki atau negara-negara Arab dan beragama Islam, harus memulai proses integrasi dengan masyarakat asli Jerman, menguasai bahasa Jerman, dan menjunjung tinggi budaya masyarakat setempat.

Horst Seehofer, Perdana Menteri Negara Bagian Bavaria dan ketua partai rekan koalisi Merkel di pemerintahan Jerman saat ini, menegaskan bahwa kedua partai, CDU dan Uni Sosial Kristen (CSU), ”berkomitmen mewujudkan kultur Jerman yang dominan dan menentang (bentuk) multikultural”.

David Frum, mantan asisten khusus Presiden George W Bush pada 2001-2002, menulis di CNN.com bahwa masalah yang dihadapi Jerman terkait imigran adalah masalah yang dihadapi hampir semua negara maju di Eropa.

Pendiri dan CEO Stratfor Global Intelligence (www.stratfor.com) George Friedman menjelaskan, ada perbedaan mendasar mengenai konsep bangsa yang dianut di Eropa dengan, taruhlah, Amerika Serikat yang pada gilirannya berpengaruh terhadap konsep multikulturalisme masing-masing. AS sejak awal berdirinya sadar diri sebagai bangsa para imigran.

Siapa saja bisa menjadi orang (berbangsa) Amerika selama mereka bersedia menerima bahasa dan budaya dominan bangsa tersebut, yang disepakati bersama sebagai budaya inti. Dengan cara demikian, masih tersedia banyak ruang bagi setiap imigran untuk mempraktikkan keunikan budaya asal masing-masing, tetapi mereka juga berbagi satu nilai inti yang sama.

Di AS, kewarganegaraan kemudian menjadi konsep legal, yang membutuhkan proses jelas, janji setia, dan nilai-nilai bersama. Kebangsaan bisa diusahakan, ada ”harga” pasti yang harus ”dibayar”.

Hal berbeda berlaku di Eropa. Untuk menjadi orang (bangsa) Perancis, Polandia, atau Yunani, seseorang tidak cukup hanya dengan mempelajari bahasa atau nilai-nilai budaya setempat, tetapi dia harus menjadi orang Perancis, Polandia, atau Yunani tulen secara keturunan. ”Mereka harus berbagi sejarah penderitaan dan kejayaan yang sama. Hal ini tidak bisa diusahakan,” tulis Friedman.

Dari sudut pandang ini, multikulturalisme di Eropa dapat dikatakan sekadar basa-basi, sekadar sebuah tindakan untuk menghadapi realitas membanjirnya imigran ke negara mereka.

Maka, dengan konsep seperti itu, multikulturalisme ala Eropa justru menciptakan alienasi permanen bagi para imigran. Dengan dibebaskan mempertahankan identitas asli, para imigran di Jerman tak merasa perlu peduli terhadap nasib Jerman.

Sistem negara kesejahteraan (welfare state) yang diterapkan hampir di seluruh Uni Eropa (UE), di mana para pengangguran dan fakir miskin benar-benar bisa hidup atas tanggungan jaminan sosial dari negara, disebut Frum sebagai daya tarik utama banjirnya imigran ke Eropa.

Melimpahnya imigran, yang rata-rata berpendidikan rendah dan tidak berketerampilan, memicu berbagai masalah sosial, seperti pengangguran, kecemburuan sosial, dan kriminalitas. Namun, di sisi lain, Jerman dan negara-negara utama EU lainnya membutuhkan para imigran ini untuk menggerakkan ekonomi mereka. Kamar Dagang dan Industri Jerman menyatakan, saat ini Jerman masih membutuhkan sedikitnya 400.000 tenaga kerja terampil.

Islamofobia

Berbagai masalah sosial yang dipicu para imigran tersebut kemudian menumbuhkan perasaan islamofobia, serba curiga, dan berpikir negatif terhadap Islam secara keseluruhan, hanya karena kebetulan para imigran di Eropa sebagian besar berasal dari latar belakang dunia Islam.

Dalam sebuah artikel di laman lembaga think tank Foreign Policy in Focus, 9 April 2010, Jeane Kay menyebut perang terhadap terorisme yang dilancarkan AS dan obsesi antiterorisme masyarakat global turut menyumbang rasa anti-Islam di kalangan masyarakat Eropa. Beberapa kota di Eropa turut menjadi sasaran serangan teror, seperti Madrid (2004) dan London (2005), dan baru-baru ini terbongkar plot serangan teror Al Qaeda ke beberapa kota utama di Eropa.

Belakangan, sentimen islamofobia itu dipolitisasi oleh golongan ultrakanan di Eropa dan memicu semacam kebangkitan kembali paham ultrakanan hampir di seluruh Eropa. Makin menguatnya dukungan terhadap Partai Kemerdekaan yang dipimpin Geert Wilders di Belanda, kenaikan jumlah pemilih Front Nasional pimpinan Jean-Marie Le Pen di Prancis, dan kemenangan Liga Utara di dua provinsi di Italia utara adalah beberapa tanda kebangkitan partai-partai beraliran ultrakanan di Eropa.

Di Swedia dan Austria, partai ultrakanan juga mendapat suara yang signifikan dalam pemilu nasional ataupun regional dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini.

Menurut Frum, masalah imigran di Eropa bisa diselesaikan apabila negara-negara UE mengadopsi kebijakan Amerika Serikat, yakni penegakan hukum yang lebih keras, sistem jaminan sosial yang tak terlalu murah hati, dan pembangunan identitas nasional yang lebih kuat.

Sementara itu, Kay berpendapat, masalah utamanya adalah kegagalan model integrasi tradisional yang diterapkan negara-negara Eropa.

”Sama seperti kegagalan mereka menawarkan alternatif terhadap hegemoni neoliberalisme dalam kebijakan ekonomi, para penganut sosial demokrat (aliran politik yang diterapkan rata-rata negara kesejahteraan di Eropa) tetap tak bisa merumuskan model integrasi alternatif yang konkret, berdasarkan multikulturalisme sejati,” tulis Kay.

Friedman mengatakan, dalam kasus Jerman, negara itu memang tak pernah benar-benar memikirkan integrasi para imigran. Sejak Jerman mengundang para imigran untuk mengisi kekurangan tenaga kerja pada tahun 1950-an, orang Jerman tak pernah berpikir mereka akan tetap tinggal di negara itu.

Dalam pidatonya, Kanselir Merkel sempat menyinggung itu. ”Kita dulu sempat bercanda bahwa mereka tak akan selamanya tinggal di sini. Ternyata kita salah,” ujar Merkel waktu itu.

Saat para imigran itu ternyata tetap tinggal hingga turun-temurun, solusi yang ditawarkan Pemerintah Jerman pada pertengahan tahun 1980-an adalah konsep multikulti atau multikulturalisme. Para imigran boleh mempertahankan cara hidup sesuai kultur asli mereka (termasuk bahasa dan pola hidup beragama), tetapi harus menyatakan kesetiaan kepada negara Jerman. Dua budaya yang berbeda diharapkan bisa hidup berdampingan secara damai dengan sendirinya.

Meski sekilas terlihat seperti konsep liberal, manusiawi, dan menghargai kebhinekaan, kebijakan ini sebenarnya, kata Friedman, adalah sebuah transaksi untuk ”membeli” kesetiaan para imigran, tidak kepada negara asal mereka lagi, tetapi kepada Jerman, negara baru mereka. ”Orang Jerman sebenarnya tidak ingin dan tidak tahu bagaimana caranya berasimilasi dengan orang yang berbeda budaya, bahasa, agama, dan moral,” tutur Friedman dalam artikel yang ditulis pada 19 Oktober.

Yunani Diambang Kebangkrutan Karena Maraknya Praktik Korupsi dan Kroni

Uni Eropa mulanya terlihat enggan membantu Yunani, tapi karena dikhawatirkan menulari seisi benua, Uni Eropa akhirnya turun tangan menangani krisis utang Yunani yang memuncak pada April 2010.

“Tiga atau empat tahun lalu, saya sudah tahu bahwa salah satu dari karakteristik Yunani adalah korupsi. Krisis Yunani sebenarnya bisa dihindari jika negerit itu memulai segala sesuatu dengan cara yang sama sekali berbeda sejak dekade-dekade lalu,” kata Jean Claude Juncker, Presiden Uni Eropa yang juga Perdana Menteri Luksemburg, seperti dikutip Irish Times (9/10).

Pernyataan Juncker mewakili pandangan umum Eropa bahwa Yunani memang korup. Sulit dipercaya, negeri dari mana filsuf-filsuf agung peletak dasar etika berasal itu, malah menenggak kultur korup.

Rakyat Yunani sendiri mengakui negerinya terperangkap budaya korup dan juga suap, seperti terungkap dalam laporan Wall Street Journal pada 15 April 2010.

Ketika orang Yunani ditanya mengapa negara mereka demikian boros, namun di sisi lain begitu susah mengumpulkan kekayaan pajak, mereka akan menjawab dengan dua kata, fakelaki dan rousfeti.

Fakelaki artinya “amplop kecil,” yaitu simbol suap yang mengharu biru Yunani, sementara rousfeti berarti upeti mahal yang juga merembes ke semua hal.

Budaya korup dan praktik kroni yang akut membuat Yunani nyaris bangkrut dan hampir meracuni Eropa.

Menurut Brookings Institution, Washington, suap, patronase dan korupsi lainnya adalah penyebab utama menggunungnya utang Yunani, dan membuat anggaran bocor 8 persen dari PDB setiap tahun.

“Masalah dasar kami adalah korupsi yang sistemik,” aku Perdana Menteri George Papandreou.

Defisit anggaran Yunani lima tahun terakhir rata-rata 6,5 persen dari PDB. Tahun 2009 angka itu amblas hingga 13 persen.

“Andai korupsi Yunani ditangani lebih baik, setidaknya selevel dengan Spanyol, negeri ini bisa menekan defisit sampai 4 persen dari PDB,” kata peneliti senior Brookings, Daniel Kaufmann.

Yunani menempati urutan buncit dari 16 negara anggota zona euro dalam hal memerangi korupsi, sedangkan Transparency International mendudukkannya di terbawah dari 27 negara anggota Uni Eropa dalam praktik suap.

Bayangkan, 13,5 persen rumah tangga Yunani harus mengeluarkan suap rata-rata 1.355 euro (Rp16,8 juta).

Orang Yunani terbiasa mengeluarkan sogokan untuk mendapatkan SIM, pelayanan kesehatan, izin mendirikan bangunan, atau demi mengakali pajak.

Tidak madani

Dalam tiga tahun terakhir, sejumlah politisi senior didakwa menerima suap diantararanya akibat penggelembungan harga obligasi untuk dana pensiun.

Pada 2008 para pejabat senior pemerintah terbukti membantu satu gereja Ortodoks Yunani dalam mendapatkan hak kepemilikan tanah dengan melipatgandakan nilai klaim tanah sehingga negara dirugikan 100 juta euro.

Skandal itu membuat pemerintahan konservatif Yunani jatuh pada 2009.

Korupsi juga ditempuh dengan mengakali pajak. Pemerintah pun menjadi tidak berwibawa di mata wajib pajak.

“Inti masalahnya adalah kami tidak mempunyai kultur masyarakat madani,”kata profesor Universitas Ionian, Stavros Katsios. “Di Yunani, Anda disebut bodoh jika taat aturan.”

PM Papandreou bukannya tak serius memerangi suap, tapi langkah-langkahnya seperti sentralisasi data pajak dan penghematan anggaran, dianggap tak akan berbuah banyak.

Di Yunani, korupsi jarang bisa diungkap karena pengadilan tak serius menanganinya, bahka para saksi disuap untuk tak bersaksi, sementara para politisi bebas dari tuduhan karena mendapat kekebalan.

Pada 2007, miliaran euro sekuritas yang dijual ke dana pensiun kedapatan digelembungkan harganya. Kerugian dana pensiun ini ditalangi pemerintah, dan itu memperburuk defisit anggaran.

Komisi anti pencucian utang lalu menyelidiki sejumlah transaksi, kemudian menyimpulkan ada suap dan penggelapan pajak oleh pejabat-pejabat pemerintah. Anehnya, jaksa mencampakkan temuan ini dengan alasan laporan hanya ditandatangani kepala komisi anti pencucian uang, bukan oleh semua anggota komisi.

Kasus suap justru sering terungkap ketika peradilan asing memperkarakan perusahaan-perusahaan mereka yang berhubungan dengan Yunani.

Pengadilan Inggris memenjarakan mantan eksekutif perusahaan pemasok alat kesehatan DePuy International Ltd karena menyuap para dokter bedah Yunani dengan 7 juta dolar AS.

Suap ini membuat DePuy memperoleh kontrak pengadaan alat-alat ortopedis dengan harga dua kali lipat pasar Eropa.

Pada 2008, giliran raksasa Jerman, Siemens AG, dituduh menyuap sejumlah pejabat Yunani. Siemens bersalah telah menyuap para pejabat partai-partai utama Yunani. Ironisnya, tak satu pun pejabat Yunani diadili pengadilan Yunani.

Terus, ada kebiasan aneh di Yunani, yaitu parpol kerap membuat pos baru di kantor-kantor pemerintah untuk pendukung setianya. Misalnya, sebulan sebelum pemilu lalu, pemerintah merekrut 27 ribu orang baru untuk menempati pos-pos dadakan di berbagai kantor pemerintah.

Rekrutmen pegawai yang tak transparan membuat suap dan perkoncoan menghisap uang negara. Ini ditambah pembukuan yang buruk di kantor-kantor pelayanan publik. Rakyat pun menjadi ogah membayar pajak.

4-4-2

“Jika para politisi saja korup, mengapa saya harus membayar pajak?” kata PM Papandreou menirukan keluhan rakyatnya.

Tak heran, seperempat pajak Yunani tidak bisa ditagih, kata Friedrich Schneider, ekonom Universitas Linz, Austria. Sepertiga lainnya menguap karena suap. “Anda kongkolikong dengan pengawas pajak, maka Anda mendapat diskon,” kata Schneider.

Penggelapan pajak di Yunani memakai taktik ala sepakbola “4-4-2”. Jika wajib pajak memiliki tagihan pajak Rp10 miliar, maka Rp4 miliar untuk pengawas pajak, Rp4 miliar tetap dikantong wajib pajak, sedangkan negara cuma kebagian Rp2 miliar.

Fakta ini menjelaskan mengapa di negara maju berpenduduk 11 juta orang ini hanya ada 15 ribu orang berpenghasilan di atas 100 ribu euro, kata Menteri Keuangan Yunani.

Biasanya jumlah pajak turun drastis menjelang pemilu, sebagian karena politisi perlu dana kampanye.

“Naiknya defisit anggaran dari 6 persen menjadi 13 persen Oktober tahun lalu bertepatan dengan masa pemilu dan turun drastisnya setoran pajak,” kata ekonom Nikos Christodoulakis.

Yunani juga aneh karena sekolah-sekolahnya kelebihan pengajar. Sampai-sampai, ada sekolah kecil yang mempunyai 15 guru olah raga, sementara di sekolah lain jumlah guru lebih banyak dari murid.

Masyarakat yang memilih melawan korupsi sering menemui jalan terjal, misalnya keluarga George Theodoridis yang berbisnis impor ikan segar dari Turki.

Selama bertahun-tahun mereka harus mengeluarkan suap agar ikan impornya memenuhi standard kelayakan. Januari tahun lalu, mereka mengadukan perkara ini ke Kementerian Pertanian, tapi tak ditanggapi.

November, Wakil Menteri Pertanian baru yang adalah aktivis antikorupsi, Michael Karchimakis, membuka kasus Theoridisi. Penerima suap akhirnya didenda.

Theodoridis beruntung karena istrinya bekerja di Kementerian Pertanian sehingga beroleh akses ke orang yang benar. “Bayangkan apa yang terjadi pada orang yang tak punya koneksi?” katanya seperti dikutip Wall Street Journal.

Itulah Yunani. Tak heran, meski menjadi “tanah suci” untuk filsafat dan etika, kiblat pengajaran dan referensi etika justru telah lama hijrah dari negeri itu ke Jerman, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.

Osama bin Laden Ternyata Hidup Nyaman dan Aman Di Pakistan

Osama bin Laden dan wakilnya Ayman Al Zahawiri hidup tenang dan aman di sebuah rumah super mewah di Pakistan dan dilindungi penduduk lokal sebagai pengawalnya. Pernyataan tersebut dikeluarkan seorang pejabat NATO, Senin (18/10). Sebaliknya, Pakistan membantah bahwa Osama berada di negara mereka.

Kabar terakhir yang menyatakan bahwa Osama dan kelompoknya bersembunyi di dalam Goa Tora Bora ternyata tidak benar. “Tidak ada satu pun anggota Al Qaeda hidup di dalam goa, mereka kebanyakan tinggal dirumah dan apartemen,” kata pejabat NATO tersebut.

Menurut Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik, pemimpin Al Qaeda itu bergerak selama bertahun-tahun, namun tetap di daerah perbatasan antara Afganistan dan Tajikistan di utara. Malik tidak ambil pusing akan masalah itu.

“Keakuratan dari laporan lokasi dalang teror yang selalu berbasis di negaranya sering tidak benar,” kata Rehman.

Seperti dikutip Telegraph, Amerika Serikat menuduh Pakistan telah memerankan peran ganda dengan menghindari kerja sama militer untuk menyelesaikan konflik gerakan Taliban di Afganistan dan kelompok teroris Al Qaeda di Waziristan Utara demi mendapatkan bantuan finasial dari Negara Eropa dan Amerika Serikat.

10 Mata Mata Rusia Yang Ditangkap Amerika Mendapat Penghargaan Dari Presiden Rusia

Masih ingat mata-mata Rusia cantik nan glamour Anna Chapman? Nah, dia dan para kawan sesama agen rahasia beroleh penghargaan dari negara.

Sekelompok mata-mata Rusia yang diungkap oleh FBI pada Juni lalu telah menerima penghargaan top Kremlin. Presiden Rusia Dmitry Medvedev menghargai kerja kontroversoal mereka sebagai agen-agen rahasia di Amerika Serikat dengan mengganjar mereka medali.

“Sebuah upacara bertempat di Kremlin hari ini memberikan sebuah penghargaan tinggi kepada sejumlah staf Foreign Intelligence Service (SVR) termasuk para mata-mata yang bekerja di Amerika Serikat dan kembali ke Rusia pada Juli lalu,” ujar juru bicara Medvedev, di Moskow pagi tadi.

Dia menolak mengatakan dengan tepat apa penghargaan negara yang mereka terima yang diberikan sebagai pengakuan atas jasa yang diberikan kepada negara.

FBI menangkap 10 pria dan perempuan, termasuk seorang calon taipan properti Anna Chapman pada Juni lalu setelah sebuah operasi pengintaian panjang yang membuat malu Rusia dan menyebabkan skandal diplomatik. Washington mendeportasi para spion itu sebulan kemudian dalam operasi seperti gaya Perang Dingin yang memperlihatkan mereka seperti diperdagangkan di landasarn bandara Wina untuk ditukar dengan empat pria yang dituduh sebagai mata-mata Barat.

Dua orang pria, Igor Sutyagin dan Sergei Skripal kemudian diberi suaka di Inggris. Awalnya Kremlin mengelak tentang pembahasan apa akibat kemunduran serius dalam operasi spionasi di seluruh dunia. Meskipun Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin adalah mantan perwira KGB kemudian membual dia telah menyanyikan lagu-lagu patriotik dengan para mata-mata.

Seorang Pria Pakistan Dalam Sehari Berhasil Menikahi Dua Gadis Cantik

Azhar Haidri, pria Pakistan berusia 23 tahun, menikahi dua wanita dalam waktu 24 jam. Perilakunya menimbulkan perhatian nasional di negara itu.

Awalnya, pria itu berada pada posisi dilematis, yakni di satu pihak ia ingin menikahi wanita yang ia cintai, sementara di pihak lain juga harus mengawini wanita yang telah ditentukan keluarga bagi dirinya sejak mereka masih kanak-kanak.

Hukum Pakistan membolehkan poligami berdasarkan konsep Islam, agama mayoritas negara itu, yang mengizinkan bagi seorang pria menikahi empat wanita.

Azhar Haidri awalnya menolak mengawini Humaira Qasim yang berusia 28 tahun—wanita yang telah menjadi tunangannya sejak kanak-kanak—karena ia ingin mengawini Rumana Aslam, wanita berusia 21 tahun yang ia cintai dan baru dipacarinya beberapa waktu belakangan.

Keinginan Haidri untuk mengawini pacarnya dan hendak meninggalkan wanita tunangannya sejak kanak-kanak itu pun mengancam perpecahan keluarga. “Saya memberikan penawaran bahwa saya hendak menikahi keduanya,” kata Haidri menjelang pernikahan pertamanya dengan Humaira Qasim pada Ahad di kota Multan, Pakistan tengah.

“Kedua wanita itu telah sepakat untuk saya nikahi,” katanya.

Pada akhirnya, Haidri pun menikahi Rumana Aslam keesokan harinya, Senin.

Beberapa jaringan televisi Pakistan tak pelak lagi menyiarkan secara langsung pernikahan unik tersebut. “Saya bahagia bahwa kami berdua mencintai pria yang sama,” kata Rumana.

Haidri—praktisi pengobatan herbal itu—menampakkan kegirangannya. “Ini merupakan pengalaman sangat unik bahwa dua wanita dengan senang hati sepakat dinikahi seorang pria,” ujar Haidri sambil tersipu kegirangan.

Isu Perang Kurs Mata Uang Semakin Melemahkan Posisi Dollar Amerika

Harga minyak mentah jenis Brent North Sea naik menjadi 84,23 dollar AS di New York. Harga emas ditutup pada harga 1.379,50 dollar AS per troy ounce, sebuah rekor baru, di Hongkong, Jumat (15/10). Hal itu terjadi seiring dengan anjloknya kurs dollar AS terhadap yen.

Dalam satu dekade terakhir muncul gejala kuat, di mana setiap kali dollar AS anjlok terhadap euro atau terhadap mata uang dunia kuat lainnya selalu diikuti dengan naiknya harga komoditas, seperti minyak dan emas.

Anjloknya kurs dollar AS membuat investasi global atau nilai aset-aset dalam denominasi dollar AS anjlok jika dikalkulasikan kembali dengan mata uang kuat lainnya. Keadaan ini membuat para investor mengompensasikannya dengan memburu komoditas safe haven, yang membuat harga semakin naik.

Pada perdagangan Jumat, kurs 1 euro setara dengan 1,4076 dollar AS. Kurs yen adalah 81,24 yen per dollar AS, terendah dalam 15 tahun terakhir.

Goldman Sachs memperkirakan, harga minyak bisa mencapai 92 dollar AS per barrel, bahkan bisa mencapai 101 dollar AS dalam 12 bulan mendatang.

Anjloknya kurs dollar AS mudah dijelaskan, yakni pesimisme pasar akan kebangkitan ekonomi AS. Stimulus ekonomi AS dinilai gagal.

Namun, AS mengatakan, kehancuran ekonomi mereka adalah akibat sikap China yang membuat kurs yuan rendah. Pemerintah AS sedang berpikir untuk memberikan label manipulator kurs kepada China. Alasannya, kurs yuan dipatok 6,8 yuan per dollar AS atau 40 persen lebih rendah daripada seharusnya sehingga barang-barang China menyerbu pasar AS dan merebut pekerjaan di AS.

Juru bicara Departemen Perdagangan China, Yao Jian, mengatakan, kekacauan ekonomi AS sebaiknya jangan dijadikan sebagai alasan untuk mencari kambing hitam.

AS adalah negara dengan utang besar dan tabungan rendah, di sisi lain memiliki konsumsi tinggi dan produktivitas yang rendah. Kekacauan korporasi raksasa AS yang berjatuhan karena bangkrut adalah buah dari kerakusan Wall Street yang mengacaukan ekonomi AS.

Mengkhawatirkan

Apa pun argumentasi di balik kekacauan itu, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengatakan kekhawatirannya bahwa perang kurs sedang terjadi. ”Masalahnya, gejolak kurs akhir-akhir ini agak luar biasa.”

Sementara itu, Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) juga mengingatkan dampak dari gejolak kurs global pada penurunan arus investasi global.

Lembaga UNCTAD menyatakan, aliran investasi asing langsung dapat terpukul jika ”perang kurs mata uang” terus merebak dan semakin meluas.

Menteri Strategi dan Keuangan Korea Selatan Yoon Jeung-hyun juga mengatakan, tensi antara negara maju dan berkembang mengenai kurs mata uang semakin lama semakin meluas. ”Pemulihan ekonomi global bisa semakin tertunda,” katanya.

Terowongan Terpanjang Didunia Selesai Dibuat Di Swiss Selama 15 Tahun

Mesin bor raksasa menerobos dinding cadas 2.500 meter di bawah Pegunungan Alpen, Swiss, Jumat (15/10). Dengan demikian, selesai pula pembuatan terowongan terpanjang di dunia itu setelah 15 tahun pengerjaan. Hal itu disambut sorak-sorai para petugas dan para tamu.

”Di sini, di jantung Pegunungan Alpen, Swiss, salah satu proyek terbesar di benua (Eropa) telah menjadi kenyataan,” kata Menteri Transportasi Swiss Moritz Leuenberger di Sedrun, Jumat.

Para petugas menggunakan mesin bor raksasa untuk menerobos cadas terakhir yang memisahkan dua ujung Terowongan Gotthard sepanjang 57 kilometer di Swiss tengah.

Terowongan itu dipandang sebagai tonggak bersejarah dalam penciptaan jaringan transportasi berkecepatan tinggi yang menghubungkan semua penjuru Eropa. Hal itu akan memungkinkan jutaan ton barang diangkut melalui Pegunungan Alpen dengan kereta api. Jaringan ini sangat vital untuk kelancaran logistik antara Pelabuhan Rotterdam (Belanda) dan Genoa (Italia).

Sekitar 2.500 pekerja telah melewatkan hampir 20 tahun untuk mengebor cadas di bawah pegunungan itu. Rel kereta api berkecepatan tinggi akan dibuka pada tahun 2017 melalui terowongan ini. Jalur ini akan menjadi bagian dari jaringan kereta api baru antara Eropa Utara dan Tenggara serta akan mengurangi kemacetan dan tingkat polusi di Pegunungan Alpen.

Ini merupakan terowongan ketiga yang dibangun melalui daerah St Gotthard yang tertutup salju. Terowongan ini sekaligus merupakan yang terpanjang atau 3 kilometer lebih panjang dari terowongan rel kereta api Seikan, penghubung Pulau Honshu dan Pulau Hokkaido, Jepang.

Biaya Rp 88 triliun

Pembangunan terowongan ini menelan biaya sekitar Rp 88 triliun. Proyek ini merupakan hasil dari kepedulian kuat rakyat Swiss soal polusi di Alpen, Swiss. Mereka memprotes peningkatan polusi akibat emisi kendaraan-kendaraan negara-negara tetangga.

Swiss berjuang meyakinkan negara-negara tetangga untuk mendukung rencana pembangunan jalur kereta api trans-Alpen yang ambisius itu.

Pemerintah Swiss mendapatkan dukungan kuat dari warga saat referendum pada tahun 1994. Warga menyetujui usulan untuk penghentian truk-truk berat melewati Alpen. Para pemilih Swiss, yang masing-masing membayar lebih dari 1.300 dollar AS untuk mendanai proyek ini, menyetujui pembangunan proyek lewat serangkaian referendum.

Pembangunan dua terowongan lanjutan antara Lyon (Perancis) dan Turin (Italia) serta antara Austria dan Italia masih perlu waktu lama.

Ribuan Pekerja Minyak Total Milik Perancis Mogok Di Tiga Negara

Sedikitnya 10 dari 12 kilang minyak di seluruh Perancis berhenti berproduksi karena aksi mogok nasional pada hari keempat, Jumat (15/10). Sektor transportasi terancam kekurangan pasokan bahan bakar minyak. Demonstrasi dan mogok juga melanda Yunani dan Romania.

Serikat pekerja Total, raksasa perusahaan minyak Perancis, mengatakan, enam kilang minyak di seluruh Perancis tidak memproduksi BBM sejak Selasa. ”Kekurangan BBM akan terjadi beberapa hari lagi,” demikian bunyi pernyataan serikat pekerja CGT di Total.

Pelabuhan minyak utama di Fos-Lavera, dekat Marseille, Perancis selatan, sudah ditutup selama 18 hari oleh para demonstran. Asosiasi industri kimia Perancis mengatakan, penutupan pelabuhan telah menimbulkan kerugian hingga Rp 6,9 triliun.

Pemogokan merupakan bentuk protes terhadap rencana Presiden Nicolas Sarkozy mereformasi sistem pensiun, antara lain dengan menaikkan usia pensiun dari 60 tahun menjadi 62 tahun.

Pada Kamis aksi demonstrasi merebak ke hampir semua kota besar di Perancis dan melibatkan siswa sekolah menengah. Ribuan siswa mengikuti pawai demonstrasi damai di Paris dan Toulouse. Pada masa lalu turunnya anak sekolah ke jalanan menandakan kegentingan dan hampir pasti membuat pemerintah membatalkan kebijakannya.

Para siswa mengkhawatirkan kebijakan baru Sarkozy hanya akan membuat warga usia muda menjadi penganggur. ”Anak-anak muda ini berjuang demi masa depan, dan (kebijakan) bukan reformasi yang mereka inginkan,” tutur Victor Grezes, wakil dari serikat siswa sekolah menengah Perancis, UNL.

Presiden Sarkozy bergeming soal aksi protes yang meluas ini. Para pendukungnya mengatakan, reformasi sistem pensiunan adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan negara yang menderita defisit anggaran parah. ”Kita tidak bisa tutup mata soal defisit, kita harus bertindak,” tutur Sarkozy, Kamis.

Sementara itu, polisi akhirnya menyerang dan membubarkan paksa 150 demonstran yang menduduki Acropolis, situs warisan dunia yang menjadi tujuan utama turis di Yunani, Kamis. Polisi menggunakan pentungan dan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang membuat situs tersebut ditutup untuk wisatawan sejak Rabu.

Tak diberi gaji

Para demonstran, yang terdiri atas pekerja kontrak, berjanji akan menggelar aksi lagi. Mereka mengeluh tidak digaji selama dua tahun dan menuntut kontrak kerja diperbarui. Di sisi lain, Pemerintah Yunani sedang melakukan penghematan besar-besaran, salah satunya dengan tidak memperpanjang kontrak para pekerja tersebut.

Selain di Acropolis, sekitar 1.000 orang juga berdemonstrasi di depan gedung parlemen. Para pekerja perusahaan kereta api publik, OSE, melakukan mogok nasional, yang melumpuhkan perjalanan kereta api di negara tersebut sepanjang Kamis.

Para pekerja kereta api itu menentang rencana restrukturisasi dan privatisasi OSE untuk merampingkan 6.000 karyawan menjadi sekitar 2.300 orang demi penghematan yang dimandatkan Dana Moneter Internasional dan Uni Eropa.

Di Romania aksi mogok juga dilakukan oleh ribuan karyawan kementerian keuangan untuk memprotes pemotongan gaji mereka. Aksi ini berakhir setelah Menteri Keuangan Gheorghe Ialomitianu berjanji akan mengembalikan bonus para karyawan itu.

Ribuan karyawan kantor pajak di kota-kota, seperti Bucharest, Cluj, Constanta, Iasi, dan Timisoara, bergabung dalam aksi protes itu sejak Rabu.

Kapal Kepresidenan Turki Dipakai Untuk Pesta Seks Kalangan Jetset

Apa jadinya kalau kapal pesiar (yacht) supermewah peninggalan Kemal Ataturk, mendiang pendiri Turki modern, dipakai untuk pesta seks? Sudah tentu diserbu polisi militer Turki.

Apalagi, sudah tujuh bulan berselang kapal Savarona, yang juga kapal kepresidenan, dicurigai kerap dipakai untuk pesta seks kaum jetset dan sejumlah pejabat di Eropa.
Buktinya, saat digerebek pekan lalu aparat polisi militer dibuat kaget. Bak menonton film porno secara langsung, para polisi itu melihat para tetamu pria dan pasangannya asyik berbugil-ria.
“Kamar berantakan dan kondom di mana-mana,” kata seorang sersan pada harian Turki, Milliyet.
Tamu laki-lakinya pengusaha dan pejabat asal Eropa Timur. Salah satunya Tevfik Arif, pengusaha properti asal New York kelahiran Kazakhstan. Ia pemilik grup Bayrock. Adapun cewek-ceweknya ada yang berumur di bawah 18 tahun. Mereka berasal dari Rusia dan Ukraina. “Cewek-cewek itu dibayar Rp 100 juta per malam,” polisi itu menambahkan.
Mau tahu berapa sewa kapal buatan 1931 itu per harinya? Sewanya Rp 500 juta per hari. Tamu-tamu itu menyewa untuk lima hari. Maklum, selain Ataturk, Pangeran Charles, Sultan Brunei, Nicole Kidman, Sharon Stone, Hugh Grant, dan Tom Cruise pernah menyewa kapal yang dibeli Turki pada 1938 itu. Polisi kini menahan seluruh penumpang itu.